Viral Emak-Emak Glamor Asal Makassar Pulang Haji Pamer Perhiasan, Pakai Emas hingga 180 Gram

Jemaah haji kloter pertama asal Makassar telah tiba di Tanah Air. Salah satu yang menjadi perhatian seorang ibu asal Makassar justru pamer perhiasan saat pulang haji, ia memakai emas 180 gram dari Arab Saudi.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 06 Jul 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2023, 14:00 WIB
Emak-emak asal Makassar pulang haji malah pamer perhiasan emas
Emak-emak asal Makassar pulang haji malah pamer perhiasan emas. (Dok: TikTok @info_apa_)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji kloter pertama asal Makassar telah tiba di Tanah Air. Mereka yang telah melaksanakan ibadah haji pulang dengan berbagai gaya.

Salah satu yang menjadi perhatian seorang ibu asal Makassar justru pamer perhiasan saat pulang haji. Wanita bernama Suarnati Daeng Kanang itu diketahui memakai emas seberat 180 gram setibanya di Makassar.

Tampak dari video yang beredar di media sosial, salah satunya di TikTok yang diunggah akun @info_apa_, wanita itu memamerkan kedua tangannya yang dipenuhi dengan gelang dan cincin emas. Tak hanya itu bagian lehernya juga dipenuhi dengan emas. 

Tampak di unggahan video lainnya, Suarnati terus-menerus memamerkan tangannya yang penuh dengan perhiasan emas. Wajahnya sumringah dengan bibir yang tersungging senyum di antara ratusan jemaah haji yang tiba di Bandara Sultan Hasannudin Makassar. 

Tampak glamor, aksi yang dilakukan oleh Suarnati hanya ditanggapi tawa saja oleh jemaah haji lainnya. Tak hanya Suarnati, terdapat jemaah haji lainnya yang terlihat beda seperti memakai hijab dengan renda berwarna-warni. 

Menurut Suarnati dan jemaah lainnya, penampilan ini merupakan tradisi ketika pulang haji dari Tanah Suci Makkah. Di video lainnya yang diunggah akun TikTok @photoaja88, dalam sebuah wawancara Suarnati ditanya menghabiskan uang berapa untuk emas tersebut. "Ratusan juta," ungkap Suarnati.

Setelah bisa tiba di Indonesia, Surnati mengaku senang sekali telah selesai beribadah haji, ia juga mengaku bangga. Setelah penerbangan 12 jam dari Makkah, fisiknya pun terasa lelah namun ia senang sebab ia telah mendaftarkan haji sejak 13 tahun lalu. 

Harun Senar, Haji Tertua Berusia 119 Tahun

Mbah Harun, Jemaah Tertua Berusia 119 Tahun Tiba di Madinah
Mbah Harun bin Senar, jemaah haji Indonesia tertua tiba di Madinah, Jumat (26/5/2023) dini hari sekitar pukul 01.10 Waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah haji berusia 119 tahun ini berasal dari Pamekasan, Madura. (Foto: MCH PPIH Arab Saudi 2023)

Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, Harun Senar Muhammad adalah haji tertua Indonesia berusia 119 tahun asal Dusun Karang Duak, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur,. Ia tiba di Tanah Air usai menyelesaikan ibadah haji, Kamis dini hari (6/7/2023).

Kakek dengan 6 anak dan 6 cucu itu masuk dalam kelompok terbang (kloter) 6 Debarkasi Surabaya. "Alhamdulillah, saya telah menyempurnakan rukun Islam kelima," katanya usai sampai di Surabaya. 

Kakek yang kesehariannya sejak masa muda berdagang hewan ternak itu mengatakan fisiknya yang terasa begitu lemah di hadapan Kakbah.

Mbah Harun, begitu sapaannya, awalnya berniat menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki tanpa bantuan kursi roda. Namun, usianya yang sudah renta membuat dirinya merasa tak berdaya di tengah desak-desakan jemaah lainnya. Akhirnya terpaksa dibantu menggunakan kursi roda saat menyelesaikan tawaf pada tiga putaran terakhir.

"Saya merasa, karena dulu terlalu sibuk bekerja, akhirnya sekarang bisa sampai ke Tanah Suci dan itu tak lain karena panggilan dari Allah," ujarnya.

 

 

Jemaah Haji yang Meninggal

Mbah Harun, Jemaah Tertua Berusia 119 Tahun Tiba di Madinah
Mbah Harun bin Senar, jemaah haji Indonesia tertua tiba di Madinah, Jumat (26/5/2023) dini hari sekitar pukul 01.10 Waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah haji berusia 119 tahun ini berasal dari Pamekasan, Madura. (Foto: MCH PPIH Arab Saudi 2023)

Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya mendata dari total 88 kloter, atau sebanyak 38.360 jemaah haji asal Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur yang akan dipulangkan bertahap hingga 2 Agustus mendatang, sampai pagi hari ini telah memulangkan enam kloter yang berjumlah 2.674 anggota jemaah.

Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Machsun Zain mengungkapkan seorang haji asal Kabupaten Pamekasan, H Abdul Murah, berusia 88 tahun, yang semestinya pulang ke Tanah Air bersama kloter 6, terpaksa masih tinggal di Arab Saudi lantaran sakit.

"Sakitnya infeksi dinding perut. Beliau telah menjalani pasca-operasi di sebuah rumah sakit kawasan Kota Mekkah. Nantinya akan dipulangkan menyusul bersama kloter berikutnya setelah dinyatakan pulih," sebutnya.

Sementara PPIH Debarkasi Surabaya mencatat sampai hari ini sebanyak 86 anggota jemaah meninggal dunia di Tanah Suci. Tiga di antaranya asal Nusa Tenggara Timur, serta 83 anggota jemaah dari Jawa Timur. Salah satunya meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Asrama Haji Debarkasi Surabaya atas nama Desuki Durasman Sanima, usia 89 tahun, asal Kabupaten Pamekasan, yang tergabung dalam kloter 5 yang diduga kelelahan.

 

Isi Koper Jemaah Haji Dibuang ke Tong Sampah

Koper jemaah haji Indonesia dibongkar paksa karena kelebihan beban yang ditentukan hingga berisi barang bawaan yang dilarang. Salah satu barang bawaan dilarang yang banyak ditemukan di dalam koper adalah air zamzam. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
Koper jemaah haji Indonesia dibongkar paksa karena kelebihan beban yang ditentukan hingga berisi barang bawaan yang dilarang. Salah satu barang bawaan dilarang yang banyak ditemukan di dalam koper adalah air zamzam. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Ibu Jujun hanya bisa pasrah meninggalkan barang bawaannya di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Jujun adalah satu dari sekian jemaah haji Indonesia kloter pertama yang sudah dipulangkan dari Tanah Suci pada Selasa, Juli 2023 dini hari tadi.

Jujun tampak memeluk dua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara secara bergantian sambil mengucapkan terima kasih. Padahal sebelumnya dia sempat repot karena tidak bisa membawa kantong plastik berisi makanan serta tas jinjing berisi beberapa lembar pakaian.

Dia akhirnya bisa meninggalkan Plaza B2 Terminal Haji Bandara Jeddah menuju ruang pemeriksaan imigrasi dan melanjutkan perjalanan pulang ke Indonesia usai menjalankan ibadah haji.

Di sebelahnya ada Ibu Faizah yang masih bingung memilah barang mana yang akan dibawa dan harus ditinggal. Selain satu koper bagasi dan tas ransel, dia juga membawa tas jinjing serta dua kantong plastik.

Saat yakin sudah beres dengan membuang kantong plastik, jemaah haji dari Kelompok Terbang (Kloter) 4 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 04) itu ternyata masih menyisakan satu tas ransel penuh dan tas jinjing bertuliskan Makkah dengan muatan penuh. Jumlah yang masih belum masuk batas toleransi maskapai Saudi Airlines. 

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya