Liputan6.com, Jakarta - Lukisan potret Raja Charles III kembali disorot. Bukan karena warna merah darah, tetapi akibat menjadi korban vandalisme kelompok aktivis hewan saat dipajang Galeri Philip Mold di London.
Kelompok kampanye Animal Rising mengunggah video di akun media sosial mereka pada Selasa, 11 Juni 2024, yang merekam aksi dua aktivis menggunakan roller cat untuk menempelkan stiker di atas lukisan Raja Charles III. Mereka bisa mengakses lukisan itu dengan mudah karena sedang dipamerkan di galeri hingga 21 Juni 2024.
Baca Juga
Para aktivis mengganti wajah Charles dengan gambar karakter kartun Inggris Wallace, dari serial komedi Wallace and Gromit. Aktivis juga menempelkan gelembung berisi tulisan yang berbunyi, "Tidak ada keju Gromit, lihat semua kekejaman yang terjadi di peternakan RSCPA."
Advertisement
Aksi vandalisme itu dilakukan untuk menarik perhatian publik terhadap laporan baru kelompok itu yang dirilis pada Minggu, 9 Juni 2024, yang menyelidiki 45 peternakan yang standar kesejahteraannya dijamin oleh Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA). Raja Charles diketahui menjadi pelindung organisasi itu sejak bulan lalu.
Skema Assured RSPCA menjanjikan bahwa hewan di peternakan yang dilindungi diberi lebih banyak ruang hidup dan tidak pernah dikurung. Daging, ikan, dan produk susu yang dihasilkan oleh peternakan ini ditandai dengan logo RSCPA. Namun, Animal Rising mengklaim bahwa mereka menemukan praktik 'kekejaman terhadap hewan yang parah' di semua peternakan yang dikunjungi.
Pernyataan Aktivis Hewan atas Aksi Vandalisme Lukisan Raja Charles
Dikutip dari CNN, Rabu (12/6/2024), dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar Inggris The Telegraph, seorang aktivis Animal Rising menjelaskan alasan mereka mengganti wajah Charles dengan gambar karakter. "Karena Raja Charles adalah penggemar berat 'Wallace and Gromit', kami tidak dapat memikirkan cara yang lebih baik untuk menarik perhatiannya pada adegan mengerikan di film tersebut," ucapnya.
"Peternakan Terjamin RSPCA! Meskipun kami berharap hal ini dapat menghibur Yang Mulia, kami juga meminta beliau untuk secara serius mempertimbangkan kembali apakah beliau ingin dikaitkan dengan penderitaan yang mengerikan di seluruh peternakan yang didukung oleh RSPCA."
Pernyataan Animal Rising itu merujuk pada pengakuan Ratu Camilla saat menghadiri acara kerajaan di Clarence House untuk memeringati 75 tahun kenaikan takhta Ratu Elizabeth II. Ia mengatakan kepada sekelompok anak bahwa suaminya sangat memfavoritkan Wallace dan Gromit.
Animal Rising mendefinisikan kelompoknya sebagai organisasi non-kekerasan yang mengkampanyekan 'transisi mendesak menuju sistem pangan nabati yang berkelanjutan dan adil'. Mereka juga mengajukan petisi agar skema Assured RSPCA, yang dikatakan menutupi 'kekejaman dalam skala industri', untuk dihapuskan.
Advertisement
Reaksi RSCPA Dituding Tutupi Aksi Kekejaman Terhadap Hewan
RSPCA menanggapi klaim Animal Rising dalam sebuah pernyataan kepada CNN pada Selasa, 11 Juni 2024, yang menyatakan bahwa 'setiap kekhawatiran tentang kesejahteraan di peternakan bersertifikat RSPCA Assured ditanggapi dengan sangat serius dan RSPCA Assured bertindak cepat untuk menyelidiki tuduhan ini'.
"Kami telah menanggapi tantangan Animal Rising terhadap pekerjaan peternakan kami secara terbuka dan transparan," lanjut pernyataan tersebut. "Meskipun kami memahami bahwa Animal Rising, seperti kami, menginginkan yang terbaik bagi hewan, aktivitas mereka merupakan gangguan dan tantangan terhadap upaya yang kita semua lakukan untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi setiap hewan."
RSPCA juga mengaku 'terkejut' atas aksi vandalisme lukisan tersebut. "Kami menyambut baik pengawasan atas pekerjaan kami, tapi kami tidak bisa memaafkan aktivitas ilegal apa pun," bunyi pernyataan mereka.
Sementara, pemilik galeri tempat lukisan Raja Charles dipajang, Philip Mould memastikan bahwa tidak ada kerusakan pada lukisan tersebut lantaran permukaannya dilindungi lapisan Perspex. Ia juga mengungkapkan bahwa stiker kartun itu hanya menempel 'kurang dari sepuluh detik'.
Perketat Pengawasan
Para aktivis meninggalkan lokasi setelah diminta, kata Mold, seraya menambahkan bahwa galeri tersebut juga telah mengajukan laporan polisi. Saat ini, tidak ada rencana untuk membatasi tampilan lukisan itu, meskipun staf akan tetap “waspada” setelah kejadian tersebut, kata Mold.
Lukisan terbaru Raja Charles III diperlihatkan pertama kali ke publik di Istana Buckingham. Itu menjadi lukisan pertama Charles sejak dinobatkan secara resmi pada 6 Mei 2023.
"Sungguh luar biasa melihat hasilnya," komentar Charles setelah lukisan itu diresmikan, dikutip dari ITV, Rabu, 15 Mei 2024.
Lukisan itu dibuat oleh seniman Jonathan Yeo. Ia ditugaskan untuk membuat karya tersebut pada 2020 untuk merayakan 50 tahun Pangeran Wales sebagai anggota The Drapers' Company pada 2022. Perusahaan itu didirikan lebih dari 600 tahun lalu sebagai sekelompok pedagang kain wol, namun kemudian berkembang menjadi badan pemberi hibah.
Charles ditampilkan dalam lukisan mengenakan seragam Pengawal Welsh berwarna merah darah. Ia diangkat menjadi kolonel resimen pada 1975. Yeo bertemu dengan Raja Charles empat kali antara Juni 2021 dan November 2023 untuk menyelesaikan lukisan tersebut.
Advertisement