Liputan6.com, Jakarta - Kasus human trafficking atau perdagangan manusia di Indonesia kembali terkuak. Yang baru-baru ini cukup menggemparkan adalah kasus yang terjadi di Medan, Sumatera Utara. Itu pekerja dewasa, lalu bagaimana perdagangan anak-anak?
Anggota Komisi VIII DPR RI Saraswati Rahayu Djojohadikusumo mencatat, sedikitnya 100 ribu anak jadi korban perdagangan manusia. Jumlah ini belum termasuk jumlah wanita yang sudah di atas usia 18 tahun.
"Soal data saya tidak bisa memastikan tapi diestimasikan sebanyak 100 ribu anak diperdagangan setiap tahun dan mayoritas perempuan," ujar anggota Saraswati, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Jumlah perdagangan manusia di Indonesia sejalan dengan jumlah perdagangan manusia di dunia. Saraswati mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, setiap 42 detik 1 orang menjadi korban perdagangan manusia.
Menurut Saraswati, masalah terbesar yang menyebabkan angka perdagangan manusia begitu besar masih disebabkan faktor ekonomi. Banyak warga di Indonesia, khususnya di daerah lahan pekerjaan tidak terbuka dengan luas.
"Ekploitasi ekonomi kemiskinan ini masih jadi faktor. Pendidikan kurang, lahan pertanian tidak ada dukungan dari pemerintah. Anggaran kurang dari 1%," lanjut Dia.
Selain menjadi korban perdagangan manusia di bidang seks, lanjut Saraswati, tidak sedikit anak-anak yang dipekerjakan paksa di beberapa perusahaan. Di Indonesia, sedikitnya ada 3 bidang industri yang paling banyak mempekerjakan anak.
"Industri emas, footware, dan tembako. Saya harapkan industri rokok di Indonesia tidak melakukan itu lagi," pungkas Saraswati.
Kasus penyiksaan pembantu rumah tangga atau PRT di Medan ini terbongkar setelah polisi mendapat laporan terjadi perdagangan manusia. Polisi sudah menentapkan Syamsul Anwar, Radika istrinya dan 5 anggota keluarga lainnya sebagai tersangka. Mereka kini ditahan di Polresta Medan. (Rmn)
100 Ribu Anak Indonesia Korban Perdagangan Manusia Setiap Tahun
Menurut Anggota Komisi VIII DPR Saraswati Rahayu Djojohadikusumo, masalah terbesar penyebab angka perdagangan manusia tinggi faktor ekonomi.
Diperbarui 04 Des 2014, 06:40 WIBDiterbitkan 04 Des 2014, 06:40 WIB
Gadis berinisial S terjerat dunia malam lantaran terjebak bujuk rayu seorang perempuan bernama Pepi yang menjanjikan pekerjaan buatnya. Jakarta Pusat. (13/6/14) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)... Selengkapnya
Live Streaming
Powered by
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Tujuan Pelaksanaan Gerakan Reformasi: Memahami Perubahan Mendasar di Indonesia
Doa Memperlancar Pekerjaan dan Rezeki, Bisa Diamalkan Selama Ramadan
Tujuan Jihad: Memahami Makna dan Implementasinya dalam Islam
Intip Kamar Brisia Jodie Setelah Renovasi, Super Nyaman dengan 2 AC Berjajar
Pendaftaran SPMB PKN STAN 2025 Tak Lagi Pakai Nilai UTBK, Simak Syarat, Tahapan Seleksi dan Daftar Prodinya di Sini
Saksi Ungkap Bos Rental Mobil Sempat Masuk dan Duduk di Minimarket Usai Ditembak
Vatikan: Paus Fransiskus Masih Kritis, tapi Tetap Telepon Paroki Gaza
Tujuan APBN dan APBD: Fungsi, Perbedaan, dan Pengaruhnya
Kenali Berbagai Nama Lain Minyak Babi dalam Makanan, Muslim Wajib Paham
Jabat Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Effendi Simbolon Siapkan Blueprint untuk Disampaikan ke Presiden
Harga Kripto 25 Februari 2025: Bitcoin Cs Masih Terbakar, Tak Ada Harapan Lagi?
Respons Pertamina Soal Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak