Ahok Minta Jokowi Larang Menterinya Dikawal Vooridjer

Saat ini memang hampir seluruh pejabat negara dikawal oleh vooridjer. Ahok pun akan menemui Jokowi terkait hal itu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Nov 2014, 08:16 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 08:16 WIB
Ahok
Ahok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana berbicara langsung dengan Presiden Joko Widodo, terkait penanggulangan macet di Jakarta. Salah satunya dengan meniadakan motor patroli Pengawalan (Patwal) atau voorijder yang biasa mendampingi menteri.

"Nanti Pak Jokowi lihat mungkin di dalam undang-undang, menteri-menteri pun tidak bisa dikawal," kata pria yang karib disapa Ahok, di Balaikota, Senin 10 November 2014.

Saat ini memang hampir seluruh pejabat negara maupun beberapa pejabat daerah selalu dikawal oleh vooridjer. Tak jarang, suara sirine yang ditimbulkan saat keadaan macet dengan memaksa membuka jalan membuat jalan semakin macet. Hal ini yang ingin dikurangi Ahok di Jakarta.

"Kalau Pak Presiden (Jokowi) bisa menyetujui menteri pun tidak harus dikawal," lanjut dia.

Tak bisa dipungkiri, jumlah penjabat yang mendapatkan pengawalan saat beraktivitas cukup banyak. Menurut Ahok, petugas pengawal ini akan lebih maksimal jika dimanfaatkan untuk membantu mengurai kemacetan di Jakarta. Jadi tidak hanya sekadar mengawal.

"Kalau semua minta polisi, lalu lintas kita habis, semua minta kawal. Paling ada menteri marah-marah hahaha.... Tapi nggak, menteri kali ini baik-baik," tutup Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya