Ekor Pesawat AirAsia Tiba di Kumai

Ekor pesawat AirAsia QZ8501 telah diangkat ke permukaan Selat Karimata dan diangkut Kapal Crest Onyx menuju Kumai, Kalimantan Tengah.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jan 2015, 17:07 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2015, 17:07 WIB
Kondisi Ekor AirAsia QZ8501 yang Berhasil Diangkat
Beberapa tim penyelam tampak melakukan pemeriksaan terhadap potongan pesawat AirAsia di atas kapal Crest Onyx, Kalteng, Sabtu (10/1/2015). (Liputan6.com/Rochmanuddin)

Liputan6.com, Kumai - Ekor pesawat AirAsia QZ8501 telah diangkat ke permukaan Selat Karimata. Ekor pesawat yang diangkut Kapal Crest Onyx itu akhirnya tiba di Pelabuhan Laut Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).  

Kapal sempat terkendala saat memasuki muara menuju Pelabuhan Laut Panglima Utar di Kumai karena air surut. Sehingga kapal yang diperkirakan tiba di pelabuhan pukul 11.00 WIB, baru sampai pukul 16.30 WIB, Minggu (11/1/2015).

Tim Basarnas menggunakan speed boat memandu kapal Crest Onyx untuk masuk ke muara hingga pelabuhan. Rencananya ekor pesawat akan diinapkan di salah satu gudang di Pelabuhan Laut Panglima Utar.

Pemindahan ekor pesawat dari kapal Creat Onyx ke salah satu dermaga pelabuhan menggunakan crane dari KN Arcturus milik Ditjen Hublan Navigasi. Pemindahan tidak hanya disaksikan awak media tetapi masyarakat Kumai yang datang langsung ke pelabuhan.

Sebelumnya Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan ekor pesawat Airbus 320-200 milik maskapai Air Asia tersebut akan dikumpulkan dengan serpihan pesawat lainnya dan diinvestigasi. Rencananya, KNKT akan meminta bantuan Kementerian Perhubungan untuk membawa ekor pesawat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sebelum akhirnya dibawa ke bekas terminal haji di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Tim penyelam gabungan TNI AL Sabtu kemarin berhasil mengangkat ekor AirAsia QZ8501 dari kedalaman laut 33 meter. Setelah melihat kondisi ekor pesawat, Panglima TNI Jenderal Moeldoko pesimis kotak hitam masih ada, dan menduga kotak perekam penerbangan itu terpisah.

"Posisi sempalan ekor itu sekarang berjarak sekitar 1,7 knotikelmil (sekitar 3 KM) dari ekor pesawat," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Jumat 9 Januari 2015.

Namun Moeldoko akan terus mengerahkan anak buahnya untuk mencari kotak hitam dan badan pesawat. Ia yakin jenazah korban masih berada di badan pesawat AirAsia QZ805. (Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya