Jenazah Diduga Korban AirAsia Kantongi Tiket Oktaria dan Aris

1 Lagi jenazah diduga korban AirAsia QZ8501 ditemukan nelayan di perairan Sulawesi.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 30 Jan 2015, 17:40 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2015, 17:40 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (6)
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Makassar - 1 Lagi jenazah diduga korban AirAsia QZ8501 ditemukan nelayan. Jenazah itu ditemukan di Dusun Baturoro, Desa Onang, Kecamatan Tubo, Majene, Sulawesi Barat dan Dusun Kae, Desa Tasiwalie, Kecamatan Suppa, Kecamatan Pinrang, Sulawesi Selatan dini hari tadi.

"Kondisinya sudah tidak utuh lagi, hanya potongan tubuh tanpa kepala dan kaki serta hanya tersisa sebagian kecil daging serta kulit. Adapun jenis kelamin belum bisa diidentifikasi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Kombes Endi Sutendi di Makassar, Sulsel, Jumat (30/1/2015).

Jenazah itu kemudian langsung dibawa tim gabungan dari TNI-Polri, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan nelayan dari Desa Onang ke Rumah Sakit Umum Majene sebelum dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Sulselbar.

Dia mengatakan, pada jasad itu ditemukan melekat pakaian dalam berwarna merah merek Giordano dan celana panjang jeans berwarna krem dengan merek serupa. Kemudian ikat pinggang bertuliskan TW 2008.

Pada kantong depan celana korban, sambung dia, ditemukan potongan kertas booking tiket atas nama Oktaria Wen dan Aris Soetanto.

"Jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Polda Sulselbar untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya dikirim ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim DVI," tutur Endi.

Namun dia mengaku, hingga saat ini jenazah korban belum bisa dipastikan termasuk penumpang AirAsia atau tidak.

"Dari hasil koordinasi dengan Kapolres Pinrang, jenazah tersebut belum bisa dipastikan korban AirAsia QZ8501. Meskipun demikian jenazah tersebut tetap dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan identifikasi," tandas Endi. (Ndy/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya