Intensitas Hujan Kurang, Lahan di Kalimantan Terbakar Lagi

"Asap akibat kebakaran lahan mulai terasa di saat pagi hari dan menjelang malam hari. Dan ini sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat".

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Sep 2014, 08:52 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2014, 08:52 WIB
Kabut_asap_Riau
Kebakaran di Riau semakin meluas dan menyebabkan kabut asap yang mencapai pada level membahayakan. (Ant)

Liputan6.com, Palangkaraya - Kebakaran lahan kembali terjadi di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Hal itu terjadi seiring turunnya intensitas hujan dalam sepekan terakhir.

"Asap akibat kebakaran lahan mulai terasa di saat pagi hari dan menjelang malam hari. Dan ini sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat," kata Herri, warga Jalan Hiu Putih, Palangka Raya, Selasa (16/9/2014).

Heri menilai, masih ada oknum tertentu yang sengaja membakar lahan untuk melajutkan atau meneruskan sisa lahan yang belum sempat habis dibakar untuk membuka lahan pertanian.

Atau kemungkinan lahan gambut dengan kedalaman kurang lebih 10 meter itu terbakar kembali, karena tidak padam saat hujan turun deras pada Senin 8 September lalu. Sehingga dengan kemarau yang saat ini sangat panas, membuat sisa api di bawah permukaan tanah gambut itu kembali menyala dan menimbulkan kebakaran lahan kembali.

"Masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk membersihkan lahan seperti penggunaan mesin pemotong rumput, parang dan peralatan lainnya. Kini tinggal kemauan pemilik lahan untuk membersihkan lahannya dengan cara yang benar tanpa berdampak buruk bagi orang lain," ucap Heri.

Heri juga berharap, pemerintah segera menindak tegas oknum yang tidak bertanggung jawab apabila tertangkap tangan pada saat membakar lahan. Ia meminta agar pihak berweenang tak segan menindak pelaku pembakaran,jika menyebabkan kebakaran tidak terkendali lagi.

Tambah Heru, dirinya juga meminta pemerintah mengintensifkan pengawasan kebakaran lahan yang hingga saat ini masih terjadi.

Menurut data pihak berwenang melalui Satelit NOAA Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan di Jakarta per 14 September, terpantau 314 titik hotspot di Provinsi Kalimantan Tengah.

Apabila dijumlahkan mulai tanggal 1 hingga 14 September, maka terdapat 972 titik hotspot. Itu berarti mengalami peningkatan drastis dibandingkan Agustus lalu. (Ant)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya