Liputan6.com, Palangkaraya - Kebakaran lahan kembali terjadi di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Hal itu terjadi seiring turunnya intensitas hujan dalam sepekan terakhir.
"Asap akibat kebakaran lahan mulai terasa di saat pagi hari dan menjelang malam hari. Dan ini sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat," kata Herri, warga Jalan Hiu Putih, Palangka Raya, Selasa (16/9/2014).
Heri menilai, masih ada oknum tertentu yang sengaja membakar lahan untuk melajutkan atau meneruskan sisa lahan yang belum sempat habis dibakar untuk membuka lahan pertanian.
Atau kemungkinan lahan gambut dengan kedalaman kurang lebih 10 meter itu terbakar kembali, karena tidak padam saat hujan turun deras pada Senin 8 September lalu. Sehingga dengan kemarau yang saat ini sangat panas, membuat sisa api di bawah permukaan tanah gambut itu kembali menyala dan menimbulkan kebakaran lahan kembali.
"Masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk membersihkan lahan seperti penggunaan mesin pemotong rumput, parang dan peralatan lainnya. Kini tinggal kemauan pemilik lahan untuk membersihkan lahannya dengan cara yang benar tanpa berdampak buruk bagi orang lain," ucap Heri.
Heri juga berharap, pemerintah segera menindak tegas oknum yang tidak bertanggung jawab apabila tertangkap tangan pada saat membakar lahan. Ia meminta agar pihak berweenang tak segan menindak pelaku pembakaran,jika menyebabkan kebakaran tidak terkendali lagi.
Tambah Heru, dirinya juga meminta pemerintah mengintensifkan pengawasan kebakaran lahan yang hingga saat ini masih terjadi.
Menurut data pihak berwenang melalui Satelit NOAA Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan di Jakarta per 14 September, terpantau 314 titik hotspot di Provinsi Kalimantan Tengah.
Apabila dijumlahkan mulai tanggal 1 hingga 14 September, maka terdapat 972 titik hotspot. Itu berarti mengalami peningkatan drastis dibandingkan Agustus lalu. (Ant)
Intensitas Hujan Kurang, Lahan di Kalimantan Terbakar Lagi
"Asap akibat kebakaran lahan mulai terasa di saat pagi hari dan menjelang malam hari. Dan ini sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat".
diperbarui 16 Sep 2014, 08:52 WIBDiterbitkan 16 Sep 2014, 08:52 WIB
Kebakaran di Riau semakin meluas dan menyebabkan kabut asap yang mencapai pada level membahayakan. (Ant)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Kena Ospek, Gunawan 'Sadbor' Joget dalam Penjara
Potret Kedekatan Ricky Harun dan Inara Rusli di Turnamen Panahan, Jadi Sorotan
Cara Mengobati Bengkak Akibat Benturan: Panduan Lengkap
PIC adalah Penanggung Jawab Utama: Tugas, Tanggung Jawab dan Skill yang Dibutuhkan
Cara Menghilangkan Tinta di Baju: 8 Metode Ampuh dan Praktis
Pedoman Peringatan Hari Pahlawan 2024, Simak Panduan Lengkap Pelaksanaan dan Makna Peringatan
Tata Cara Sholat Tahajud agar Keinginan Terkabul: Panduan Lengkap
Cara Mencangkok Tanaman: Panduan Lengkap untuk Hasil Maksimal
Cara Mendapat Uang dari TikTok: 21 Metode Terbukti untuk Menghasilkan Pendapatan
Laba Merosot 78,55% hingga September 2024, Intip Rekomendasi Saham INCO
Cara Buat Cimol yang Gurih dan Renyah: Panduan Lengkap hingga Varian yang Lezat
Cara Memasak Daging Sapi agar Empuk dan Lezat