Kasus COVID-19 Meningkat, Raja Malaysia Minta Warganya Kembali Ketatkan Protokol Kesehatan di Musim Liburan Akhir Tahun

Raja Malaysia, Sultan Abdullah, meminta warganya, terutama kelompok rentan, untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, meliputi memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 20 Des 2023, 14:06 WIB
Diterbitkan 20 Des 2023, 14:01 WIB
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya kasus COVID-19 jelang liburan akhir tahun di Malaysia dikhawatirkan pemimpin negara itu. Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pun sampai mengeluarkan titah untuk diperhatikan warganya.

Mengutip The Star, Rabu (20/12/2023), Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Datuk Zahari Mohd Ariffin menyampaikan bahwa Sultan Abdullah menyarakan agar mereka, terutama kelompok rentan, yakni lansia dan mereka yang memiliki komorbid, untuk memakai masker di tempat ramai dan area publik tertutup.

Raja juga mendesak orang-orang menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk menjaga jarak fisik dan mencuci tangan rutin atau memakai hand sanitizer. "Selain pengendalian diri tersebut, individu yang bergejala juga diimbau menghindari 3S (atau 3C), yaitu berada di tempat ramai, ruang terbatas, dan percakapan dekat sebagai tindakan preventif dan mengurangi risiko penularan virus," kata Zahari.

"Yang Mulia juga menyampaikan keprihatinannya jika masyarakat lalai atau lengah, kasus COVID-19 akan terus meningkat, terutama pada musim liburan sekolah yang akan banyak terjadi pergerakan dan berkumpulnya masyarakat," ujarnya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Bernama.

Zahari mengatakan, Sultan Abdullah juga menyampaikan dukungan pada Kementerian Kesehatan Malaysia melalui Pusat Kesiapsiagaan dan Respon Krisis untuk terus memantau kasus COVID-19 secara nasional dan mengeluarkan rekomendasi dan arahan sesuai situasi saat ini.

"Masyarakat juga diimbau untuk tetap mewaspadai perkembangan terkini COVID-19 di Tanah Air dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan dari waktu ke waktu," sebut dia.

Imbauan Memakai Masker

Waspada Varian Corona AY.4.2 Sudah Menyebar di Malaysia, Ini Antisipasi Indonesia
Virus Corona varian AY.4.2 sudah terdeteksi di Malaysia, begini antisipasi Indonesia. (pexels/anna shvets).

Pada 13 Desember 2023, Kementerian Kesehatan Malaysia, dilansir dari Malay Mail, mengimbau seluruh masyarakat melanjutkan tindakan pencegahan COVID-19 setelah jumlah kasus dilaporkan meningkat hampir dua kali lipat, hanya beberapa pekan sebelum musim libur dan perayaan akhir tahun.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan menyarankan masyarakat memakai masker saat berkumpul dengan teman dan keluarga karena terjadi lonjakan kasus yang mengkhawatirkan, yakni 12.757 kasus pada 3--9 Desember 2023, jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yaki 6.796 kasus.

Dr Radzi menyerukan adanya urgensi dan kehati-hatian yang lebih besar dalam mengambil tindakan pencegahan, terutama mengingat perayaan akan menyebabkan peningkatan jumlah perjalanan dan pertemuan. "Kemenkes mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 ketika masyarakat melakukan perjalanan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, ditambah dengan potensi penyebaran virus selama liburan sekolah mendatang mulai 16 Desember," tutur Dr Radzi.

"Karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat mengutamakan keselamatan dengan memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan. Tindakan pencegahan ini ditekankan untuk melindungi tidak hanya diri sendiri tetapi juga keluarga, tetangga, dan teman dekat dari risiko infeksi COVID-19."

Jumlah Pasien di RS Meningkat

Malaysia Cetak Rekor Kasus Covid-19
Orang-orang yang memakai masker berdiri di dalam sebuah kereta metro di Kuala Lumpur, 5 Oktober 2020. Malaysia pada Senin (5/10) melaporkan rekor penambahan kasus harian tertinggi lainnya dengan 432 kasus baru COVID-19, menambah total kasus di negara itu menjadi 12.813. (Xinhua/Chong Voon Chung)

Kekhawatiran juga muncul mengenai beban yang dihadapi fasilitas kesehatan, dengan adanya peningkatan sebesar 1,4 persen dalam jumlah pasien yang masuk ke layanan kritis dan tempat tidur non-kritis selama 3--9 Desember 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Penggunaan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) meningkat sebesar 1,4 persen dan terdapat peningkatan sebesar 0,5 persen pada pasien COVID-19 yang membutuhkan ventilator.

Dr Radzi mengonfirmasi bahwa hingga hari ini belum ada varian baru yang teridentifikasi. "Subvarian Omicron yang dominan di Malaysia adalah XBB.1.16, XBB.1.5, dan EG.5.5. Meski varian ini diketahui sangat menular, umumnya tidak menimbulkan kasus yang parah," jelasnya.

Untuk meningkatkan perlindungan bagi individu berisiko tinggi, terutama mereka yang berusia 60 tahun ke atas dengan penyakit penyerta, obesitas, sistem kekebalan tubuh lemah, atau sedang dalam pengobatan penyakit kronis, Dr Radzi merekomendasikan konsultasi dengan dokter mengenai penggunaan Paxlovid. Obat antivirus ini telah menunjukkan efektivitas bila diminum dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala, sehingga memberikan lapisan pertahanan tambahan bagi populasi yang rentan.

Imbauan KBRI Kuala Lumpur

Kasus COVID-19 di Malaysia Tembus 2 Juta
Orang-orang yang memakai masker menyeberang jalan di luar pusat perbelanjaan, di tengah wabah COVID-19 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (14/9/2021). Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan total kasus Covid-19 mencapai 2.011.440 pada hari ini, Selasa (14/9). (AP Photo/Vincent Thian)

Mengutip artikel Tim Global, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) kembali mengenakan masker lantaran meningkatnya kasus COVID-19 di Malaysia.

"Sifatnya sebatas imbauan dan kewajiban pakai masker bagi warga yang memerlukan pelayanan karena setiap hari jumlah yang datang ramai, sampai 1.800 orang," kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono, 15 Desember 2023.

Hermono menyebut bahwa pemerintah setempat saat ini telah meminta masyarakat waspada terhadap kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Negeri Jiran, namun tetap tenang dan tidak panik. "Sifatnya masih umum dan belum ada pembatasan-pembatasan," tutur dia.

Pada Selasa, 19 Desember 2023, Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr Dzulkefly Ahmad mengumumkan bahwa total 20.696 kasus COVID-19 dilaporkan dari 10 hingga 16 Desember 2023. Meski mengakui lonjakan kasus baru-baru ini di Malaysia, ia mengatakan pemerintah tidak bermaksud menerapkan kembali pembatasan. seperti perintah pengendalian pergerakan.

Infografis Vaksin Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Vaksin Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya