6 Fakta Menarik Polandia, Negara yang Pernah Mengalami Masa Suram Tragedi Holocaust

Polandia terletak di Eropa Tengah menempati jalur dataran subur perbatasan Eurasia dan sempat mengalami masa suram tragedi holocaust.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 11 Nov 2022, 09:31 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi bendera Polandia (AFP)
Ilustrasi bendera Polandia (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Polandia, negara di Eropa tengah terletak di persimpangan geografis yang menghubungkan tanah berhutan Eropa barat laut dengan jalur laut Samudra Atlantik dan dataran subur perbatasan Eurasia. Sekarang dibatasi oleh tujuh negara, Polandia telah berkembang dan menyusut selama berabad-abad, diterpa kekuatan sejarah regional.

Polandia berbatasan dengan Jerman di sebelah barat Perbatasan Oder-Neisse, sementara di selatan berbatasan dengan Republik Ceko dan Slovakia. Di timur berbatasan dengan Rusia (Kaliningrad) dan Lithuania di sebelah timur laut, serta Belarus serta Ukraina di sebelah barat (Garis Curzon).

Mengutip Britannica, Jumat (11/11/2022), pada awal Abad Pertengahan, kerajaan kecil dan kotapraja Polandia ditaklukkan oleh gelombang penjajah berturut-turut, dari Jerman dan Balt hingga Mongol. Pada pertengahan 1500-an, Polandia bersatu merupakan negara terbesar di Eropa dan mungkin negara paling kuat di benua itu.

Namun dua setengah abad kemudian, selama Pemisahan Polandia (1772–1918), negara ini menghilang, dibagi-bagi di antara kekaisaran Rusia, Prusia, dan Austria yang bersaing. Cita-cita revolusioner Polandia yang dibawa oleh patriot terkemuka seperti Kazimierz Pułaski dan Tadeusz Kościuszko, yang mendorong Revolusi Amerika.

Masih banyak hal lain tentang Polandia, berikut enam fakta menarik Polandia yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat, (11/11/2022).

1. Sistem Pemerintahan

Konstitusi Polandia pada 1791 merupakan tertua di Eropa, pada gilirannya memasukkan cita-cita revolusi Amerika dan Prancis. Polandia kemudian menetap dalam jumlah besar di Amerika Serikat, Kanada, Argentina, dan Australia dan membawa budaya bersama mereka.

Dipulihkan sebagai negara pada tahun 1918 tetapi dirusak oleh dua perang dunia, Polandia sangat menderita sepanjang abad ke-20. Perang Dunia II begitu merusak, karena populasi Yahudi Polandia yang kuat secara historis hampir seluruhnya dimusnahkan dalam Holocaust.

Saat ini, Polandia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan Republik Parlementer yaitu sistem pemerintahan yang kepala negaranya adalah Presiden dan kepala pemerintahannya adalah Perdana Menteri. Presiden Polandia dipilih melalui pemilihan langsung Presiden dengan masa jabatan 5 tahun.

Presiden dapat dipilih kembali hingga 2 periode, sedangkan Perdana Menteri Polandia ditunjuk Presiden atas persetujuan dari Sejm yaitu Majelis Rendah Parlemen Polandia. Biasanya, Perdana Menteri Polandia merupakan pemimpin koalisi terbesar di Majelis Rendah Parlemen Polandia.

 

 

2. Sejarah

FOTO: Pawai Hari Kemerdekaan Nasional Polandia
Orang-orang mengibarkan bendera nasional Polandia saat pawai untuk menandai Hari Kemerdekaan Nasional Polandia di Warsawa, Polandia, 11 November 2021. Hari Kemerdekaan Nasional Polandia dirayakan pada 11 November untuk memperingati ulang tahun Republik Polandia Kedua. (Adam Chelstowski/AFP)

Mengulik masa berabad lalu, dejarah Polandia bermula dengan kedatangan suku bangsa Slavi. Mereka mendirikan permukiman-permukiman permanen masyarakat Slavi Barat di negeri Polandia di Awal Abad Pertengahan.

Wangsa Piast, wangsa merupakan yang pertama kali memerintah Polandia, muncul di abad ke-10 Masehi. Adipati Mieszko I (wafat tahun 992) dihormati sebagai pendiri de facto negara Polandia, dan dimuliakan sebagai tokoh  yang berjasa menyebarluaskan agama Kristen di negeri Polandia seusai dibaptis pada 966.

Negara Kadipaten Polandia yang didirikan Adipati Mieszko resmi menjadi sebuah kerajaan pada 1025 berkat usaha putranya, Raja Bolesław. Di antara raja-raja Polandia dari wangsa Piast, Raja Kazimierz Agunglah terbilang yang paling besar kekuasaannya.

Raja Polandia terakhir dari wangsa Piast ini memerintah Polandia saat mengenyam kemakmuran ekonomi dan mengalami pertambahan luas wilayah kedaulatan. Raja Kazimierz Agung meninggal pada 1370 tanpa meninggalkan ahli waris laki-laki.

Ketika masa pemerintahan raja-raja Polandia dari wangsa Jagiellon, abad ke-14 sampai abad ke-16, Polandia membina hubungan akrab dengan Kadipaten Agung Lituania, hingga mengalami Renaisans, dan melanjutkan usaha perluasan wilayah kedaulatan. Puncak yaitu pembentukan negara Persemakmuran Polandia-Lituania pada 1569.

Sementara ketika era kerajaan memudar, pada akhir 1980-an, gerakan reformasi Polandia, Solidaritas, berperan penting transisi damai dari bentuk negara komunis ke sistem ekonomi kapitalis dan demokrasi parlementer liberal. Proses peralihan ini juga menghasilkan pembentukan negara Polandia modern, yaitu Republik Polandia Ketiga yang didirikan pada 1989.

4. Etnis

Perang Dunia Kedua Meletus pada Tahun 1939
Perang Dunia Kedua Pecah Setelah Jerman Nazi Menyebu Polandia (wikipediacommon)

Bangsa Polandia merupakan etnis Slavia Barat di Eropa Tengah, yang terutama hidup di Polandia. Agama utama mereka yaitu Gereja Katolik Roma. Orang Polandia dapat merujuk penduduk Polandia dan emigran Polandia, di mana bangsa Polandia tersebar ke Eropa Barat dan Timur, Amerika, dan Australia.

Sementara istilah Polandia dan Polandia muncul untuk pertama kalinya dalam kronik abad pertengahan akhir abad ke-10. Tanah yang dihuni oleh orang Polandia, orang Slavia Barat, ditutupi oleh hutan dengan area kecil yang ditanami di mana klan mengelompokkan diri menjadi banyak suku.

Dalam sejarah Eropa Rusia, raja-raja Polandia terpilih berturut-turut gagal mengatasi kelemahan-kelemahan yang melekat pada negara, dan reformasi Stanisław II terlambat hanya memprovokasi pemotongan akhir tahun 1793 dan 1795.

4. Holocaust

Setelah mengalahkan tentara Polandia pada September 1939, pasukan Jerman menindas rakyat Polandia secara keji dengan membantai ribuan warga sipil, menerapkan program kerja paksa besar-besaran, dan merelokasi ratusan ribu warga.

Ketika itu kebijakan Jerman dimaksudkan untuk menghancurkan bangsa dan kebudayaan Polandia serta secara kejam mengeksploitasi kaum petani dan pekerja Polandia. Jerman membantai ribuan lebih pimpinan sipil Polandia dari berbagai kalangan, serta banyak lagi yang dikirim ke kamp-kamp konsentrasi.

Warga etnis Jerman dalam jumlah besar dimukimkan di wilayah Polandia yang telah dikosongkan lewat deportasi paksa warga asli Polandia secara massal. Hitler bermaksud "Menjermankan" Polandia dengan mengganti penduduk Polandia dengan penjajah Jerman.

