Pesawat Militer 4 Negara Bantu Cari AirAsia QZ8501

Kemlu RI mengeluarkan izin terbang bagi sejumlah pesawat dan kapal asing dengan teknologi canggih untuk ikut dalam pencarian QZ8501.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Des 2014, 20:54 WIB
Diterbitkan 29 Des 2014, 20:54 WIB
Lockheed APC-3 Orion
Lockheed APC-3 Orion (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara turut membantu operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu pagi kemarin. Yakni Singapura, Malaysia, Australia, dan Korea Selatan.

"Menyusul berita hilang kontak pesawat QZ8501, Pemerintah Indonesia telah menerima tawaran dari negara sahabat untuk melakukan pencarian," demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (29/12/2014).

Kemlu RI pun meyambut baik tawaran tersebut. Usai berkoordinasi dengan beberapa kementerian dan Basarnas, Kemlu mengeluarkan clearance atau izin terbang bagi sejumlah pesawat dan kapal militer asing untuk ikut dalam pencarian QZ8501.

Dari Singapura, ada 1 pesawat SAR C-130 Hercules yang tiba pada 28 Desember 20114, 2 pesawat SAR C-130 Hercules tiba pada 29 Desember 2014. Selain itu, 3 kapal SAR jenis frigate landing ship tank (LST) dan corvette yang tiba pada 29 Desember 2014.

Sedangkan dari Malaysia, ada 1 pesawat SAR C-130 Hercules, tiba pada 29 Desember 2014. Juga 3 kapal SAR jenis corvette, patrol vessel, dan FFG yang tiba pada 29 Desember 2014.

Kemudian, ada 2 pesawat SAR Lockheed APC-3 Orion asal Australia yang tiba pada 29 Desember 2014. Juga 1 pesawat SAR APC-3 Orion dari Korea Selatan yang tiba pada 30 Desember 2014.

Selain keempat negara tersebut, India dan Prancis menawarkan bantuan kepada Pemerintah RI. Tawaran bantuan Prancis disampaikan langsung Menteri Luar Negeri Laurent Fabius kepada Menlu RI Retno Marsudi melalui sambungan telepon.

Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan oleh tim gabungan di bawah komando Basarnas terus dilakukan. Eksplorasi diperluas ke 7 titik dari sebelumnya 4 wilayah.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

AirAsia jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu berisi 7 kru terdiri atas 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi. Serta mengangkut 155 penumpang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak, dan ‎1 bayi. Tercatat ada 6 warga negara asing, yaitu 3 warga negara Korea, 1 Prancis (kopilot), 1 Malaysia dan 1 Singapura. (Riz/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya