Liputan6.com, Bogor - Rencana larangan mobil pelat B memasuki wilayah Bogor dan Bandung, Jawa Barat terus menuai kontroversi. Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, larangan mobil dari Jakarta masuk ke wilayah Bogor maupun Bandung akan berdampak pada penurunan pendapatan daerah.
"Itu tergantung orang Bogor. Kalau orang Bogor mau lihat kotanya sepi, warung-warung sepi, barang-barang dan oleh-olehnya sepi, ya silakan saja" kata JK.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (21/9/2014), rencana tersebut merupakan tindakan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di wilayah Bogor dan Bandung. Karena selama ini wilayah tersebut selalu dipadati kendaraan pribadi pelat B.
Wilayah sekitar Ibukota seperti Bogor dan Bandung memang menjadi tujuan wisata favorit warga Jakarta. Maka tak heran jika pada Sabtu dan Minggu lalu lintas ke sejumlah wilayah tersebut sangat padat bahkan cenderung tak bergerak dan didominasi kendaraan berpelat B.
Kondisi inilah yang mendorong pemerintah kota setempat menggulirkan wacana membatasi ruang gerak kendaraan dari luar wilayahnya, terutama di akhir pekan.
Sebagai gantinya, Pemkot Bogor tengah mempersiapkan transportasi massal dan transportasi wisata untuk mengurangi kemacetan. Transportasi tersebut akan melayani warga Kota Bogor maupun warga dari luar.
Sementara itu, pengusaha showroom mobil di Bogor mengaku bingung dengan rencana tersebut karena mobil yang dijual rata-rata berpelat B. Tentu saja kebijakan tersebut akan membuat omzet penjualan mereka menurun drastis.
Baca juga:
Pedagang Kuliner Protes Mobil Pelat B Dilarang Masuk Bogor
Baca Juga
Serunya Bersantai di Taman Film Bandung Bareng Keluarga
Advertisement