4 Penumpang Heli Super Puma Dievakuasi ke Jakarta

Keempat kru heli Super Puma itu Mayor Pnb Apu Tarigan, Lettu Mega, Lettu Tek. Rivo Gultom dan Peltu Hadi.

oleh Katharina Janur diperbarui 03 Des 2014, 08:47 WIB
Diterbitkan 03 Des 2014, 08:47 WIB
10 Kru dan Penumpang Heli Super Puma H-3215 Dievakuasi
Masih tersisa 6 orang yang belum dapat dievakausi karena keterbatasan waktu dan faktor cuaca yang kurang mendukung.

Liputan6.com, Jakarta - Empat orang kru Helikopter AS-332 Super Puma milik TNI AU yang mendarat darurat di pedalaman Papua diterbangkan pada Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIT. Mereka dievakuasi ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Hercules TNI-AU.

Keempat kru itu adalah Mayor Pnb Apu Tarigan, Lettu Mega, Lettu Tek. Rivo Gultom dan Peltu Hadi.

Senin 1 Desember silam, 8 korban jatuhnya helikopter Super Puma milik TNI AU itu dievakuasi ke rumah sakit Rumah Sakit TNI Marten Indey, Jayapura, Papua.

Helikopter yang dipiloti Mayor Penerbang Tarigan membawa 10 anggota TNI AD dari Batalyon Infanteri atau Yonif 133 Yudha Sakti/Padang.

Ada 4 orang mengalami luka serius akibat patah tulang dan bergeser telah ditangani dokter spesialis. Praka Gunawan mengalami  lecet di kaki,  Praka Ulil Amri mengalami patah pergelangan kaki kanan,  Lettu Tek. Rivo Gultom mengalami bahu kiri retak, dan Peltu Hadi  (crew) mengalami bahu kanan retak dan bergeser," kata Kepala Rumah Sakit Marthen Indey, Kolonel CKM  Gunawan Irianto.

Untuk menangani trauma dan sakit para penumpang dalam heli itu, RS Marthen Indey menyediakan 9 orang dokter yang terdiri dari dokter Anastesi, dokter tulang, dokter umum dan dokter bagian dalam.

Sebelum mencapai lokasi, helikopter yang membawa satgas pengamanan perbatasan itu sempat diterjang cuaca buruk, sehingga harus mendarat darurat. Pendaratan yang tidak sempurna di tebing gunung mengakibatkan sejumlah anggota TNI penumpang heli Super Puma luka-luka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya