Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pekerja seks komersial (PSK) mengerumuni kota resor ski Davos di Swiss untuk menawarkan layanan mereka pada para "pendatang berduit." Beberapa di antara mereka disebut meminta bayaran hingga 2,5 ribu dolar AS (sekitar Rp38 juta) per malam, dikutip dari New York Post, Kamis, 19 Januari 2023.
Minggu ini, Forum Ekonomi Dunia (WEF) terselenggara di kota itu dalam pertemuan lima hari yang dihadiri para CEO, pejabat tinggi, kepala industri, dan tokoh media untuk membahas isu-isu global. Seorang PSK bernama Liana (bukan nama sebenarnya) mengatakan pada surat kabar Jerman Bild bahwa ia sering melayani tamu Amerika di Davos.
Advertisement
Baca Juga
Mereka akan membayar 750 dolar AS (sekitar Rp11,3 juta) per jam atau 2,5 ribu dolar AS untuk sepanjang malam. Ia menambahkan bahwa ia mengenakan pakaian bisnis untuk berbaur dengan kerumunan di pertemuan Forum Ekonomi Dunia.
Seorang wanita yang mengelola layanan pendamping yang berbasis di kota Aargau, Swiss, yang terletak sekitar 161 km dari Davos, mengatakan pada 20 Minuten bahwa ia menerima 11 pemesanan dan 25 pertanyaan. "Itu baru permulaan," sebutnya.
Ia melanjutkan, "Beberapa juga memesan 'pendamping' bagi diri mereka sendiri dan karyawan mereka untuk berpesta di kamar hotel."
Seorang PSK asal Jerman turun ke Twitter untuk menggambarkan pengalamannya berbaur dengan kerumunan Davos dan detail keamanan mereka. Komentarnya kemudian dimuat DailyMail.
"Berkencan di Swiss selama #WEF berarti melihat moncong senjata penjaga keamanan di koridor hotel pada pukul 2 pagi, dan berbagi cokelat hadiah dari restoran dengan mereka dan bergosip tentang orang kaya… #Davos #WEF," kata PSK yang dikenal sebagai Salome Balthus tersebut.
Nama Klien?
Balthus yang mengaku tinggal di sebuah hotel dekat Davos, menolak membocorkan nama kliennya. "Percayalah, Anda tidak ingin terlibat litigasi dengan mereka," cuitnya.
Balthus menegaskan bahwa politisi tidak mungkin meminta jasa PSK. "Mereka tidak punya waktu atau keinginan," cuitnya. "Anda harus memilih antara 'narkoba,' seks atau kekuatan politik. Yang terakhir lebih kuat, tidak menyisakan ruang untuk kepentingan lain dan memakan orang sepenuhnya."
Pada 2020, seorang pejabat penegak hukum Swiss mengatakan pada The Times of London bahwa setidaknya 100 PSK melakukan perjalanan ke Davos untuk "mengantisipasi" acara selama seminggu tersebut. Para PSK kemudian mengunjungi hotel dan bar delegasi di sepanjang jalur utama kota, menurut The Times.
Seorang pengemudi resmi forum tersebut mengatakan, ia menjemput seorang PSK yang mengaku telah dipaksa 'bosnya' untuk tidur dengan klien yang lebih tua di hotel delegasi, lapor DailyMail. Di antara topik yang dibahas pada KTT tahun ini adalah perang Ukraina, tingkat inflasi global, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan.
Â
Advertisement
Lusinan Sesi
Ibu negara Ukraina Olena Zelenska akan memberikan pidato internasional yang langka di pertemuan tahunan tersebut. Pandemi COVID-19 menghentikan acara tersebut selama dua tahun terakhir, tapi versi musim semi diadakan delapan bulan lalu.
Lusinan sesi pada Selasa, 17 Januari 2023, fokus pada berbagai isu seperti kesetaraan gender, kembalinya manufaktur, transisi hijau, upaya mengakhiri tuberkulosis dan persimpangan makanan, air, serta energi, yang akan menampilkan aktor Idris Elba. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Wakil Perdana Menteri China Liu He juga jadi pembicara.
Hampir 600 kepala eksekutif dan lebih dari 50 kepala negara atau pemerintahan diharapkan hadir, tapi tidak pernah jelas berapa banyak tindakan nyata yang muncul dari acara elit tersebut. Pertemuan ini sering dicibir para kritikus yang berpendapat bahwa para hadirin terlalu out-of-touch atau terlalu memikirkan keuntungan maupun kekuasaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum dan planet ini.
Sepanjang minggu, kritikus dan aktivis akan menunggu di luar pusat konferensi Davos. Mereka mencoba meminta pertanggungjawaban para pembuat keputusan dan pemimpin bisnis.
Â
Kritik Tajam
Aksi itu dimulai pada Minggu, 15 Januari 2023, ketika lusinan aktivis iklim, beberapa dengan riasan badut, menantang hujan salju untuk menggelar spanduk dan meneriakkan slogan di ujung Davos Promenade. Itu adalah jalan raya yang sekarang dipenuhi logo etalase perusahaan raksasa, seperti Accenture, Microsoft, Salesforce, Meta , serta "rumah" negara yang mengedepankan kepentingan nasional.
Greenpeace Internasional juga mengecam penggunaan jet perusahaan yang mengangkut petinggi, mengatakan transportasi yang mengeluarkan karbon seperti kemunafikan untuk sebuah acara yang menggembar-gemborkan dorongannya untuk dunia yang lebih hijau.
Dikatakan lebih dari seribu penerbangan jet pribadi tiba dan berangkat dari bandara yang melayani Davos pada Mei 2022. Presiden Forum Borge Brende mengakui pada Minggu, 15 Januari 2023 bahwa beberapa pemimpin pemerintah dan kepala eksekutif terbang dengan cara itu.
"Saya pikir yang lebih penting dari itu adalah memastikan kita memiliki kesepakatan tentang bagaimana kita, secara keseluruhan, bergerak dan mendorong amplop ketika sampai pada agenda hijau," katanya.
Advertisement