Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan penghargaan kepada 10 orang atas inovasi mereka dalam bidang alat utama dan non-alat utama serta kebijakan. Moeldoko mengaku dari 10 karya inovatif itu yang menarik ialah ditemukannya alat penangkal radar.
"Mungkin rekan-rekan tidak percaya. Dari hasil evaluasi tim juri, telah menemukan karya cipta alat menghindari radar," ungkap Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (12/9/2014).
Alat penyerap radar ini merupakan temuan dari tim dosen dan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka adalah Bambang Riyanto, Akhiruddin Maddu, dan Esa Ghanim Fadhallah. Yang menarik alat itu tersebut dari material organik dengan bahan dasar Chitosan (cangkang udang) dan hidroksiapatit (material tulang ikan).
Salah seorang juri lomba inovasi panglima TNI ini, Avanti Fontana, menjelaskan alat tersebut berbentuk lempengan plastik setebal 0,4 sentimeter. Penggunaanya ditempelkan di alutsista, seperti tank dan pesawat untuk menyerap gelombang radar.
"Material organik penyerap gelombang radar itu kan sampah. Cangkang udang sama material ikan. Nah sampah itu ternyata bisa menjadi emas. Ini akan membangun perikanan militer. Ternak udang, ternak ikan. Kalau ini pemanfaatannya tidak hanya untuk TNI tapi masyarakat luas lewat budidaya," jelas Dosen Strategi dan Manajemen Inovasi Universitas Indonesia itu.
Penerima penghargaan lainnya ialah Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat dengan temuan Rancang Bangun Senjata Dopper, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut dengan Pembuatan Prototipe Swamp Boat, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara dengan temuan Pembuatan Bom Tajam BT-500 untuk Pesawat Standar NATO, Kapten Ctp Edi Nursantosa dengan inovasi Pendekatan Indeks Vegetasi Citra Satelit Penginderaan Jarak Jauh untuk Mendeteksi Samaran Pasukan di Medan Tertutup.
Kemudian kepada Kolonel Laut (T) Abdul Rahman dan Tim dengan inovasi Rancang Bangun Pos Angkatan Laut Mandiri Energi Guna Meningkatkan Fasilitas Pangkalan di Lokasi Terpencil, Kapten Lek Ramayuda Rahmad dan Tim dengan inovasi Server DEPOHAR 40 sebagai Integrator Jaring Komunikasi dalam Mewadahi Jaringan C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance).
Untuk kategori masyarakat, penghargaan diberikan kepada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia dengan inovasi Siaran Suara Perbatasan RRI, Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai Daerah pendukung tugas pokok dan fungsi TNI di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga Republik Demokratik Timor Leste di daerah Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Serta Provinsi Kalimantan Timur sebagai Kontribusi dan partisipasi Pemerintah Daerah untuk mendukung tugas pokok dan fungsi TNI sekaligus sebagai daerah ketahanan pangan di wilayah Kalimantan Timur.
IPB Temukan Alat Penyerap Gelombang Radar
Alat penyerap gelombang radar itu menggunakan bahan dari cangkang udang dan material tulang ikan.
diperbarui 13 Okt 2014, 05:54 WIBDiterbitkan 13 Okt 2014, 05:54 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Trik Rebus Singkong Agar Empuk dan Matang Sempurna dalam Waktu Kurang Dari 30 Menit
Sepekan Masa Nataru, 40.781 Wisatawan Datang ke Banyuwangi Naik Kereta Api
MMA Innovate Indonesia 2025 Menanti Peserta, Bahas Seputar AI untuk Memaksimalkan Kampanye Ramadan
9 Kuliner Blok M yang Bikin Ngiler, Harga Murah Meriah
8,6 Juta Penumpang Naik Layanan KAI Selama Libur Natal 2024
Pesan Ustadz Das'ad Latif: Jangan Jadikan Menantu Orang Seperti Ini, Allah Saja Ditipu
Memutar Ulang Ingatan Kuat dan Ganasnya Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu
Indeks Nikkei Menguat Setelah Jepang Bakal Siapkan Anggaran Jumbo
BRI Buka Layanan Terbatas Selama Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Cek Detail Lengkapnya!
Menteri PKP: Kebijakan Perumahan Prorakyat Bantu Rakyat Miliki Hunian
5 Model Outfit untuk Wanita Gemuk yang Bikin Body Tampak Lebih Ramping, Percaya Diri Dijamin Naik Drastis
Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter