Warga Hong Kong Bersantai di Pantai Tanpa Masker Usai Aturan Pembatasan Covid-19 Dilonggarkan

Pemerintah Hong Kong mencabut aturan wajib memakai masker saat beraktivitas di luar ruang. Aturan itu awalnya untuk menekan penyebaran Covid-19.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 06 Mei 2022, 15:02 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2022, 15:02 WIB
Keluarga di Hong Kong Bertukar Rumah untuk Liburan Musim Panas
Ilustrasi gambar pemandangan kota Hong Kong. (Dok Free-Photos/pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Hong Kong memenuhi tepi pantai untuk bersantai sambil berjemur di bawah sinar matahari tanpa menggunakan masker. Mereka juga bebas berkumpul dalam kelompok besar untuk makan siang bersama setelah pembatasan Covid-19 diperlonggar.

Pemerintah Hong Kong mencabut sejumlah aturan yang awalnya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kota administratif itu. Salah satunya, penduduk bisa mengunjungi pantai umum, kolam renang, dan pusat olahraga air yang sempat ditutup karena gelombang ke-5 pandemi Covid-19.

Kepala Eksekutif Carrie Lam, Cheng Yuet Ngor juga menyatakan masker tak lagi diwajibkan untuk mereka yang berolahraga di luar ruang. Aturan itu berlaku mulai Kamis, 5 Mei 2022, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (6/5/2022).

Aturan itu direspons positif oleh warga. Pada pukul 10 pagi, sekitar 100 orang berkumpul di Pantai Repulse Bay untuk berjemur maupun berenang. Pantai itu merupakan satu dari 15 pantai publik yang dijaga petugas pantai.

Wilson Tsang (77) termasuk dalam kerumunan pengunjung itu. Ia mengaku biasa berenang setiap pagi sebelum terpaksa berhenti pada Januari 2022 karena gelombang ke-5 melanda.

"Sangat nyaman berenang di air. Sangat tak tertahankan tidak bisa berenang setiap hari," ucapnya dengan senyum lebar. "Pada jam 6.30 hingga 7 pagi bahkan ada lebih banyak lagi yang berenang (di sini)," kata dia.

Lain halnya dengan Mary Shek yang datang ke pantai bersama gadis cilik berusia 4 tahun. "Kami sangat senang. Anak itu selama ini bermain pasir hanya di ruang keluarga. Dia sangat ingin kemari," kata dia. "Kami tidak banyak keluar rumah selama pandemi kecuali hanya ke pasar," ia menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masih Berhati-Hati

Warga Hong Kong Bersantai di Pantai Tanpa Masker Usai Aturan Pembatasan Covid-19 Dilonggarkan
Ilustrasi ramainya pengunjung yang bermain ke pantai. (dok. Pexels.com/Pixabay)

Perasaan riang juga dirasakan Shane, pria 36 tahun yang bermain pasir dengan putranya yang baru berusia tiga tahun. "Ini menyenangkan. Ini hebat. Tidak banyak orang di sini. Matahari juga bersinar. Airnya baik," katanya.

Ia mengaku sengaja memilih pantai publik untuk beraktivitas di luar ruangan. Alasannya untuk keamanan, terlebih di pantai itu penjaga pantai mengawasi kalau-kalau ada sesuatu yang terjadi.

Relaksasi itu juga disambut baik oleh penyuka kegiatan olahraga seperti Crystal. Mahasiswi berusia 22 tahun itu berencana mengunjungi Repulse Bay atau Big Wave Bay, dua pantai yang dekat dengan rumahnya, pada 13 Mei mendatang.

"Saya sangat bersemangat mengingat dulu cukup rutin berenang...Aku suka olahraga air dan sudah lama tidak bertemu dengan teman-temanku, jadi aku bisa berkumpul lagi dengan mereka di pantai dan menikmati musim panas," katanya.

"Pantai sangat padat dengan orang-orang minggu ini, jadi aku akan pergi ke sana nanti."

Sikap yang sama juga diambil Wong. Ia memilih pantai daripada kolam renang karena lebih lapang. Ia lebih leluasa menjaga jarak dengan pengunjung lain sehingga bisa menurunkan risiko terpapar Covid-19.

