Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 60 kasus keracunan Salmonella terhubung dengan produk snack telur Kinder Surprise, nama produk Kinder Joy di Inggris. Produsen pun akhirnya menarik produk mereka dengan alasan kesehatan.
Dikutip dari laman Metro, Selasa (5/4/2022), dari kasus keracunan Salmonella yang tercatat itu, sekitar 40 di antaranya menimpa anak balita. Ferrero selaku perusahaan yang memproduksi Kinder Surprise memutuskan untuk menarik semua produknya dari peredaran.
Advertisement
Baca Juga
Langkah itu diambil sebagai upaya pencegahan sementara investigasi terus berjalan, seperti diumumkan Badan Standar Pangan (FSA) Inggris. Dari 63 kasus yang ditemukan, tidak ada kasus kematian dilaporkan. Otoritas itu juga tak menjelaskan seberapa parah sakit yang diderita para korban.
FSA sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 77 persen dari total 57 kasus terpapar Salmonella adalah mereka yang berusia lima tahun ke bawah. Namun, badan tersebut tidak bisa mengonfirmasi jumlah pasti ketika ditanyakan ulang. Diperkirakan angka kasusnya masih akan bertambah.
Produk yang ditarik dari peredaran adalah telur Kinder Surprise kemasan 20 gram atau satu pak berisi tiga bungkus. Seluruhnya masih belum masuk masa kedaluwarsa, dengan batas kedaluwarsa pada 11 Juli 2022 hingga 7 Oktober 2022.
Produk snack cokelat itu diketahui diproduksi di Belgia. Pihak perusahaan mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsinya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pernyataan Perusahaan
Dalam sebuah pernyataan, Ferrero menyatakan bekerja sama dengan Badan Standar Pangan Inggris Raya dan Otoritas Keamanan Pangan Irlandia terkait kasus keracunan Salmonella yang mungkin terkait dengan produk mereka.
"Meski tidak ada satu pun produk Kinder yang diedarkan ke pasar terbukti positif mengandung Salmonella, dan kami juga tak menerima keluhan pelanggan, kami benar-benar menganggap hal ini serius mengingat layanan konsumen adalah prioritas utama kami," demikian pernyataan perusahaan.
"Kami menganggap masalah keamanan pangan secara serius dan kami meminta maaf atas masalah ini," imbuh mereka.
Advertisement
Pernyataan FSA
Sementara itu, pihak FSA menyatakan telah bekerja sama dengan otoritas keamanan pangan untuk mengidentifikasi penyebab pasti wabah Salmonella. Mereka juga menyakini bahwa produk lain yang diproduksi Kinder tidak terpengaruh kasus itu.
Perwakilan FSA memperingatkan kemungkinan ada hubungan antara kasus keracunan Salmonella yang dilaporkan di seluruh Inggris dan produk tertentu yang diproduksi oleh Ferrero.
"Kami tahu bahwa produk ini populer di kalangan anak kecil, terutama menjelang Paskah. Jadi, kami akan meminta orangtua dan wali anak untuk memeriksa apakah ada produk tersebut di rumah mereka yang terpengaruh oleh penarikan ini," kata Tina Potter, Kepala Insiden di FSA, dikutip dari BBC.
Gejala Keracunan
Lebih banyak kasus keracunan Salmonella dilaporkan dari berbagai kawasan Eropa, termasuk Irlandia, Prancis, Jerman, Swedia, dan Belanda. Dr. Lesley Larkin dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya menjelaskan para pasien yang keracunan Salmonella akan menunjukkan berbagai gejala, seperti diare, kram perut, mual, muntah, dan demam.
Ia mengatakan, biasanya gejala itu akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, dia memperingatkan bahwa gejalanya bisa lebih parah, terutama pada anak-anak dan mereka yang memiliki sistem imun yang lemah.
Masyarakat diminta untuk segera menghubungi dokter bila menemukan gejala tersebut pada orang terdekat mereka. Larkin juga menyarankan siapapun yang bergejala itu selalu mencuci tangan dengan bersih dan menghindari makanan orang lain karena Salmonella bisa menyebar antar-manusia.
Advertisement