Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) menerima laporan adanya sinyal yang berjalan di frekuensi 121.5 MHz. Laporan itu diterima Basarnas dari pesawat Garuda Indonesia yang melintasi rute AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014 pagi.
"Malam hari saya mendapat info dari penerbangan Garuda ada signal yang muncul dengan frekuensi yang sama 121.5 (MHz)," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2014).
Emergency Locator Transmitter (ELT), kata dia, akan secara otomatis aktif jika komponen ini menghantam sesuatu saat penerbangan. Sinyal darurat yang terkirim oleh ELT itu berjalan di frekuensi 121.5 MHz dan 243.0 Mhz. Sementara ELT terbaru berjalan di frekuensi 406 MHz.
Soelistyo mengatakan, sinyal yang berjalan di frekuensi di 121.5 MHz seperti yang diterima Garuda Indonesia itu belum bisa dipastikan apakah berasal dari ELT milik pesawat AirAsia QZ8501 atau bukan. Apalagi, posisi sinyal berdasarkan laporan dari Garuda Indonesia itu berada jauh dari posisi saat ini yang jadi perkiraan Basarnas menjadi titik hilangnya Pesawat AirAsia tipe Airbus A320-200 itu.
"Titiknya berada di tempat yang jauh dari kemungkinan posisi atau letaknya dari posisi pesawat yang kita cari," ujar Soelistyo.
Soelistyo menambahkan, bahwa dirinya sudah mengantongi ID ELT milik Pesawat AirAsia QZ8501. Sehingga, ketika ada sinyal-sinyal darurat dari pancaran ELT, pihaknya akan melakukan evaluasi.
"Untuk signal-sinyal emergency kita terima itu, tetap kita evaluasi. Saya punya ID ELT yang terpasang di Pesawat AirAsia. Jadi saya bisa menentukan dan memastikan kalau terjadi laporan masalah signal emergency benar atau tidak dari pesawat AirAsia yang kena musibah ini. Tapi tidak saya sebutkan di sini ID itu karena untuk kepentingan evaluasi," papar Soelistyo.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
AirAsia jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat Garuda Lapor Sinyal Frekuensi 121.5 MHz, AirAsia QZ8501?
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
diperbarui 30 Des 2014, 11:13 WIBDiterbitkan 30 Des 2014, 11:13 WIB
Seorang awak pesawat mengamati peta rencana pergerakan Basarnas saat melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501, Senin (29/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti Mimpi Melihat Banyak Anjing: Tafsir dan Makna Spiritual
UAH Ungkap 1 Amalan Spesial Sya’ban yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW, Apa Itu?
Polri Mulai Penyelidikan Dugaan Pidana Kasus Pagar Laut
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Pintu Pintu Surga', Tayang 13 Februari 2025
Mengenal Nebula Tarantula, Tempat Lahirnya Bintang-Bintang
Sepak Terjang Sosok di Balik Penyelundupan 15 WNA Bangladesh ke Australia
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 1 Februari 2025
Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu di Sangihe, Warga Diminta Waspada
Heboh Kecoak Diduga Ditemukan di Bika Ambon Rp100 Ribu Ci Mehong, Klarifikasinya Dianggap Playing Victim
Bukan karena Tumbal Proyek, Inilah Alasan Mengapa Jembatan Golden Gate Bridge Berdiri Kokoh
Modus Guru Ngaji di Tangerang Cabuli 20 Murid Laki-laki
Imam Merasa Batal Wudhu, Haruskah Makmum Mengulang Sholat? Buya Yahya Menjawab