Ada rakyat Polandia yang dibiarkan hidup, namun itu hanya demi memenuhi kebutuhan tenaga kerja kasar. Selebihnya akan diusir atau dibantai. Sebagai langkah pertama, para gubernur Nazi di wilayah aneksasi (seperti Arthur Greiser di Warthegau dan Albert Forster di Danzig-Prusia Barat) mendeportasi paksa ratusan ribu rakyat Polandia ke dalam Generalgouvernement. Lebih dari 500 ribu warga etnis Jerman dimukimkan di wilayah-wilayah tersebut.

 

5. Pariwisata

FOTO: Pawai Hari Kemerdekaan Nasional Polandia
Orang-orang mengibarkan bendera nasional Polandia saat pawai untuk menandai Hari Kemerdekaan Nasional Polandia di Warsawa, Polandia, 11 November 2021. Hari Kemerdekaan Nasional Polandia dirayakan pada 11 November untuk memperingati ulang tahun Republik Polandia Kedua. (Adam Chelstowski/AFP)

Berbagai tempat menarik di Polandia bisa disambangi pelancong. Salah satunya Main Market Square Krakow atau yang biasa di sebut dengan alun-alun sebagai tempat perkumulan terbesar di eropa pada abad pertengah. 

Alun-alun ini dikelilingi oleh beberapa townhouse bersejarah di Polandia. Bangunan yang ada di sekitar market square berupa bangunan bersejarah, isatana dan negara.

Kemudian yang menarik adalah Gdansk Old Town atau yang biasa di sebut kota tua gdansk merupakan salah satu daerah di polandia yang memiliki banyak destinasi wisata yang menarik di polandia. Kota tersebut memiliki peran penting dalam sejarah abad ke-20.

Kawasan Kota tua Gdansk merupakan salah satu tempat wisata favorit yang harus dikunjungi saat berlibur ke Polandia. Kota Gdansk pernah mengalami ke hancuran pada saat perang dunia ke II. 

Untuk lebih dekat dengan alamnya, kunjungi Bialowieza Forest atau Hutan Bialowieza merupakan salah satu hutan peningalan zaman purba yang terbesar di daratan benua biru eropa. Hutan ini memiliki luas membentang dari perbatasan Polandia dan Belarusia. Wisatawan yang ingin berkunjung harus menggunakan kendaraan mobil, untuk mengexlplore lebih dalam dapat berjalan kaki maupun menggunakan sepeda.

6. Kuliner

Kuliner Polandia termasuk uni, salah satunya cebularz lubelski yaitu roti pipih berbentuk bulat dengan ketebalan sekitar 1,5 sentimeter. Makanan ini diproduksi di Provinsi Lublin di Polandia dan hanya 24 toko roti yang membuat produk unik ini yang harus dimakan segar, lantaran harus dikonsumsi dalam waktu 48 jam setelah dipanggang.

Selain itu ada kiełbasa myśliwska adalah sosis asap dan kering tradisional Polandia yang terbuat dari daging babi. Makanan itu mendapat namanya dari kata Polandia untuk pemburu (myśliwy), sehingga juga dikenal sebagai sosis pemburu. 

Kuliner ini memiliki bagian luar berwarna coklat tua dan kulit keriput, dengan penampilan dan bentuk sabit melengkung. Sosis memiliki rasa yang unik dari daging babi yang empuk, diawetkan, dipanggang dan diasap, dibumbui dengan campuran rempah-rempah pilihan termasuk juniper, merica, gula, dan bawang putih.

Kemudian yang terkenal lainnya czernina, yaitu sup tradisional Polandia yang dibuat dengan darah bebek atau angsa, yang diawetkan dalam cuka agar tidak menggumpal. Supnya dibuat dengan kaldu bebek yang beraroma, sedangkan tambahan khasnya adalah buah-buahan kering dan berbagai rempah-rempah seperti cengkeh dan allspice.

 

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya