Liputan6.com, Jakarta - Liliana Lim kembali mempersembahkan karya terbarunya yang diberi judul “Solstice," dihadirkan dalam satu acara bertajuk Langham Fashion Soiree pada Rabu sore, 3 Oktober 2024. Liliana kembali membawa elegansi dan modernitas yang telah menjadi ciri khas abadinya sejak awal kariernya di dunia mode.Â
Deretan busana yang berjumlah 37 koleksi hadir dengan palet warna solid seperti hitam, silvery, champagne, bone, dan grey. Koleksi ini terinspirasi dari momen solstice, yaitu fenomena alam ketika matahari mencapai titik tertinggi atau terendahnya dalam setahun yang melambangkan transisi dan keseimbangan antara gelap dan gemerlap.
Dengan nuansa yang penuh keindahan, Liliana Lim menuangkan makna perubahan signifikan ini dalam detail drapery yang lembut dan mengalir. Tampilan menciptakan suasana elegan yang memukau, berhiaskan sentuhan seni beading yang menggemerlapkan rancangan.
Advertisement
Material bahan dipilih dengan tekstur berbeda untuk menciptakan kesan kontras antara keanggunan drapery dan kekuatan bahan yang solid. Semuanya juga terlihat mewah, sebagian berhiaskan bebatuan permata yang berkilauan dan tampak cocok untuk ke acara seperti met gala.
Rancangan terdiri dari long dress, mini dress, dan jumpsuit. Masing-masing beraksen drape dan twist yang tampak pas desainnya. Koleksi Solstice juga menawarkan pilihan gaun yang simpel dan modern, menciptakan tampilan yang unik dan personal.
Menurut Liliana Lim, proses kreatif bertumpu pada teknik unggulannya yaitu moulage. Ini merupakan teknik manual tanpa pola yang dilakukan dengan cara menempelkan bahan langsung ke patung dan membentuknya melalui draping.
Â
Sentuhan Moulage
Setiap helai gaun mengandung sentuhan moulage yang diatur secaraunpredictable, alurnya mampu memperindah lekuk tubuh. Gaun-gaun dihiasi dengan ornamentasibeading yang ditata sedemikian rupa seolah-olah menjadi material bahan, dan menjadi aksentuasiyang memewahkan seni moulage Liliana Lim.
Liliana Lim mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim production, kepada Aiden And Ice yang melengkapi gemerlapnya koleksi Solstice dengan aksesori, kepada Steve Madden yang menyempurnakan penampilan dengan sepatu untuk para model, juga untuk tim kreatif Reza Bustamidan Erick Tjong.
Tak hanya Liliana Lim yang tampil pada Langham Fashion Soiree. Beberapa koleksi desainer lainnya pun tampak memukau. Â
Seperti Ghea Pangabean yang memakai motif gringsing, salah satu motif tenun Bali yang sarat dengan makna spiritual. Secara tradisional, gringsing dipercaya memiliki kekuatan pelindung, yang mampu menangkal pengaruh buruk dan menjaga pemakainya dari bahaya. Nama ‘Gringsing’ sendiri berasal dari kata ‘gring’ yang berarti sakit dan ‘sing’ yang berarti tidak, sehingga secara harfiah berarti ‘tidak sakit’ atau ‘terhindar dari penyakit’. Â
Advertisement
Eksplorasi Motif Gringsing Koleksi Ghea Pangabean
Gringsing kembali diangkat Ghea sebagai primadona untuk koleksi terbaru Ghea, sembari merayakan perjalanan karier fashion Ghea yang hampir menyentuh 45 tahun di industri mode Indonesia. Sebagai salah satu desainer yang identik wastra Indonesia, ia konsisten mengangkat dan menerjemahkan kekayaan budaya Indonesia ke dalam karya-karya fashion yang modern.Â
Pada koleksi terbaru yang berjudul "BE-BALI" ini wastra Gringsing yang megah diinterpretasikan ke dalam busana-busana leisure bersemangat Bohemia. Rancangan terdiri dari tube dress panjang yang lebar melambai, jubah kimono timeless yang sangat santai, celana panjang berpipa melebar dari lutut ke bawah, palazzo, juga modifikasi kebaya ber layer korset di sisi luar.
Rancangan busana malam bernuansa hitam tampil kuat berpadu dengan aksen emas yang mewah. Aksesori emas dan simbol-simbol khas Bali seperti Barong, yang dalam kepercayaan Bali juga dianggap sebagai pelindung.
Kain chiffon dan satin menjadi kanvas untuk motif Gringsing yang eksotis, dihiasi dengan sulaman emas, bordir, dan teknik hand screen printing dengan kombinasi bordiran detail benang emas yang menjadi ciri khas Ghea. Setiap helai busana tak hanya memancarkan kemewahan, tapi juga membawa pesan tentang perlindungan dan kekuatan spiritual, menciptakan harmoni antara tradisi dan gaya kontemporer.
Â