2 Tahun Pimpin Jakarta, Jokowi Akui Tinggalkan Banyak Utang

Menurut Jokowi, selama 2 tahun memimpin ibukota bersama Ahok, masih banyak janji-janjinya yang belum dapat direalisasikan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 15 Okt 2014, 13:05 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2014, 13:05 WIB
Jokowi
Jokowi mengakui masih banyak janji-janjinya yang belum dapat direalisasikan.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Presiden terpilih Jokowi mengakui, jelang dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014, masih meninggalkan banyak utang kepada warga Jakarta. Selama 2 tahun Jokowi-Ahok memimpin ibukota, masih banyak janji-janjinya yang belum dapat direalisasikan.

"Utang masih banyak. Masih banyak yang belum selesai," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, rabu (15/10/2014).

Jokowi mengatakan, utang yang belum terbayarkan tersebut, yaitu janji mengentaskan beberapa permasalahan di Jakarta. Beberapa program yang masih belum selesai dikerjakan yaitu penanganan banjir melalui normalisasi waduk dan sungai. Menurut dia, baru beberapa waduk dan sungai yang dilakukan pengerukan. Salah satunya adalah Waduk Pluit.

Jokowi juga menyebut beberapa program pengentasan kemacetan seperti pembangunan mass rapid transit (MRT) yang hingga saat ini masih dalam proses pembangunan.

"Kayak banjir baru dikerjakan normalisasi beberapa waduk sungai. Masalah kemacetan, MRT baru dibangun pembangunannya tahun kemarin. Belum lagi monorel atau light rapid transit (LRT) yang belum dimulai," kata dia. ‎
‎
Jokowi pun mengatakan, sebagai kota yang cukup besar, masalah DKI Jakarta memang sangat banyak. Karena itu, ia menilai pemimpin DKI selanjutnya harus mampu melanjutkan berbagai program-program kerjanya.

"Masih banyaklah. Masalah kota itu tiap tahun bertambah dan berubah," kata Jokowi. (Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya