Tips Pilih Hijab Anti-Gerah dari Founder Klamby Nadine Gaus

Klamby baru saja merilis monogram scarf dalam 100 warna yang disebut "cocok untuk kulit perempuan Indonesia."

oleh Asnida Riani diperbarui 07 Jul 2023, 06:31 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 06:31 WIB
Klamby
Citra Kirana berpose bersama founder Klamby, Nadine Gaus, di Klamby Scarf Festival di bilangan Jakarta Selatan, 5 Juli 2023. (dok. Wearing Klamby)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang sepertinya sudah punya gaya hijab andalan masing-masing. Terlepas dari preferensi pribadi itu, memilih hijab anti-gerah tentu penting, apalagi di negara tropis seperti Indonesia.

Menurut founder Klamby, Nadine Gaus, jenis bahan seharusnya jadi pertimbangan pertama dalam memilih hijab. "Pilih (bahan hijab) yang breathable," katanya di sela Klamby Scarf Festival di gerai jenama itu di bilangan Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juli 2023.

Ia menyambung, "Karena (mengutamakan bahan hijab yang bisa 'bernapas') kami menilai bahan satin itu kurang cocok di Indonesia. Klamby sendiri belum bisa menemukan bahan satin yang enggak gampang gerak atau membuat pendengaran tidak berkurang."

Mempertimbangkan kenyamanan dan fungsional, pihaknya selama ini berkutat menggunakan bahan voal, katun, dan paris dalam koleksi scarf mereka. "(Bahan hijab) non-shiny dan non-slipery," Nadine menambahkan.

Dalam perawatan, ia menyarankan untuk tidak mencuci hijab dengan mesin cuci. "Cukup pakai tangan saja," ujar dia. "Kemudian, hindari (mencuci hijab) menggunakan air panas, (pakai) air biasa saja."

Nadine juga menyarankan untuk tidak menjemur hijab langsung di bawah sinar matahari. "Disetrika juga suhunya jangan terlalu tinggi," imbuh dia.

Setelah fokus pada modest fashion selama satu dekade, tahun ini, Klamby mulai mendalami scarf, sebut Nadine. "Kami bahkan buat akun Instagram sendiri (untuk koleksi scarf), supaya bisa dibedakan dengan koleksi baju," ia berbagi.

Klamby Scarf Festival 2023

Klamby
Klamby menggelar Klamby Scarf Festival di gerainya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan pada 5--9 Juli 2023. (dok. Wearing Klamby)

Dalam perpanjangan tangannya, Klamby menggelar Klamby Scarf Festival 2023 di gerai mereka di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 5--9 Juli 2023. Salah satu agendanya adalah talkshow yang didominasi topik pemberdayaan ibu.

"Kami memang mau menyasar ibu-ibu muda," kata Nadine. "Yang mau datang, syaratnya cuma pakai baju Klamby. Satu hari ada satu talkshow dan informasinya ada di akun Instagram Klamby."

Di kesempatan yang sama, Klamby juga mencetak sejarah baru dalam portofolio bisnis mereka dengan merilis monogram scarf dalam 100 warna. "(Monogramnya) ada tiga size: grande, medium, dan mini. Kemudian, ada koleksi kolaborasi dengan Citra Kirana dan dua signature scarf tematik yang akan dirilis akhir bulan ini," paparnya.

Pihaknya memilih Citra Kirana karena dinilai sesuai dengan karakter konsumen mereka. "Selain, kami juga sebenarnya sudah cukup lama kerja sama dengan Ciki (sapaan akrab Citra Kirana)," Nadine berkata.

Perilisan scarf dalam jumlah cukup besar ini disebutnya sebagai upaya menjawab permintaan pelanggan. "Kami sebenarnya rilis scarf bukan sekali ini, sudah sering, tapi belum pernah sampai sebanyak ini," ucapnya.

 

Dicocokkan dengan Warna Kulit Perempuan Indonesia

Klamby
Klamby menggelar Klamby Scarf Festival di gerainya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan pada 5--9 Juli 2023. (dok. Wearing Klamby)

Nadine berkata, "Bahannya juga inovasi baru. Sedikit lebih tipis supaya enggak gembung di leher dan lebih kaku dari bahan sebelumnya," menambahkan bahwa koleksi scarf ini tersedia dalam ukuran single: 110x110 cm. Jadi, mengapa 100 warna?

"Inspirasi warna sebenarnya banyak, tapi setiap kami merilis koleksi, itu selalu berdasarkan data riset. Kami lihat tren secara global, kira-kira warna mana yang akan hits. Karena setiap merilis koleksi ada saja yang minta, misalnya mau pink-nya lebih tua sedikit atau lebih muda sedikit, dengan 100 warna, kami bisa membuat warna di tengah-tengah itu," paparnya.

Menyiapkan warna sebegitu banyak dalam koleksi scraf yang dibanderol Rp300 ribu-an itu juga jadi tantangan sendiri bagi Klamby. "Kami harus formulasikan warna yang cocok dengan warna kulit perempuan Indonesia," ucap Nadine.

Sejauh ini, katanya, penjualan hijab warna gelap lebih bagus daripada pastel. "Warna-warna best selling-nya ini hitam, dasar putih monogramnya abu, marun, sama pink," kata Nadine.

Ia juga bercerita bahwa Klamby stabil dengan desain pattern scarf yang bercerita. "Mostly tentang indonesia," sebutnya. "Tapi, ada juga koleksi (scarf) yang mengangkat kebudayaan negara lain."

 

Modest Fashion Store Terbesar di Indonesia

Klamby
Klamby menggelar Klamby Scarf Festival di gerainya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan pada 5--9 Juli 2023. (dok. Wearing Klamby)

Lokasi berlangsungnya Klamby Scarf Festival merupakan gerai mereka yang disebut sebagai "modest fashion store terbesar di Indonesia." "Pembukaan store ketiga Klamby yang menyandang modest fashion store terbesar di Indonesia ini berbeda dengan store Klamby sebelumnya," kata Nadine di acara pemukaan outlet tersebut, 12 Agustus 2022.

Gerai ini memiliki luas 700 meter persegi. Mengusung konsep mewah dan elegan, pengunjung diharapkan dapat merasakan pengalaman berbelanja produk lokal dengan tampilan gerai ala high-end brand. 

Klamby juga ingin mengusung konsep one-shopping destination. Karena itu, akan ada variasi item lain di luar busana dan aksesori, yakni kosmetik, parfum, serta produk kesehatan dan rumah tangga. Ini khususnya ditujukan pada para perempuan yang memiliki waktu sangat terbatas untuk bisa berbelanja secara efisien.

Klamby kembali mempercayakan Lifetime Design untuk mengerjakan desain toko ketiga mereka. Sementara di agenda baru, Nadine berharap Scarf Festival 2023 bisa mewadahi para perempuan untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia
Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya