Survei SDI: Ical Raih 30,20%, Agung Laksono 11,20%

Merujuk hasil survei Sinergi Data Indonesia, jika Ical maju lagi sebagai calon ketua umum Partai Golkar, maka dipastikan akan menang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Des 2014, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2014, 07:00 WIB
Aburizal Bakrie atau Ical
Aburizal Bakrie atau Ical membuka Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. (Antara Foto/Puspa Perwitasari)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golongan Karya (Golkar) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IX di Nusa Dua, Bali pada 30 November hingga 3 Desember mendatang. Berdasarkan hasil survei Sinergi Data Indonesia, jika Aburizal Bakrie atau Ical maju lagi sebagai calon ketua umum, maka dipastikan akan menang.

"Ical berpotensi mendapatkan dukungan suara terbesar dalam arena munas. Dua hal kenapa Ical potensial menang, karena salah satunya secara emosional pemilik suara dekat dengan Ical," ujar peneliti Sinergi Data Indonesia (SDI), Barkah Pattimahu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014).

Berdasarkan hasil survei yang diadakan pada 27 November hingga 29 November 2014 itu, di mana diambil dari 120 responden yang berasal dari Ketua dan Sekretaris DPD Golkar se-Indonesia itu menyatakan Ical memperoleh 30,20%.

"Agung Laksono meraih 11,20%, Priyo Budi Santoso 6%, Airlangga Hartarto 3,4%, sedangkan lainnya, 9%. Sementara yang masih merahasiakannya sebanyak 48,30%," jelas Barkah.

Menurut dia, hal ini didukung dengan banyaknya kader Golkar dari DPD mendukung hasil Rapimnas Yogyakarta yang mempercepat munas. Di mana hal tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan menggunakan wawancara via telepon.

"Sebanyak 85,30% setuju dengan Rapimnas Yogyakarta dan tidak setuju 7,80%, sedangkan tidak tahu 6,9%," papar Barkah.

Selain itu, menurut Barkah, Munas Golkar di Bali memiliki kekuatan politik yang besar karena mayoritas pemilik suara banyak yang mendukung. Hal inilah yang menjadi dukungan politik ke depan Golkar, ke Koalisi Merah Putih (KMP) atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Sebab, berdasarkan survei, kinerja Golkar di KMP sangat memuaskan. Hal inilah yang membuat kubu KMP tetap ingin Ical memimpin.

"Golkar dinilai berperan dalam KMP. Sebanyak 79,3% merasa puas dan 14,6% merasa tidak puas, sedangkan yang tidak tahu hanya 6%," tandas Barkah.

Hanya saja, Barkah menegaskan politik uang menjadi hantu dan selalu ada dalam ajang munas. "Ini pun menjadi faktor perubah konstelasi di arena Munas (Golkar)," pungkas Barkah Pattimahu. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya