Megawati: Jangan Mabuk Kepayang dengan Kemenangan Pemilu 2014

Mega mengatakan, sebagai partai ideologis maka PDIP sejatinya sedang diuji ketika menjadi pemenang pemilu.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Jan 2015, 12:33 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2015, 12:33 WIB
Ilustrasi Megawati
Ilustrasi Megawati (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP genap berusia 42 tahun pada hari ini. Kesuksesan Pemilu 2014, seakan menjadi kado bagi ulang tahun PDIP tersebut. Partai berlambang banteng moncong putih itu meraih kesuksesan dengan menjadi pemenang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

Kendati demikian, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada seluruh kadernya, kemenangan yang telah diraih jangan sampai membuat lupa diri.‎ Kemenangan yang diraih adalah amanah dari rakyat.

"Kemenangan  yang kita raih di pemilu bukan semata-mata kemenangan sebagai partai, melainkan kemenangan seluruh rakyat yang menginginkan adanya perubahan kehidupan yang lebih baik. Rakyat tidak hanya memberikan suaranya, tetapi juga menitipkan untuk Indonesia Hebat, untuk Indonesia Raya." kata Megawati dalam orasi politiknya di acara HUT ke-42 PDIP, di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (10/1/2015).

‎"Oleh karena itu, kemenangan dalam pemilu tidak harus membuat kita berpuas diri apalagi mabuk kepayang," sambung dia.

Presiden ke-5 RI itu menekankan, sebagai partai ideologis maka PDIP sejatinya sedang diuji ketika menjadi pemenang pemilu. Partai tidak boleh terlena dengan amanah yang telah diberikan rakyat yakni dengan tidak melupakan konstitusi yang sepenuhnya berada di tangan rakyat.

"Ini merupakan tahun ujian dalam menentukan perjalanan kita sebagai partai ideologis. Ujian terbesar bagi partai ideologis tatkala partai ini berada dalam pemerintahan. Sebagai partai ideologis, tantangan terbesar justru dalam mewujudkan ideologi bekerja dalam kehidupan bernegara. Dengan demikian, berpartai sekaligus juga bernegara," beber Megawati.

Megawati mengatakan, pergeseran karakter menjadi partai pemerintah mengharuskan pihaknya menata lagi langkah-langkah dan program partai, baik antar 3 pilar partai secara horizontal maupun sinkronisasi irama kerja secara vertikal.

"Dari aspek kelembagaan kepartaian, kita merasakan semakin berjalannya fungsi partai di dalam rekrutmen anggota, pendidikan politik, komunikasi politik, dan agregasi kebijakan. ‎ Oleh sebab itu, pengalaman sejarah berpartai dan bernegara pascapemilu 1999 harusnya menjadi pelajaran berharga bagi seluruh kader partai di seluruh tingkatan," tandas Megawati Soekarnoputri. (Mvi/Ein)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya