Liputan6.com, Jakarta - Seorang pramugari dari sebuah maskapai penerbangan murah yang berbasis di Turki diduga menemukan kepala ular terpenggal di salah satu makanan dalam penerbangan. Berdasarkan laporan The Sun, melansir Mothership, Kamis, 28 Juli 2022, penemuan aneh itu terjadi dalam penerbangan dari Ankara ke Dusseldorf, sementara situs lain mengklarifikasi bahwa pesawat itu terbang dari Antalya ke Wina.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa maskapai penerbangan yang dimaksud adalah SunExpress berbasis di Antalya, Turki. Maskapai yang eksis sejak 1989 ini dimiliki bersama oleh Turkish Airlines dan Lufthansa, dan terbang ke lebih dari 90 tujuan di seluruh Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Penemuan potongan kepala ular ini berawal saat seorang pramugari baru saja mengonsumsi makanan awak kabin yang terdiri dari berbagai macam kentang, sayuran, dan tomat. Setelah beberapa gigitan, kepala ditemukan di wadah makanan, New York Post melaporkan.
Beberapa video yang diunggah di media sosial menyebut benda asing itu sebagai "kepala kadal." Insiden penemuan diduga kepala ular itu pun membuat SunExpress merilis pernyataan yang menyebut "apa yang terjadi tidak dapat diterima."
Pernyataan itu berbunyi, "Ini adalah prioritas utama kami bahwa layanan yang kami berikan pada tamu kami memiliki kualitas tertinggi dan, baik tamu maupun karyawan kami, memiliki pengalaman penerbangan yang nyaman dan aman."
"Tuduhan dan pemberitaan di media tentang layanan makanan dalam penerbangan benar-benar tidak dapat diterima dan penyelidikan terperinci telah dimulai tentang masalah ini," sambung pihak maskapai Turki.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Perusahaan Katering
Lebih lanjut makapai itu menyatakan, "Sampai proses penelitian yang bersangkutan selesai, semua aksi dan tindakan pencegahan, termasuk menghentikan pasokan produk terkait, telah segera diambil.” "Benda asing" diduga kepala ular ini muncul di tengah keluhan staf lain tentang menemukan kumbang dan siput dalam makanan, serta makanan berjamur, The Sun melaporkan.
Namun, Sancak Inflight Services, perusahaan katering yang memasok SunExpress di Ankara, mengklaim bahwa kepala ular itu tidak mungkin berasal dari dapur perusahaan karena protokol yang ketat. "Kami tidak menggunakan benda asing apa pun yang diduga ada dalam makanan saat memasak," kata mereka.
Pihaknya menyambung, "Ini karena kondisi teknis dan termal yang digunakan di fasilitas katering dalam penerbangan." Sancak mengklaim bahwa makanannya dimasak pada suhu 280 derajat celcius. Perusahaan katering juga mengklaim bahwa tidak ada hidangan yang terlihat keluar dari makanan yang diproduksi perusahaan.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kepala ular yang terlihat relatif segar telah ditambahkan setelah proses memasak, dengan kemungkinan lain, makanan tersebut bahkan bukan berasal dari perusahaan katering. Sancak juga mengklaim bahwa SunExpress telah gagal memberi mereka sampel makanan dari insiden tersebut.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tidak Melulu Negatif
Di tengah banyak kasus keluhan tentang makanan dalam penerbangan, topik ini sebenarnya pernah viral dengan narasi positif. Dalam satu kasus, seorang pria mengaku mendapat bantuan tidak terduga dari seorang pramugari dalam sebuah penerbangan. Momen tersebut ia bagikan melalui akun TikTok @steven.stenlyy, beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan itu, si pemilik akun bercerita tidak sempat sarapan sebelum penerbangan. Ia sebenarnya sudah mendapat satu kotak makanan, tapi ternyata tidak cukup membuatnya kenyang.
Steven pun berjalan ke bagian belakang pesawat untuk bertemu pramugari. Rupanya saat ia datang, dua orang pramugari itu tengah beristirahat dan menyantap makanan mereka. "Permisi. Kak, boleh enggak minta satu meal box-nya lagi?" tanyanya pada dua pramugari itu.
Dengan cepat, pramugari pun menyerahkan kotak makanan padanya. Layanan ini didapatkannya tanpa harus menambah biaya apapun. Ia pun sangat berterima kasih atas hal ini dan sempat mengatakan bahwa dirinya salut dengan para pramugari.
Kembalinya Makanan dalam Penerbangan
Dalam video itu, Steven bercerita melakukan penerbangan dari Kendari-Jakarta-Pontianak. Ia diketahui naik pesawat maskapai Batik Air. Sesampainya di bandara tujuan, Steven mencari pramugari tersebut karena hendak memberi angpau.
Tapi ternyata ia tidak berhasil menemukannya. Steven lantas mengatakan pada warganet untuk memberitahunya jika ada salah satu pramugari di sana yang mereka kenal.
Video ini langsung viral dan menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan tersebut. "Kakak pramugarinya bukan cuma cantik, tapi sifatnya juga baik," komentar seorang warganet, sementara yang lain menulis, "FYI, kadang emang suka dilebihin sih dan sisa banyak. Daripada dibuang, kadang kita makan sendiri."
Layanan makanan dalam penerbangan sendiri baru kembali, setidaknya sejak tahun lalu, setelah sama sekali dilarang dalam penerbangan akibat pandemi COVID-19. Aturan harus selalu memakai masker demi mencegah transmisi virus corona baru jadi salah satu alasan layanan itu sempat ditangguhkan, terlebih penerbangan dengan rute panjang pun sempat tidak beroperasi.
Advertisement