Ahok Juga Promosikan Tukang Jahitnya ke Cawagub Djarot

Padahal Djarot ingin memakai pakaian lama yang pernah dikenakannya saat dilantik sebagai Walikota Blitar 10 tahun lalu. Tapi apa kata Ahok?

oleh Luqman Rimadi diperbarui 12 Des 2014, 14:05 WIB
Diterbitkan 12 Des 2014, 14:05 WIB
Kilas Balik Ahok, Gubernur Baru Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 19 November 2014 hingga 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dipastikan akan dilantik oleh Gubernur Ahok pada Kamis 18 Desember 2014. ‎Pria berkumis itu pun berencana untuk tetap mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) lama yang pernah dikenakannya saat dilantik sebagai Walikota Blitar 10 tahun lalu.

Namun Ahok berkata lain. Dia justru meminta Djarot untuk membuat pakaian PDU baru. Kata Ahok, seragam lama milik Djarot tentunya sudah kusam dan tidak lagi putih lantaran telah lama disimpan dan tidak dipakai.

"Kalau saya pakai baju gubernur, itu juga kalau bisa lantik. Dia (Djarot) juga saya suruh beli sepatu juga, masa dicat warna putih. Terus bikin baju yang baru, soalnya udah lama kan, udah kuning luntur," ucap Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2014).

Ahok mengaku telah merekomendasikan penjahit langganannya kepada Djarot, yaitu toko Jahit Fengsin yang berada di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Itu adalah toko jahit yang sama yang sebelumnya sempat Ahok rekomendasikan kepada Jokowi saat akan dilantik sebagai gubernur dan Presiden ke-7 RI.

"Saya sudah suruh dia bikin di Fengsin saja, di Jalan Gunung Sahari. Tadi saya sudah suruh datang (penjahit Fengsin) ke sini buat ngukur baju dia," ucap dia.

Sebelumnya, Djarot mengaku tidak membuat persiapan khusus jelang pelantikannya sebagai Wagub. Dia mengatakan, ingin menggunakan seragam pelantikan yang pernah digunakannya saat dilantik menjadi Walikota Blitar 10 tahun lalu.

"‎Bajunya sih sudah saya bawa pulang ke Blitar. Nanti saya bongkar baju yang lama‎. Kalau masih bagus tak pakai yang itu," ‎ujar Djarot beberapa waktu lalu.

Namun, bila seragam yang dia maksud sudah tidak dalam kondisi baik, Djarot terpaksa akan membuat seragam baru yang lebih bagus.

"Kira-kira sudah 10 tahun lebih, mungkin sudah luntur. Kalau sudah luntur begitu kan, bahasa Jawanya 'mangkak', ya sudah nggak putih lagi," tandas Djarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya