Liputan6.com, Jakarta - Setelah perilisan serial dokumenter Harry & Meghan di Netflix, drama yang diciptakan Pangeran Harry dan Meghan Markle tak berarti selesai. Pasangan Sussex itu menuntut permintaan maaf dari keluarga Kerajaan Inggris sebelum mempertimbangkan hadir dalam penobatan Raja Charles III pada Mei 2023.
Tuntuan tersebut muncul setelah perilisan bagian terakhir serial Netflix mereka pada Kamis, 15 Desember 2022. Pasangan tersebut disebutkan dibayar sekitar 88 juta pound sterling atau sekitar Rp 1 triliun dengan harapan untuk berdamai dengan keluarga Kerajaan Inggris.
Terkait hal ini, juru bicara kerajaan menyatakan bahwa keluarga kerajaan bingung atas keinginan mereka untuk bertemu. Keluarga Kerajaan Inggris menolak untuk menanggapi hal tersebut sampai Pangeran Harry dan Meghan mengakui kesalahan mereka.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari The Sun, Senin (19/12/2022), Pangeran Harry dan Meghan menginginkan permintaan maaf mereka setelah Lady Susan Hussey, mantan dayang Ratu Elizabeth II, bertemu dengan Ngozi Fulani untuk melakukan rekonsiliasi di Istana Buckingham, Inggris. Lady Susan meminta maaf secara pribadi kepada Fulani, sebelum pernyataan yang disepakati dari Pangeran Harry dan Meghan mengatakan keduanya ingin membangun kembali hidup mereka dengan damai setelah cobaan menyedihkan.
Salah satu sumber dekat dengan kedua pasangan tersebut menyebutkan, "Tidak ada hal yang seperti itu yang dilakukan ketika Harry dan Meghan hidup dalam kekhawatiran. Tidak ada pertemuan, permintaan maaf resmi, atau mengambil tanggung jawab atau pertanggungjawaban."
"Itu sulit untuk diterima 100 persen, mereka ingin mengadakan pertemuan," tambahnya.
Episode Lima Serial Harry & Meghan
Penulis biografi Mr Cawthorne menambahkan, "Angka penonton untuk serial Harry dan Meghan sangat fenomenal, tetapi orang-orang belum bersimpati kepada mereka."
Serial Netflix Harry dan Meghan tayang mulai Kamis, 15 Desember 2022, dan kembali menjadi kontroversi ketika Pangeran Harry menyebutkan bahwa Pangeran William meneriakinya selama pembicaraan Megxit. Ia juga mengklaim bahwa Raja Charles mengatakan hal-hal yang tidak benar.
Hal ini tampil pada episode lima ketika membahas bagaimana masa depan Harry dan Meghan di Firma diputuskan begitu mereka mengumumkan ingin pergi. Dalam Netflix, Harry berkata di depan kamera, "Sungguh menakutkan melihat saudara laki-laki saya berteriak dan meneriaki saya dan membuat ayah saya mengatakan hal-hal yang tidak benar, dan nenek saya diam-diam duduk di sana dan menerima semuanya."
Pangeran Harry mengklaim bagian terburuknya adalah apa yang terjadi pada hubungannya dengan Pangeran William. "Itu menciptakan irisan antara saya dan saudara laki-laki saya," kata Harry, ketika berbicara tentang klip mereka bermain di sebuah truk pemadam kebakaran tua.
"Dia sekarang berada di pihak institusi. Dan sebagian dari itu saya mengerti, itu adalah warisannya sehingga sampai batas tertentu sudah tertanam dalam dirinya bahwa bagian dari tanggung jawabnya adalah kelangsungan hidup dan kelanjutan institusi," sambung dia.
Advertisement
Pencopotan Gelar
Adanya hal-hal yang mengagetkan mengenai keluarga Kerajaan Inggris dalam film Netflix membuat sejumlah orang mendesak agar gelar bangsawan Harry dan Meghan dicopot. Menurut protokol kerajaan Putri Henry, jika gelar Sussex dicabut, Markle akan mendapatkan gelar kehormatan yang berbeda.
Hanya putri yang lahir dalam keluarga kerajaan yang diperbolehkan menggunakan nama asli mereka. Seorang wanita yang menikah dengan gelar putri, seperti Putri Michael dari Kent, menggunakan nama suaminya.
"Mengingat bahwa Sussex menyebut acara itu hanya 'Harry & Meghan,' mereka harus memutuskan sendiri untuk berhenti menggunakan gelar mereka," kata seorang pengamat kerajaan.
"Apakah mereka ingin menjadi orang normal, meskipun sangat kuat atau apakah mereka ingin hidup dalam bayang-bayang kehidupan kerajaan mereka sebelumnya?" katanya lagi.
Jika benar gelar Pangeran Harry dan Meghan dicabut, mereka akan dikucilkan dan tidak diterima lagi baik di keluarga Kerajaan Inggris atau dengan rakyat Inggris. "Aku tak bisa membayangkan mereka akan disambut. Aku pikir Harry tidak akan pernah diterima kembali di Inggris," sebut seorang jurnalis Inggris, Tom Brower kepada Page Six, Kamis, 8 Desember 2022.
Lady Susan Hussey dan Fulani
Adanya rekonsiliasi yang diselenggarakan di Istana Buckingham menandai pemulihan hubungan antara Lady Susan Hussey dan Ngozi Fulani. Dikabarkan bahwa mantan dayang Ratu Elizabeth II tersebut melakukan rasisme pada Ngozi Fulani, kepala eksekutif kelompok Sistah Space, London saat November lalu.
Fulani mencuit di Twitter bahwa "wanita itu mendekati saya, menggerakkan rambut saya untuk melihat lencana nama saya dan kemudian bersikeras menanyakan dari bagian Afrika mana dia berasal."
Saat ditanya hal tersebut, dirinya menjawab Hackney, Timur laut London. Namun, Lady Susan Hussey kembali bertanya, "Tidak, Anda berasal dari bagian Afrika mana?"
Dalam cuitannya, Fulani mengatakan insiden itu membuat perasaannya campur aduk setelah mengunjungi acara di istana. Setelah itu, dia menjadi tidak fokus pada acara.Lady Hussey ingin menyampaikan permintaan maaf yang mendalam atas perlakuan dan luka yang ditimbulkan. Pihak Kerajaan Inggris sudah menghubungi kembali Fulani untuk memberikan keterangan dan permintaan maaf lebih lanjut.
Advertisement