Liputan6.com, Jakarta - Konser Coldplay di Jakarta menghadirkan konsep ramah lingkungan, sebagaimana gelaran serupa di negara-negara lain. Harapannya, pertunjukan musik itu tidak jadi pemicu polusi apapun.
Kendati demikian, ada kejadian yang dianggap tidak ramah lingkungan oleh seorang penonton konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu, 15 November 2023. Hal itu terungkap lewat video yang diunggah pemilik akun TikTok @bertustustus, Rabu.
Baca Juga
Di video itu terlihat spot air minum isi ulang yang jauh dari konsep berkelanjutan. Para penonton sejak awal memang diimbau membawa tumbler sendiri untuk isi ulang air minun. Tujuannya agar tidak terjadi tumpukan sampah botol plastik usai konser.
Advertisement
Di rekaman terlihat jelas para penonton bergantian menuang sendiri air dari galon ke dalam tumbler yang dibawa. Namun sayangnya, semua dilakukan dengan proses manual. Hal itu membuat banyak air minum jadi terbuang sia-sia karena tumpah dari mulut galon.
Di sekitar galon terlihat genangan air yang terbuang sia-sia karena proses menuang ke dalam botol yang dilakukan secara manual. "Katanya konsepnya sustainability, tapi water station-nya gini," tulis akun tersebut di keterangan unggahannya.
Video tersebut menuai banyak komentar dari warganet. Sejumlah pengguna TikTok menjelaskan bahwa situasi itu terjadi karena baterai alat pompa air minum habis, sehingga penonton harus menuang air secara manual.
"Awalnya ada pompa kok. Cuma memang baterainya habis kali karena elektronik pakai power bank. Kalau di dalam venue Festival, pakai pompa manual," komentar seorang warganet.
Baterai Pompa Air Habis
Meski begitu, banyak warganet berkomentar bahwa kondisi di konser Coldplay Jakarta itu terlihat tidak sedap. "Padahal pompa elektrik yang di-charge itu gak mahal loh, beli 20 biji pun gak rugi lah buat acara kayak gini. Kalau sudah di-charge tahan berhari-hari pula," tulis warganet yang lain.
"Yah gitu amat, pompa manual juga gak nyampe Rp50 ribu kok," timpal warganet lainnya. "Harusnya kerja sama sama beberapa community/organisasi/perusahaan refill bottle gt yg nyediain stasiun minum di beberapa tempat,” saran warganet lainnya.
Sebelumnya, di akun Twitter resmi Coldplay, Rabu, 15 November 2023, band itu membagikan "Green Update" terkait konser ini. Ada empat hal yang disampaikan, yakni informasi transportasi publik yang dekat dengan lokasi konser, areanya terjangkau dengan berjalan kaki, tersedia parkir untuk sepeda, dan tempat untuk mengisi botol minum.
Poin terakhir soal pengisian botol minum juga disampaikan lewat akun media sosial promotor konser Coldplay di Indonesia, PK Entertainment. "Lebih dari 30 stasiun hidrasi tersedia bagi para penggemar untuk mengisi ulang airnya di venue,” begitu pernyataan yang disampaikan promotor, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.
Advertisement
Larangan Bawa Botol Plastik dan Beling di Konser Coldplay
Disampaikan keterangan lebih mendetail terkait botol yang boleh dibawa ke konser Coldplay Jakarta. "Silakan membawa botol plastik transparan yang bisa digunakan berulang. Tumbler metal dan beling tak diperbolehkan!" sebut promotor.
Disampaikan pula bahwa pihak penyelenggara konser Coldplay memang berkomitmen mengurangi dan menggantikan penggunaan plastik sekali pakai. Upaya daur ulang juga dilakukan dengan menempatkan tempat sampah di sekitar lokasi konser.
Penonton diminta memilah sampah sesuai kategori yang tertera di tempat sampah. Terkait konsep keberlanjutan di tur dunianya, Coldplay bekerja sama dengan Profesor John E Fernandez dari Inisiasi Solusi Isu Lingkungan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Di unggahan media sosial, terungkap bahwa penurunan jejak karbon tur mereka mencapai 47 persen. Ini mendekati target yang mereka ingin capai: 50 persen.
"Ini adalah permulaan yang baik, sesuatu yang mestinya membuat kru kami bangga. Tapi, masih ada yang bisa ditingkatkan," kata grup ini dalam unggahan di akun Instagram-nya, 2 Juni 2023. Tidak ingin berpuas diri, di tahun kedua penyelenggaraan tur ini, Coldplay berkomitmen terus melakukan konser dengan konsep sehijau mungkin.
Coldplay Jadi Pelopor dalam Industri Musik
"Kini, di tahun kedua tur, kami sudah mulai menjalankan seluruh pertunjukan (audio, cahaya, laser, dll) menggunakan sistem baterai elektrik yang memungkinkan kami menggunakan 100 persen energi terbarukan seefisien mungkin," tulis Coldplay dalam unggahannya.
Ditambahkan, "Kami juga telah menggunakan kendaraan elektrik dan bahan bakar alternatif kapan pun kami bisa melakukannya, juga mengurangi sampah dan penggunaan plastik seminimal mungkin."
Upaya Coldplay mendapat apresiasi dari Profesor John E Fernandez dari MIT. "Kami mendukung penuh upaya penting yang telah diperiksa ketat secara ilmiah dan memiiki kualitas tertinggi," katanya.
"Band ini berhak mendapat pujian tinggi karena melakukan hal ini, sekaligus beraksi sebagai pelopor dalam industri musik global, di mana hal ini sekarang hidup dan membuat musik dalam Anthropocene dinilai dengan serius," terang sang profesor.
Anthropocene adalah istilah untuk menggambarkan masa di mana keberadaan manusia berdampak besar pada Bumi. Demi memberi penjelasan komprehensif mengenai bagaimana mereka berupaya menghasilkan emisi karbon serendah mungkin, Coldplay menciptakan situs sustainability.coldplay.com.
Advertisement