Iklan Pariwisata Korea Utara Sasar Turis Rusia Disorot Komunitas Online Dunia, Apa Alasannya?

Korea Utara, negara yang dikenal tertutup, merilis iklan pariwisata yang ditujukan untuk turis Rusia. Dengan produksi sederhana, iklan ini menampilkan pantai hampir kosong dan kegiatan rekreasi yang menggugah tanya tentang daya tariknya.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 14 Okt 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 08:00 WIB
Potret Pantai Sijung Ho di Korea Utara
Seorang pria bermain dengan ban karet lumba-lumba di pantai Sijung Ho di Korea Utara (14/7/2019). Pantai Sijung Ho merupakan tujuan wisata populer bagi penduduk lokal dan asing. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara, negara yang dikenal terisolasi dengan dunia luar telah merilis sebuah iklan pariwisata yang ditujukan khusus untuk menarik wisatawan dari Rusia. Iklan yang diproduksi Perusahaan Perjalanan Internasional Korea milik negara itu menampilkan pantai yang hampir kosong dan langit mendung.

Mengutip laman Euro News, Sabtu, 12 Oktober 2024, hal ini berhasil menarik perhatian luas di internet, terutama di platform media sosial seperti Reddit. Iklan ini menampilkan orang-orang muda yang tampaknya berasal dari Rusia.

Mereka tampak menikmati berbagai aktivitas pantai seperti bermain voli, berenang, dan mengendarai jet ski di Pantai Majeon, Provinsi Hamgyong Selatan. Meskipun kualitas audio yang buruk membuat sulit untuk menangkap pesan yang disampaikan, beberapa frasa seperti laut yang sangat indah dan pantai yang sangat bersih berhasil diidentifikasi.

Langkah ini mengikuti pembukaan kembali perbatasan Korea Utara untuk turis Rusia awal 2024, setelah ditutup beberapa waktu karena pandemi. Pada Februari 2024, sekitar 100 wisatawan Rusia mengunjungi Resor Ski Masikryong untuk liburan selama empat hari, menandai dimulainya kembali pariwisata internasional di negara tersebut.

Hubungan antara Korea Utara dan Rusia semakin erat, terutama setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke negara tersebut pada Juni 2024. Ia menandatangani perjanjian bantuan bersama dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Aliansi ini tampaknya juga mencakup sektor pariwisata. Korea Utara tampak berharap dapat menarik lebih banyak turis dari Rusia untuk mendukung perekonomian lokal yang dilaporkan mengalami penurunan PDB dari tahun ke tahun. 

Efektivitas Iklan Dipertanyakan

Potret Pantai Sijung Ho di Korea Utara
Dua orang bermain bola voli di pantai Sijung Ho di Korea Utara (14/7/2019). Pantai Sijung Ho merupakan tujuan wisata populer bagi penduduk lokal dan asing. (AP Photo/Vincent Yu)

Namun, efektivitas iklan ini masih dipertanyakan. Meskipun menampilkan wanita berbikini, yang kontras dengan kebijakan berpakaian ketat di negara tersebut, para ahli menyarankan bahwa Korea Utara mungkin lebih toleran terhadap wisatawan asing.

Rumor juga beredar bahwa Korea Utara berencana membuka pariwisata untuk pasar Tiongkok, yang merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia. Langkah ini menunjukkan bahwa negara tersebut sedang mencari cara untuk meningkatkan pendapatan melalui sektor pariwisata di tengah tantangan ekonomi yang dihadapinya.

Apakah strategi ini akan berhasil atau tidak, masih harus dilihat. Sebelumnya, Korea Utara telah mengambil bagian dalam pameran pariwisata yang akan diadakan di Moskow pada Maret 2024. Negara rival Korea Selatan itu berharap bisa menarik wisatawan Rusia di tengah semakin dalamnya kerja sama antara kedua negara.

Mengutip dari laman The Korean Times, Jumat, 8 Maret 2024, Kantor Pariwisata Korea Utara di Moskow akan membuka stan pada Pameran Perjalanan dan Perhotelan Internasional ke-30 yang dijadwalkan akan diadakan di ibu kota Rusia pada 19--21 Maret 2024. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

 

Korea Utara Ikut Pameran Wisata

Kim Jong Un melintasi banjir di Korea Utara. (Rodong Sinmun)
Kim Jong Un melintasi banjir di Korea Utara. (Rodong Sinmun)

Keikutsertaan Korut ini menandai kehadiran pertama negara tersebut. Pameran pariwisata besar ini telah digelar selama 30 tahun. Partisipasi Korea Utara terjadi ketika Pyongyang dan Moskow memperkuat kerja sama militer dan ekonomi setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin saling bertemu.

Pada Februari 2024, sebanyak 97 wisatawan Rusia mengunjungi Pyongyang dan Resor Ski Masikryong di wilayah timur Korut. Hal ini menandai masuknya wisatawan asing pertama ke negara tersebut sejak negara membuka kembali perbatasannya pada Agustus tahun lalu setelah lebih dari tiga tahun ditutup karena pandemi.  

Korut belum menerima wisatawan dari Tiongkok, yang merupakan sekutu dan pemberi bantuan ekonomi sejak lama, sejak pembukaan kembali sebagian perbatasannya. Turis Tiongkok dilaporkan merupakan mayoritas turis asing yang mengunjungi Korut sebelum pandemi, dengan perkiraan 300 ribu orang telah mengunjungi negara itu pada 2019.

Salah satu wisatawan asing yang berkesempatan mengunjungi negara paling tertutup di dunia tersebut yaitu Lena Bychcova, seorang warga Rusia. Dia tak percaya bisa mendapat visa turis Korea Utara.

Korut Juga Sasar Turis China

Ilustrasi Korea Utara (AFP)
Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Mengutip laman CNN, Kamis, 29 Februari 2024, profesional pemasaran tersebut adalah satu dari sekitar 100 turis Rusia yang diizinkan melakukan perjalanan ke Korea Utara pada Februari lalu. Perjalanan ini diyakini sebagai perjalanan wisata internasional pertama bagi negara yang mengisolasi diri sejak pandemi Covid-19.

Pariwisata di Korea Utara dikontrol dengan sangat ketat. Pelancong individu tak diizinkan masuk ke negara tersebut, dan rombongan wisatawan harus didampingi penjaga. Pendapatan pariwisata yang dihasilkan dimanfaatkan untuk mendukung rezim diktator Kim Jong Un.

Bychova berangkat bersama dengan rombongan lainnya yang memiliki kesempatan mengikuti tur ini. Ia mengaku cemas dan takut menghadapi perjalanan wisatanya ke Korea Utara. Mamun karena rasa penasarannya sangat tinggi, ia pun memutuskan tetap berangkat. 

Bukan hanya Bychova, Ilya Voskresensky pun ikut jadi peserta tur. Blogger perjalanan itu juga merasakan ketegangan yang sama. Terlepas dari keraguannya, ia mengakui bahwa salah satu alasan untuk melakukan perjalanan ini adalah untuk mengetahui kondisi Korut saat ini usai mendengar cerita anggota keluarganya.

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia
Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya