Wanita 24 Tahun Buat Peta Toilet Singapura dengan Bidet di Google, Kini Sudah Ada 270 Lokasi

Di Toilets with Bidet Singapore, komunitas pengguna bidet bersatu mengumpulkan informasi tentang semua toilet umum yang dilengkapi bidet di Singapura.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Apr 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi toilet
Ilustrasi toilet (sumber freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa pun yang pergi ke Singapura pasti tahu, bahwa tak mudah menemukan toilet yang dilengkapi dengan bidet di negara itu. Hingga seorang perempuan berusia 24 tahun yang dikenal dengan "R" membuat panduan Toilets with Bidet Singapore di Google Maps untuk mempermudah orang yang membutuhkannya. 

Mengutip dari laman Today Online, Sabtu (20/4/2024), dibuat pada 2022, perempuan yang hanya ingin disebut sebagai "R" mengatakan bahwa ada kurang dari 30 lokasi yang disematkan pada saat itu. Tapi sekarang sudah ada lebih dari 270 lokasi toilet dengan bidet di peta tersebut di seluruh Singapura.

Panduan toilet tersebut telah dilihat sekitar 900 ribu kali. Setelah menuai atensi banyak orang, video yang menampilkan peta tersebut viral di media sosial.

Berdasarkan peta, wilayah tengah tampaknya merupakan distrik terbaik jika Anda memerlukan bidet dengan 108 di antaranya teridentifikasi. Bidet adalah perlengkapan pipa dengan keran bagi pengguna toilet untuk mencuci bagian belakang dan alat kelamin.

R, yang pekerjaan penuh waktunya adalah sebagai administrator, mengatakan bahwa, sebagai pengguna bidet, dia merasa sulit menemukan bidet di toilet umum. Sebelumnya, pencarian daringnya juga sia-sia. 

Setelah menemukan tweet pada 2021 yang menginginkan aplikasi yang dapat menemukan semua toilet bidet di Singapura, dia kemudian memutuskan bahwa dia harus melakukan sesuatu.

"Saya melakukan hal terbaik berikutnya (saat itu) dan membuat akun Instagram," ungkap R.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berawal dari Kesulitan Mencari Bidet

5 Dampak Buruk Kebiasaan Main Ponsel di Toilet, Bahayakan Kesehatan
5 Dampak Buruk Kebiasaan Main Ponsel di Toilet, Bahayakan Kesehatan (unsplash.com/Jan Antonin Kolar)

Dia memulai dengan daftar toilet pribadinya dengan bidet yang dia temukan. Namun kemudian, pengikutnya mulai mengirimkan informasi kepadanya tentang bidet lain yang mereka temukan.

Setelah kumpulan informasi terus bertambah, Ms R menyadari bahwa membuang semua titik data ke alat seperti Google Maps akan lebih mudah bagi pengguna. Pengumpulan data memakan waktu sekitar enam bulan sebelum dia menerima cukup masukan untuk memulai pembuatan peta, kata R.

"Saya rasa saya telah menemukan komunitas yang sangat sehat dan saling membantu."

Dalam video yang diunggah Sabtu lalu di halaman Instagram Toilets with Bidet Singapore yang menampilkan peta toilet bidet, satu orang menulis, "Terima kasih atas layanan Anda."

Yang lain berkata, "Bukan pahlawan yang kita butuhkan, tapi pahlawan yang pantas kita dapatkan."

Pengguna Instagram lain juga menyampaikan sentimen serupa, "Saya mengikuti Anda karena sebelumnya saya mengalami mimpi buruk menemukan toilet dengan bidet di Singapura… terima kasih atas inisiatif Anda!" 


Warganet Beri Apresiasi

PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga modifikasi toilet (Foto: KAI)
PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga modifikasi toilet (Foto: KAI)

Sepertinya Nona R bukanlah satu-satunya orang yang memikirkan ide ini, salah satu orang menulis, "Saya juga punya ide ini, terkadang saya bercanda bahwa kita adalah negara dunia ketiga karena kita tidak punya persediaan bidet."

Di akun TikTok Toilet dengan Bidet Singapura, beberapa orang berbicara tentang apa yang harus mereka tanggung karena kurangnya toilet dengan bidet di sini. Seorang pengguna TikTok mencatat bahwa meskipun toilet memiliki titik air, tidak ada jaminan bahwa bidet akan dipasang.

"Hal yang paling kriminal adalah terkadang, ada titik air di dekat mangkuk toilet, tetapi tidak ada bidet yang terpasang, seolah-olah mengejekmu," tulisnya.

Pengguna TikTok lainnya bertanya, "Mengapa Singapura tidak menyukai bidet?"

Tampaknya beberapa pengunjung Singapura juga menanyakan pertanyaan serupa, mengungkapkan kekecewaan atas kurangnya toilet di toilet umum. Salah satu pengguna online berkata, "Mengapa saya tidak melihat ini, saya berada di Singapura minggu lalu dan membutuhkan bidet."

Orang lain yang menuju ke sini segera menganggap peta itu sebagai sumber yang berguna, "Pergi ke Singapura besok. Waktu yang tepat."


Review Toilet Tetangga

Konten Lebaran
Konten review toilet tetangga saat silaturahmi Idulfitri banjir kritik. (dok. tangkapan layar video TikTok @rckyrm14/https://www.tiktok.com/@rckyrm14/photo/7357519801599757573)

Ada-ada saja konten online tentang Lebaran 2024. Salah satu yang jadi sorotan yaitu video TikTok review toilet tetangga yang menuai komentar pro kontra warganet.

Akun TikTok yang berbagai slide foto sejumlah toilet, diklaim berada di rumah-rumah tetangganya, itu memang mendedikasikan hampir seluruh kontennya untuk berbagai ulasan. Review toilet tetangga yang dibagikan pun disertai skor berupa bintang, serta penjelasan mengenai apa yang disukai dan tak disukainya dari ruangan tersebut.

Adapun di keterangan unggahan si pemilik akun mengklaim konten tersebut diunggah sudah berdasarkan persetujuan tetangganya, tak sedikit yang menanggap foto-foto itu tidak pantas. Saking heboh, konten tersebut dibagikan sejumlah akun lintas media sosial.

"Maka masuklah ke rumah orang lain dalam keadaan buta dan Keluarlah dari rumah orang lain dalam keadaan bisu," kata seorang pengguna Instagram.

"Kalo ini bener, kamu emg bener bener nir adab, asli nggak punya adab dlm bertamu," komentar pengguna TikTok.

"Hadeeh tolong jgn dinormalisasi yg beginian. Privacy orang ituuu. Gak sopan," sahut yang lain.

"Masalah sopan ga sopan; kali aja rumah sodaranya kali cuma bilangnya tetangga biar kesannya variatif," menurut yang lain mencoba berpikir positif.

"Next review kondisi hp kali ya (canda)," timpal pengguna berbeda.

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya