Liputan6.com, Jakarta - Artis Nagita Slavina tengah jadi perbincangan publik karena disebut telah mengadopsi seorang bayi perempuan. Anak yang diduga diadopsi Nagita bersama Raffi Ahmad itu saat ini dipanggil sebagai bayi Lily.
Adapun rumor tentang keberadaan bayi Lily terungkap lewat unggahan terbaru wanita yang akrab disapa Gigi itu. "❤️ Berkah Ramadhan ....❤️ Lebaran ....❤️ Berkah untuk semuaaanyaaa ....," tulis Raffi dan Nagita di akun Instagram mereka pada Sabtu (13/4/2024).
Baca Juga
Para warganet yang menyimak unggahan tersebut langsung berkomentar, hingga membuat publik pun berspekulasi bahwa benar Raffi dan Nagita telah mengadopsi anak. "Lily adalah satu-satunya pemenang diantara jutaan orang yang berharap di adopsi keluarga ini😭," tulis warganet.
Advertisement
"Segera klarifikasi agar tidak timbul fitnah, saran.....," sambung yang lain.
"Siapapun lili sy ikut senang dg foto ini akhirnya ada bayi cewek," warganet menanggapi.
Lalu siapa sebenarnya bayi Lily? Rumor tersebut bermula saat Raffi dan Nagita sedang halal bihalal ke rumah Rieta Amilia. Sesampainya di rumah ibu Nagita Slavina itu, keduanya tampak langsung mencari bayi perempuan yang disebut-sebut bernama Lily.
Momen itu terungkap dalam video yang dijadikan konten untuk akun YouTube Mama Rieata. Bukan hanya Raffi dan Nagita, pasca melakukan sungkeman dengan Mama Rieta, Rayyanza mendadak ikut menanyakan keberadaan bayi bernama Lily itu. "Lily mana?" bocah berusia 2 tahunan itu bertanya. "Lily di kamar," ujar Mama Rieta.
Viral karena Hamper Terafiliasi Produk Israel
Rayyanza dan Rafathar lantas langsung menghampiri bayi mungil yang tengah tertidur pulas tersebut. Raut wajah keduanya tampak tampak girang begitu bisa melihat bayi cantik tersebut. Layaknya adik kandung sendiri, mereka tampak begitu sayang dengan Lily.
Saking sayangnya, keduanya pun ternyata cukup posesif. Salah seorang di balik kamera tiba-tiba pura-pura ingin meminjam Lily. Tapi kakak beradik itu langsung menolak mentah-mentah. Bahkan, jawaban di antara mereka langsung mengundang gelak tawa dan memecahkan suasana. Hingga berita ini ditulis, baik Nagita dan Raffi Ahmad belum mengklarifikasi tentang siapa sebenarnya bayi Lily.
Sementara itu, sebelumnya perusahaan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, RANS Entertainment, dilaporkan berbagi hamper Lebaran pada karyawannya. Isi bingkisan Hari Raya ini diungkap melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial.
Akun TikTok @alis.kariani mengungkap, "Bingkisan Lebaran 2024 dari kantor Rans Entertainment. Alhamdulilah," sebagai keterangan rekaman yang dibagikan Rabu, 3 April 2024. Awalnya, klip tersebut memperlihatkan tas bertuliskan "RANS" di bagian luarnya.
Advertisement
Isi Hamper Lebaran Raffi Ahmad
Ia kemudian memperlihatkan isi hamper berupa sembako, mulai dari teh celup, SKM, gula, ragam biskuit, sirup, kopi, sampai minyak goreng, dengan nilai diduga Rp250 ribu per paket. Sekilas, isi hamper Idulfitri ini normal saja sampai warganet menyoroti beberapa di antaranya merupakan produk terafiliasi Israel.
"Pas awal mau buka bingkisan ikutan nyengir, pas udah keluar yang pertama langsung makjleb," kata warganet merujuk pada produk teh celup yang dikeluarkan di awal rekaman. "Ada beberapa produk (terafilisasi) Israel ya. Sayang banget," sambung yang lain.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengarahkan umat Muslim berpantang dari apapun yang diproduksi dan dipasarkan secara masif oleh perusahaan lokal maupun internasional yang terafiliasi dengan Israel, lapor kanal News Liputan6.com. Ini, menurut pihaknya, termasuk untuk konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran.
"MUI mendorong masyarakat menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya sebagai bentuk ajaran cinta Tanah Air, bagian dari iman (hubbul wathan minal iman), atau membeli produk Palestina yang telah beredar di pasar Indonesia," kata Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, dalam sebuah pernyataan, 10 Maret 2024.
Keterangan Boikot Produk Israel dari MUI
Amirsyah mengatakan bahwa pengarahan publik berupa boikot massal itu merupakan sikap resmi MUI atas genosida di Palestina, sekaligus memperkuat fatwa MUI sebelumnya terkait Israel. Menurutnya, Ramadan dan Idulfitri membuka kesempatan bagi umat Muslim untuk berbagi keprihatinan atas kepedihan bangsa Palestina.
"Semua penderitaan, kelaparan, kesakitan bangsa Palestina hingga hari ini ini adalah akibat langsung kebijakan represif penjajah zionis Israel yang telah melakukan beragam pelanggaran hukum internasional hingga hukum HAM internasional yang sangat tidak dapat ditolerir," kata Amirsyah.
Pada November 2023, MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa yang dimaksud menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah.
Dalam fatwa tersebut, MUI merekomendasikan umat Islam semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel, serta produk dari perusahaan yang mendukung penjajahan dan zionisme. Fatwa itu menghadirkan momentum tersendiri pada gerakan boikot atas produk keluaran perusahaan multinasional yang terafiliasi Israel atau yang diketahui aktif mendukung genosida Israel atas Gaza.
Advertisement