Liputan6.com, Jakarta - Benarkah buah dan sayuran yang dijajakan bebas bisa jadi sumber penularan Covid-19? Riset National Center for Infectious Diseases (NCID), lembaga kesehatan masyarakat Kementerian Kesehatan Singapura, menemukan relasi itu.
Melansir The Strait Times, Kamis, 9 September 2021, lembaga itu meneliti orang-orang yang terinfeksi Covid-19 di Pasar Bukit Merah View dan Hawker Center. Hasilnya ditemukan tiga kesamaan pada pasien, yakni mereka tidak divaksinasi, tidak menggunakan masker dengan benar, serta cenderung menyentuh buah dan sayuran menggunakan tangan.
Advertisement
Baca Juga
Klaster ini sebelumnya memiliki total 94 kasus. Akibatnya, 182 kios di pasar ditutup selama dua minggu. Klaster itu termasuk salah satu klaster terbesar di Singapura, dengan klaster-klaster lebih kecil muncul di blok tetangganya.
Kementerian Kesehatan lalu melakukan serangkaian pengujian yang melibatkan lebih dari 200ribu warga. Direktur Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi Nasional Singapura, Profesor Matthias Toh menjelaskan, sebagai bagian dari riset, para peneliti juga mewawancarai orang-orang yang terdampak oleh penutupan pasar, termasuk pemilik unit dan pelanggan.Â
Mereka memperluas jangkauan penelitian penyebab wabah di pasar mengingat banyak lansia kerap berada di area itu. Direktur Eksekutif NCID Profesor Leo Yee Sin menambahkan bahwa lansia merupakan kelompok paling rentan di masa pandemi Covid-19.
Secara alami, orang-orang yang menghabiskan lebih sedikit waktunya di pasar, kemungkinan terinfeksi Covid-19 lebih kecil. "Bila Anda menghabiskan waktu di episenter, tentu saja kemungkinan Anda terinfeksi akan lebih tinggi," ujarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hasil Studi
Hasil studi menunjukkan salah satu titik rentan penularan. Prof Toh mengungkapkan pemilik lapak cenderung untuk mengemas kembali dagangan mereka sebelum dijual ke konsumen.
"Orang-orang yang menjaga lapak bisa membawa hand sanitiser sendiri dan mensanitasi tangan mereka sebelum menyentuh buah-buahan dan sayuran," kata dia.
"Setelahnya, mereka juga dapat membersihkan tangan mereka kembali. Hal ini tak hanya melindungi mereka sendiri, tetapi juga melindungi masyarakat," ujarnya.Â
Sebagai tambahan, Toh mengimbau mereka yang menggunakan masker guna ulang non-medis, mencucinya secara teratur. Kebiasaan ini juga semestinya diterapkan di supermarket karena orang cenderung memilih barang-barang segar.
"Barang-barang yang kemungkinan akan disentuh banyak orang sebelum mereka membuat keputusan, barang itulah yang harus kita perhatikan secara spesifik karena bisa menjadi sumber penularan," sambung dia.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Mencuci Tangan Lebih Baik
Meski begitu, masyarakat juga tak perlu khawatir berlebihan untuk menyentuh buah dan sayuran, apalagi sampai menggunakan sarung tangan. Menurut Profesor Dale Fisher, konsultan penyakit menular senior di National University Hospital, penggunaan sarung tangan terus-menerus justru dapat mengakibatkan perpindahan partikel virus COVID-19 mencemari tempat lain karena kita masih memegang benda-benda lainnya.
"Jauh lebih baik untuk sering mencuci tangan. Membawa botol kecil yang berisi pembersih tangan berbahan dasar alkohol dan sering menggunakannya, jika Anda khawatir, lebih baik (daripada memakai sarung tangan)," ujar Prof Fisher.
"Cuci buah sebelum Anda konsumsi, cuci tangan secara berkala, dan hindari untuk menyentuh wajah. Ini tentang kebersihan dasar yang sudah kita pelajari sejak kecil," tambahnya.
Dalam situs Food Safety and Inspection Service, Departemen Pertanian Amerika Serikat, buah dan sayuran sebaiknya dicuci terlebih dahulu di bawah air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang menempel sebelum dikonsumsi. Jika buah atau sayuran memiliki permukaan yang keras, seperti apel atau kentang, dapat digosok dengan menggunakan kuas.
Ketika mencuci buah dan sayur sebaiknya tidak menggunakan deterjen, sabun, atau produk pembersih lainnya. Endapan atau sisa sabun dari bahan-bahan tersebut dikhawatirkan dapat tertelan oleh manusia.
Perlu diperhatikan pula, sebelum mencuci bahan makanan tersebut, pastikan bahwa wastafel atau tempat cuci juga sudah bersih. Jika bagian dari buah dan sayuran ada yang rusak, potong bagian tersebut agar bakteri tidak berkembang biak. (Gabriella Ajeng Larasati)
Jangan Lengah Protokol Kesehatan
Advertisement