Situasi Covid-19

Warga Hong Kong Bersantai di Pantai Tanpa Masker Usai Aturan Pembatasan Covid-19 Dilonggarkan
Ilustrasi pendaki gunung. (dok. Unplash.com/Ashim D'Silva)

Pejabat kesehatan mengumumkan jumlah kasus Covid-19 pada Kamis, 5 Mei 2022, mencapai 321 kasus, termasuk 17 kasus impor dengan lebih dari lima kematian. Total kasus Covid-19 terkonfirmasi mencapai 1.205.717 kasus dengan 9.333 kematian.

Dengan situasi Covid-19 di Hong Kong yang terus melandai, pihak berwenang memutuskan melonggarkan aturan jarak sosial lebih awal dari waktu yang dijadwalkan 19 Mei 2022. Pantai-pantai di bawah pengelolaan Departemen Kenyamanan dan Layanan Kebudayaan Hong Kong ditutup pada 17 Maret 2022 di tengah puncak pandemi, sementara kolam renang dan pusat olahraga air ditutup sejak Januari ketika gelombang kelima dimulai.

Pemerintah hanya membuka 15 dari 42 pantai umum di kota itu. Mereka juga memperingatkan penduduk untuk menghindari berenang di laut tanpa pengawasan penjaga pantai.

Di sisi lain, Nick Wu Kai Ming selaku juru bicara Hong Kong and Kowloon Life Guards' Union mengatakan, beberapa pantai tidak lagi memiliki penjaga pantai atau harus dibuka kembali dengan hanya setengah sumber daya manusia karena kekurangan tenaga kerja. "Sektor ini kekurangan 500 penjaga pantai tahun lalu. Beberapa penjaga pantai juga mengambil pekerjaan lain selama penutupan kolam renang dan pantai," tambahnya.

Dia mengatakan, pekerjaan penjaga pantai pemerintah menawarkan sedikit kenaikan gaji dan tidak ada jalur promosi yang tepat, yang menghalangi orang untuk bergabung dengan industri ini. Dia menuduh pihak berwenang mengabaikan masalah ini, yang mana serikat pekerja telah memperingatkan pemerintah tentang masalah tersebut selama enam tahun.

Dari 44 kolam renang umum, 38  di antaranya akan dibuka kembali pada 12 Mei atau 16 Mei karena pekerjaan pembersihan. Sisanya masih ditutup untuk pemeliharaan atau rekonstruksi. Jumlah orang yang berenang di kolam juga dibatasi 50 persen dari kapasitas maksimal.

 

Kebijakan di Tempat Makan

Hong Kong Temukan Varian Omicron Transmisi Lokal, Klaster Restoran Diduga Jadi Penyebab
Ilustrasi restoran. (dok. Jay Wennington/Unsplash)

Pengunjung yang diperbolehkan makan per meja di restoran juga bertambah dari empat menjadi delapan sejak kemarin. Di tiga restoran tradisional China di Aberdeen sekitar pukul 13.30, sekitar 10 hingga 20 persen meja dipenuhi dengan kelompok lebih dari empat orang. Meskipun banyak dari pengunjung adalah penduduk lanjut usia dalam kelompok dua hingga empat, yang lain ada di sana dalam kelompok yang lebih besar dengan teman dan keluarga.

Manajer Dragon Place mengatakan dia mengharapkan situasi yang sama saat makan malam. "Tidak banyak lansia yang menerima dosis kedua sehingga tidak banyak orang yang makan dalam kelompok besar," tambahnya.

Ann Tang yang berusia 73 tahun terlambat merayakan ulang tahunnya bersama 15 teman lanjut usia di restoran, dengan kelompok itu terbagi di antara dua meja bundar besar. Ia berencana untuk menerima dosis ketiga seperti yang disyaratkan oleh skema izin vaksin kota mulai 31 Mei untuk makan di restoran.

"Tentu saja kami senang bisa duduk bersama," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka akan bertemu setiap Kamis.

Media itu mengamati bahwa penduduk di restoran lain di Aberdeen umumnya makan dalam kelompok yang terdiri dari empat atau lima orang. Hal itu terjadi karena sebagian besar meja hanya dapat menampung jumlah itu, dan pembatas plastik ditempatkan di antara meja. (Natalia Adinda)

 

 

Infografis Gejolak Panjang di Hong Kong
Infografis gejolak politik di Hong Kong.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya