Pesawat Garuda Lapor Sinyal Frekuensi 121.5 MHz, AirAsia QZ8501?

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

oleh Oscar Ferri diperbarui 30 Des 2014, 11:13 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 11:13 WIB
Suasana Pencarian AirAsia dari Atas Hercules
Seorang awak pesawat mengamati peta rencana pergerakan Basarnas saat melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501, Senin (29/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) menerima laporan adanya sinyal yang berjalan di frekuensi 121.5 MHz. Laporan itu diterima Basarnas dari pesawat Garuda Indonesia yang melintasi rute AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014 pagi.

‎"Malam hari saya mendapat info dari penerbangan Garuda ada signal yang muncul dengan frekuensi yang sama 121.5 (MHz)," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2014).

Emergency Locator Transmitter (ELT), kata dia, akan secara otomatis aktif jika komponen ini menghantam sesuatu saat penerbangan. Sinyal darurat yang terkirim oleh ELT itu berjalan di frekuensi 121.5 MHz dan 243.0 Mhz. Sementara ELT terbaru berjalan di frekuensi 406 MHz.

Soelistyo mengatakan, sinyal yang berjalan di frekuensi di 121.5 MHz seperti yang diterima Garuda Indonesia itu belum bisa dipastikan apakah berasal dari ELT milik pesawat AirAsia QZ8501 atau bukan. Apalagi, posisi sinyal berdasarkan laporan dari Garuda Indonesia itu berada jauh dari posisi saat ini yang jadi perkiraan Basarnas menjadi titik hilangnya Pesawat AirAsia tipe Airbus A320-200 itu.

"Titiknya berada di tempat yang jauh dari kemungkinan posisi atau letaknya dari posisi pesawat yang kita cari," ujar Soelistyo.

Soelistyo menambahkan, bahwa dirinya sudah mengantongi ID ELT milik Pesawat AirAsia QZ8501. Sehingga, ketika ada sinyal-sinyal darurat dari pancaran ELT, pihaknya akan melakukan evaluasi.

‎"Untuk signal-sinyal emergency kita terima itu, tetap kita evaluasi. Saya punya ID ELT yang terpasang di Pesawat AirAsia. Jadi saya bisa menentukan dan memastikan kalau terjadi laporan masalah signal emergency benar atau tidak dari pesawat AirAsia yang kena musibah ini. Tapi tidak saya sebutkan di sini ID itu karena untuk kepentingan evaluasi," papar Soelistyo.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

AirAsia jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya