Lokasi AirAsia QZ8501 Ditemukan dari Sinyal Ponsel Penumpang

Tim IT Polri berhasil menangkap sinyal ponsel milik penumpang AirAsia QZ8501 melalui base transciever station.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 30 Des 2014, 19:39 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 19:39 WIB
Sutarman
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Polri turut ambil bagian dalam upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak hari Minggu lalu. Sedikit berbeda dengan tim lainnya, Polri memanfaatkan sinyal telepon seluler (ponsel) untuk melacak lokasi pesawat dan keberadaan korban.

Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan tim Informasi Teknologi (IT) Polri berhasil menangkap sinyal ponsel milik penumpang AirAsia QZ8501 melalui base transciever station (BTS).

"Jadi itu adalah temuan analisis IT kita, karena saya minta nomor HP-nya penumpang pesawat itu berapa. Kemudian saya olah, saya evaluasi di-monitoring sama kita, sehingga kita memperoleh informasi terakhir dia," ungkap Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2014).

Dijelaskan dia, didapatkannya sinyal tersebut lantaran ada penumpang yang lupa menonaktifkan telepon seluler (ponsel) saat berada di dalam pesawat.

"Kadang penumpang ada yang lupa (nonaktifkan). Kita minta penumpang yang megang HP siapa (untuk nonaktifkan). Kemudian saat dia bawa HP, mungkin lupa dimatikan. Kita ada beberapa nomor HP di antaranya itu ada di sini," kata Sutarman.

Nomor-nomor yang sudah didapat Polri kemudian dikomunikasikan dengan petugas di lapangan. Alat itu lalu disesuaikan dengan koordinat pencarian di sekitar Kalimantan. "Koordinatnya di sebelah barat Kalimantan."

Sutarman menambahkan, pihaknya telah mengerahkan kapal-kapal untuk mencari keberadaan korban. Sejumlah kapal tersebut dilengkapi sistem IT yang terintegrasi dengan nomor ponsel penumpang. "Kapal kita sudah kita kerahkan, sudah dikoordinasikan. Satu sinyal dari satu nomor," tandas Sutarman.

Sejumlah serpihan dan jasad penumpang AirAsia QZ8501 ditemukan tim pencari pada Selasa siang tadi. Basarnas, TNI, dan sejumlah tim lainnya telah mengerahkan kapal dan helikopter ke lokasi untuk mengevakuasi puing dan jenazah lainnya.

Pesawat AirAsia QZ8501 take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu 28 Desember 2014 pukul 05.36 WIB menuju Singapura. Namun hilang kontak dan tak kunjung tiba di Singapura.

Upaya pencarian AirAsia QZ8501 terus dilakukan oleh Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan nelayan. Pada hari ketiga pencarian ditemukan serpihan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan tengah dan jasad korban di dekat perairan Selat Karimata. (Riz)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya