6 Fakta Film Autobiography yang Raih Penghargaan di Festival Internasional

Film Autobiography mendapatkan sederet penghargaan internasional, termasuk Asia Pacific Screen Awards 2022 untuk kategori skenario terbaik.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Jan 2023, 11:13 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2023, 11:09 WIB
Kevin Ardilova
Kevin Ardilova dan Yusuf Mahardika jadi duo aktor yang mewakili Indonesia lewat film Autobiography di Venice Film Festival (Foto: Instagram @kevinardillova)

Liputan6.com, Jakarta - Film Autobiography arahan sutradara Makbul Mubarak mulai tayang di bioskop Indonesia pada Kamis, 19 Januari 2023. Di debut film panjangnya itu, sang sutradara bukan cuma menyuguhkan cerita menarik dan menegangkan, tapi juga memuat pesan-pesan renungan bagi siapa pun yang menontonnya.

Autobiography menceritakan pemuda bernama Rakib (diperankan Kevin Ardilova) yang bekerja sebagai pengurus rumah tangga tunggal di sebuah rumah kosong milik Purna (diperankan Arswendy Bening Swara). Purna adalah pensiunan jenderal yang keluarganya telah mengabdi selama berabad-abad di sebuah pedesaan di Indonesia.

Ayah kandung Rakib, yang diperankan Rukman Rosadi, diceritakan sedang ditahan di penjara. Suatu kali, Purna kembali ke rumah tersebut sendirian karena akan memulai kampanye pemilihan bupati. Rakib pun seketika jadi sangat terikat dengan lelaki itu.

Bukan hanya jadi pengurus rumah tangga, Rakib pun menjalani peran sebagai asisten Purna dan menemani Purna ke mana pun ia pergi. Bahkan, kedekatan Rakib dan Purna kerap terlihat bak ayah dan anak, terlebih Purna sering mengajari Rakib banyak hal, mulai dari bermain catur sampai menembak burung.

Penonton akan melihat akting Kevin yang sempat dipuji sutradara Hanung Bramantyo. Sebelum menonton, simak enam fakta menarik film Autobiography yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/1/2023). 

1. Melenggang di Festival Internasional

Mengutip kanal Global Lliputan6.com, sebelum tayang di bioskop Indonesia, film Autobiography telah lebih dulu tampil di Festival Film International Venice pada 3 September 2022. Ini adalah satu-satunya film dari Asia Tenggara yang tayang perdana di festival bergengsi tersebut. 

Jejak di Festival Internasional

Film Autobiography tayang di bioskop (Foto: Instagram kawankawanmedia)
Film Autobiography tayang di bioskop (Foto: Instagram kawankawanmedia)

Dilaporan situs Kemlu RI, 6 September 2022, film yang dibintangi aktor Arswendy Beningswara, Kevin Ardilova, Lukman Sardi, Yusuf Mahardhika, Rukman Rosadi, Haru Sandra, dan almarhum Gunawan Maryanto ini ditayangkan bersama puluhan film lain di antaranya dari Ukraina, Prancis, Argentina, dan Jepang.

Film bergenre sense thriller ini masuk dalam kategori Orrizonti pada Festival Film Venice, yaitu kategori film yang menonjolkan sisi ekspresif dan estetis. Diketahui Festival Film Venesia tahun lalu merupakan seri ke-79, dan merupakan bagian dari La Biennale di Venezia, tradisi perayaan budaya yang sudah berlangsung sejak 1895.

2. Raih Penghargaan Internasional

Diproduksi KawanKawan Media, Autobiography mendapatkan banyak penghargaan, baik dari festival nasional maupun internasional. Di kancah nasional, Autobiography meraih penghargaan tertinggi oleh Golden Hanoman Award di Jogja-Netpac Asian Film Festival 2022.

Sementara di kancah internasional, film ini mendapatkan beberapa penghargaan, seperti The International Critics Prize for Best Film in Orizzonti from the International Federation of Film Critics (FIPRESCI) Venice Film Festival 2022, juga Grand Prize Winner-TOKYO FILMeX International Film Festival 2022, termasuk Best Screenplay-Asia Pacific Screen Awards 2022.

Tidak ketinggalan, penghargaan di Taipei Golden Horse Film Festival 2022, serta Stockholm International Film Festival 2022.

3. Cerita Berani

Film Autobiography tayang di bioskop (Foto: Instagram kawankawanmedia)
Film Autobiography tayang di bioskop (Foto: Instagram kawankawanmedia)

Film ini memiliki cerita yang sangat berani. Dalam Autobiography, Rakib berperan sebagai asisten yang selalu melayani Purna dengan baik. Ia patuh dan tidak berani melawan apa yang dikatakan dan diperintahkan Purna, bahkan saat ia merasa ada yang salah.

Melalui Purna dan Rakib, sang sutradara tampaknya berusaha menggambarkan sebuah paham besar yang mengatur kehidupan masyarakat pada sebuah rezim, namun dikemas lebih ringan. Hubungan antara majikan dan pengurus rumah tangga dipilih Makbul supaya ceritanya lebih dekat dengan penonton dari berbagai kalangan dan mudah dicerna.

4. Kisah Personal

Bagi Makbul, Autobiography merupakan film yang sangat personal. Ia mengaku bahwa film tersebut berawal dari ketakutan-ketakutan yang ia rasakan sewaktu masih kecil.

"Ini adalah soal paham yang jadi landasan dari sebuah instansi dan bagaimana itu memengaruhi sejarah besar di Indonesia, dan di rezim itu saya lahir. Jadi film ini sangat personal buat saya. Film ini terinspirasi dari pengalaman-pengalaman, serta ketakutan-ketakutan masa kecil saya," ungkap sang sutradara.

5. Dapat Pujian Internasional

Film Autobiography tayang di bioskop (Foto: Instagram kawankawanmedia)
Film Autobiography tayang di bioskop (Foto: Instagram kawankawanmedia)

Menurut pantauan perwakilan KBRI Roma di Venice, antusiasme publik Italia dan penonton internasional jelas terlihat dari tepuk tangan yang diberikan sesaat setelah penayangan perdana film Autobiography. Dalam sesi tanya jawab, banyak pujian dan berbagai pertanyaan sebagai bentuk keingintahuan publik.

Salah satu penonton menanyakan bagaimana proses pembuatan film sehingga dialog-dialognya terasa begitu mendalam dan mengena. Makbul mengungkap, dialog terbentuk dari proses diskusi dan latihan akting intensif yang dilakukan bersama para aktor dengan waktu cukup lama, yakni dua tahun.

Dari proses tersebut, skenario dikembangkan hingga menghasilkan dialog-dialog yang mengena. Makbul pun menyampaikan rasa haru dan bangga karena film dan naskah yang awalnya ditulis sebagai curahan hati pribadi bisa jadi sebuah film yang ditayangkan dan mendapat apresiasi dari publik internasional.

6. Pesan Mendalam tentang kekuasaan

Autobiography menunjukkan secara jelas seperti apa bahaya kekuasaan ketika berada di tangan yang salah. Kekuasaan sangat mungkin dimanfaatkan untuk melakukan apa pun yang dikehendaki pemiliknya, tanpa memikirkan nilai, adab, norma, serta keselamatan orang lain.

Purna, yang dari luar tampak sebagai sosok yang paling disegani, ternyata memiliki sisi lain yang tak pernah terduga siapa pun, bahkan mungkin dari orang terdekatnya. Sementara Rakib, tak pernah menyangka bahwa upayanya membawa pelaku perusak poster kampanye Purna ke hadapan lelaki tua itu bakal berujung pada sesuatu yang paling mengerikan di hidupnya.

infografis journal
infografis journal Fakta Film Horor Digemari Masyarakat Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).  
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya