Liputan6.com, Jakarta - Geliat pariwisata Indonesia, terutama di Bali kian terasa dengan kunjungan wisatawan asing yang turut meningkat. Yang terbaru, maskapai penerbangan Taiwan, Eva Air telah mendaratkan pesawatnya di Pulau Dewata pada Minggu, 2 Oktober 2022.
"Eva Air memulai penerbangan Taipei-Denpasar dengan Airbus 330-300 (membawa) 212 penumpang yang mendarat di Bali Minggu kemarin," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar secara hybrid pada Senin, 3 Oktober 2022.
Advertisement
Baca Juga
Sandiaga menyebut kehadiran ratusan wisatawan asing ini merupakan hasil dari semakin banyaknya maskapai internasional yang melayani penerbangan ke Indonesia, terutama ke Bali. Penaikkan jumlah penerbangan itu sekaligus wujud reaktivasi rute semula yang melayani tiga kali penerbangan seminggu, yaitu Rabu, Jumat, dan Minggu.
"Di November, insya Allah akan menjadi layanan setiap hari atau daily service. Sekarang total yang melayani Denpasar-Bali sebanyak 25 maskapai dengan 22 rute yang dilayani," lanjut Sandi, begitu ia akrab disapa.
Ke-25 maskapai internasional tersebut meliputi AirAsia Berhad, Indonesia Air Asia, Malaysia Airlines, Scoot Tigerair, Virgin Australian, Cebu Pacific, Jetstar Airways, Melindo Air, Singapore Airlines, Phillippines Air Asia, serta Citilink Indonesia. Berikutnya adalah Jetstar Asia Airways, Phillippine Airlines, Thai Air Asia, China Airlines, Emirates, KLM Royal Dutch, Qantas Airways, Thai Airways, Eva Air, Garuda Indonesia, Korean Air, Qatar Airways, Vietjet Air, dan Turkish Airline.
Ucap Syukur
"Inilah maskapai-maskapai yang ingin saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya dan mari kita kembangkan semakin banyak jumlah penerbangan sehingga kepariwisataan kita akan semakin meningkat secara berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandi.
Sementara, 22 rute yang dilayani di antaranya adalah Perth, Sydney, Melbourne, Brisbane, Darwin, Adelaide, dan Cairns. Kemudian ada Dili-Timor Leste, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Suvarnabhumi-Bangkok dan Don Muang-Bangkok, Hon Chi Minh dan Hanoi dari Vietnam, Taipei-Taiwan, Narita-Jepang, Incheon-Korea Selatan, Dubai-UEA, Doha-Qatar, Istanbul-Turkiye, dan Amsterdam-Belanda.
Sandi juga menyampaikan kesiapan terkait menjelang penyelanggaraan KTT G20 di Bali pada November 2022. Salah satunya persiapan hotel yang diklaimnya sudah berjalan sesuai rencana.
"Kesiapan menyambut KTT G20 Bali 15--16 November 2022 on track, dalam track yang kita harapkan akan membawa suksesnya dan insya Allah lancarnya perhelatan tersebut," kata Sandi pada kesempatan yang sama.
Ia menyampaikan bahwa ada 23 hotel yang tersebar di Nusa Dua, Jimbaran, dan Kuta untuk menyambut KTT G20 dengan persiapan 100 persen. "Kemenparekraf juga akan melakukan pengaturan hotel-hotel dan kesiapan akomodasinya sudah 95--100 persen," lanjutnya.
Advertisement
Jelang KTT G20
"Kita harapkan sesuai dengan tugas dan fungsi kita agar rangkaian kegiatan Presidensi G20 akan mendorong tingkat hunian okupasi hotel di kawasan Nusa Dua menembus 80 menuju 100 persen," lanjut Sandi.
Ia berharap bukan hanya okupansi hotel yang dipesan seluruhnya. Sandi juga menyebut bagi masyarakat yang ingin berlibur di Bali saat G20 dapat melihat potensi dan menginap di wilayah lain.
"Atau alternatif menginap di luar kawasan Nusa Dua, seperti Kuta, Ubud, Kabupaten Gianyar, Sanur, Denpasar, kawasan Lovina Bali Utara, Kabupaten Buleleng juga Bali Barat, Bali Timur," jelasnya.
Dia mengatakan semua destinasi tersebut masih terbuka untuk dikunjungi turis umum dengan beragam suguhan alam yang cantik. "Jadi jangan sampai dengan ada G20 mengurungkan niat untuk ke Bali karena masih terbuka banyak sekali kamar-kamar yang masih tersedia," tambahnya.
"Jadi harapannya teman-teman tetap di minggu tersebut jika sudah memiliki rencana untuk berlibur ke Bali," jelasnya.
Dampak Positif
Sandi menjelaskan beberapa waktu lalu, pihaknya telah menggelar tiga event menjelang KTT G20, yakni Tourism Working Group, Tourism Ministerial Meeting, dan World Tourism Day. Perhelatan internasional ini juga disebutnya berdampak positif.
"Dampak ekonominya ini sudah semakin terasa perhelatan internasional ini terhadap tingkat hunian dan pemasukan di Bali khususnya," terangnya.
Sementara, Indonesia sebagai pemegang Presidensi KTT G20 pada 2022 memulai pertemuan kedua "Tourism Working Group" yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sebagai pertemuan lanjutan dari 1st TWG yang sebelumnya sukses digelar di Labuan Bajo, NTT, pada Mei 2022.
Sejumlah delegasi hadir dalam acara The 2nd TWG yang berlangsung pada Jumat, 23 September 2022, di Grand Hyatt Hotel Bali yang disambut dengan hangat oleh Chair of G20 Tourism Working Group Frans Teguh. Ia menyalami satu per satu perwakilan delegasi dari tiap negara anggota G20, negara tamu, hingga organisasi internasional.
Advertisement