Liputan6.com, Jakarta - Renggo Khadafi, bocah kelas V SD 09 Makassar, Jakarta Timur, mengembuskan napas terakhirnya karena diduga dianiaya kakak kelasnya. SY yang diduga memukul sempat mengancam murid kelas V lainnya yang menyaksikan kejadian itu.
"Dia ngancem mau pukul kita juga kalau lapor ke guru," kata kawan Renggo, Fa, di SDN Makasar 09 Pagi, Senin (5/5/2014).
Fa mengatakan, kala itu Renggo yang berbadan besar tak sengaja menyenggol SY yang sedang memegang es dalam plastik di kantin. Es yang dipegang SY pun jatuh. "Terus SY minta ganti, tapi cuma dikasih Rp 500 sama Renggo. Akhirnya SY ngambil Rp 500 lagi dari Renggo," lanjutnya.
SY lalu mengikuti Renggo hingga ke kelas V yang berada di lantai 2 sekolah. Sesampainya di kelas, SY langsung memukul Renggo. "Pertama pukul bahu kanan, terus nendang perut pakai dengkul. Terus nendang pantat pakai kaki," ungkapnya.
Dia yang sedang mengerjakan soal Bahasa Indonesia hanya diam di kursi. Fa bersama 5 murid lain tak berani melerai. "Akhirnya, Ar misahin mereka. Ar tarik badan SY terus ya udah pergi," ucapnya.
Selepas itu, Fa mengaku tidak ada yang aneh dari Renggo. Dia hanya melihat Renggo terus memegangi perutnya. "Dia cuma mengeluh sakit di perut. Setelah itu nggak tahu," tandasnya.
Dugaan penganiayaan bocah SD tersebut bermula pada Senin 28 April lalu ketika Renggo menyenggol kakak kelasnya di sekolah hingga makanan yang dibawa SY jatuh.
Kemudian 3 orang kakak kelasnya menganiaya korban beberapa kali. Bahkan Korban sempat muntah darah dan kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Menurut sang ibu, anaknya sempat bercerita soal penganiayaan yang dilakukan kakak kelasnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, korban mengalami pendarahan di mulut dan menderita banyak luka lebam. Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. (Yus)