Liputan6.com, Jakarta - Cerita dari jemaah haji Indonesia yang tengah menjalankan ibadah di Tanah Suci terus berlanjut, termasuk di media sosial. Ada banyak kisah sarat haru, namun sayangnya terdapat pula yang mengundang kritik publik. Salah satu yang membuat heboh adalah foto menu makanan yang diduga diterima jemaah haji Indonesia.
Ini dimulai dari kicauan putri mantan presiden Gus Dur, Alissa Wahid, di Twitter, 25 Juni 2023, menulis, "Buat wankawan yang mendapatkan info salah soal makanan untuk jamaah #haji2023, berikut info jadwal yang sudah diatur dan disosialisasikan pada jamaah sejak awal," menyertakan infografis informasi tersebut.
Tweet tersebut dibalas sejumlah pengguna Twitter, yang sepertinya jadi rombongan haji tahun ini, melaporkan apakah maktab mereka telah menerima makanan atau belum. Salah satunya ditulis akun Twitter @adyul93, 26 Juni 2023, "Di maktab kami belum, sub 16 maktab 31 belum mendapatkan makan siang. Mohon bantuannya. Matur nuwun."
Advertisement
Kicauan itu berlanjut di hari-hari berikutnya. "Jam 23.51 WAS maktab 31 makan malam belum dibagi dan infonya baru di data. 00.46 WAS maktab 31 dibagi makan nya. Alhamdulillah," tulisnya pada 27 Juni 2023, menyertakan makanan yang dibagikan.
Ia melanjutkan, "Menu makan pagi di Arafah tanggal 9 dzulhijjah. Tempe dihancurkan gitu dan nasi." Di tanggal yang sama, ia juga memperlihatkan menu makan siang yang datang pukul 14.54, waktu setempat. Tampak di gambar, yakni nasi, campuran kacang panjang, kacang polong, dan wortel, serta ampela ayam.
Namun, makanan jemaah haji Indonesia yang mengagetkan warga dunia maya adalah menu makan malam "9 Dzulhijjah di Arafah maktab 31," tulis akun tersebut "Snack sudah dibagi bersama tas perbekalan. Kali ini ketepatan waktu 100 persen," sebutnya.Â
Banjir Kritik
"Itu yang kiri atas makanan apa…?" tanya akun Twitter @txtdarikuliner, 28 Juni 2023. Warganet pun ikut menebak-nebak menu yang sepertinya terlihat seperti sumber protein itu. "Sepertinya sejenis ikan tuna, enak sih," kata salah satu warganet. "Oh saya pikir jamur atau ayam," balas @txtdarikuliner.
"Lebih mirip lodeh tempe (yang belum jadi)," sahut yang lain. Sebagian warganet lain mengkritik dan mengaku tidak habis pikir. "Bayar haji mahal-mahal makannya begini?" Ada juga yang berkomentar, "Bayar mahal dikasih makanan romusha."
"Ini penyelenggara haji kerja sama sama katering chum bucket gitu?" sindir pengguna lain, ada juga yang menulis, "Mau lihat cost breakdow-nya. Udah kayak makanan penjara aja."
"Itu apa si kok kaya muntahan?" kata yang lain. Ada juga yang berkomentar, "Bener kok 2018 kemarin juga kayak gini tapi sepertinya yg difoto dagingnya terlalu lembek/hancur. Setiap makan PASTI ada ayam/ikan/daging, walau rasanya yah begitulah. Bersama makanan pasti dibawakan buah/susu/jus/yogurt. Makanan selalu panas karena dioven terus-menerus."
Advertisement
Pengakuan Warganet
Warganet lain menimpali, "Jujur catering selama di Mekkah kurang lebih seperti ini. Kadang enggak kerasa apa-apa atau enggak fresh. Biar abis, kadang suka pake abon atau enggak lauk lain yg dibawa. Kalau catering pas di Madinah enak berbumbu."
"Ya Allah ternyata beda maktab beda makanan ya. Kirain di semua maktab makanannya melimpah. Tahun lalu aja, kita bisa bebas milih ambil snack, es krim, dan lain lain. Kalo mau makanan beratnya walaupun antre, tapi pasti semua dapet dan lauknya banyak," sambung pengguna berbeda.
Ada juga yang berkomentar, "Ya Allah nangis bgt menunya. Padahal dulu ummi kalo cerita tentang haji ke gue semangat banget sampe selalu bilang, "Kalo makan minum gak usah khawatir, melimpah. Makanannya enak. Orang sananya juga ada aja yg ngasih.' Tapi ummi hajinya tahun 92. Berarti mundur banget ya ngurusin hajinya."
Liputan6.com sudah menghubungi pengunggah menu makanan jemaah haji tersebut. Namun, belum mendapat balasan sampai artikel ini ditayangkan.
Kata PPIH Arab Saudi
Sebelumnya dilaporkan bahwa jemaah haji Indonesia dipastikan mendapat makan selama fase puncak haji di Arafah dan Mina. Hal tersebut telah dikonfirmasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
"Jumlah makannya sama, tiga kali sehari," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief setelah doa bersama petugas haji Daerah Kerja Madinah, di Makkah, 26 Juni 2023, dilansir Antara.
Menu makanan untuk jemaah haji, katanya, terdiri dari mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, gulai ikan, bubur kacang hijau, kacang merah, dan ketan hitam. Menu makanan lain saat puncak haji akan disiapkan Masyariq atau Muassasah.
Pada pertengahan Juni 2023, Hilman bersama tim mengaku telah mengecek dan memastikan rasa makanan yang akan disajikan sesuai cita rasa dan berkualitas. Menu masakan yang diuji rasa adalah makanan siap saji agar lebih memudahkan saat pelayanan.
Menu lauk siap saji tersebut, katanya, akan dipadu nasi putih yang dikemas dalam kotak. Jemaah haji juga akan mendapatkan buah-buahan dan air mineral seperti yang mereka dapat saat di hotel Makkah.
Hilman menjelaskan, menu masakan siap saji itu merupakan produk Indonesia. Pihak masyariq selaku mitra Kementerian Agama bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia dalam proses penyediaannya.
Advertisement