Kronologi Tabrakan Maut Truk Tangki Elpiji di Cilacap

Saat truk tangki menuju Depot Cilacap, tiba-tiba muncul mobil Panther dengan kecepatan tinggi sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari.

oleh Anri Syaiful diperbarui 11 Mei 2014, 19:05 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2014, 19:05 WIB
Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (Liputan6.com)

Liputan6.com, Cilacap - Pihak Pertamina mengungkapkan kronologi tabrakan maut skid tank atau truk tangki elpiji dengan mobil Isuzu Panther di Jalan Serayu Raya, Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu 10 Mei 2014 yang menewaskan 3 orang dan 3 lainnya luka-luka.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (11/5/2014), Senior Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation Region IV Robert mengatakan bahwa pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB, truk tangki elpiji bernomor polisi B 9011 VO sedang melintas dari arah Maos menuju Depot Cilacap.

"Sesampainya di Jalan Kesugihan Maos dari arah berlawanan tiba-tiba muncul mobil Panther double gardan R 1660 YA dengan kecepatan tinggi sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari," jelas Robert.

Adapun korban dari mobil Panther double gardan, yakni 3 orang meninggal dunia, 1 orang luka ringan, dan 2 orang patah tulang.

Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Polisi Cahyo Widiatmoko mengatakan bahwa pihaknya memeriksa sopir truk tangki elpiji, AH (26), warga Desa Kalisalak, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

Lebih jauh Robert menjelaskan, PT Patra Niaga selaku perusahaan penyedia angkutan tangki LPG akan tetap menjamin kelancaran pendistribusian elpiji dengan kendaraan pengganti yang sejenis.

"Patra Niaga juga segera menemui pihak korban dan menyampaikan turut berdukacita yang sedalam dalamnya dan tali asih untuk keluarga korban atas kejadian yang tidak diinginkan tersebut," pungkas Robert.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya