8 Jasad dan 2 Bagian Tubuh Korban AirAsia Dikenali, Total 88

Menurut Tim DVI, 8 jasad dan 2 bagian tubuh korban AirAsia itu semuanya berasal dari Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Feb 2015, 03:37 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2015, 03:37 WIB
AirAsia
Tim SAR mengangkat jenazah diduga korban pesawat AirAsia QZ8501. (AntaraFoto)

Liputan6.com, Surabaya - Memasuki hari ke-48 pasca-jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura, Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 8 jasad dan 2 bagian tubuh yang semuanya berasal dari Provinsi Jawa Timur.

"Alhamdulillah hari ini cukup signifikan, 8 body dan 2 body part berhasil teridentifikasi," tutur Ketua Tim DVI Kombes Pol Budiyono saat konferensi pers di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (13/2/2015).

Jasad pertama yang berhasil dikenali jati dirinya berlabel B 063, teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan DNA pembanding tali pusar korban yang masih ada di rumah sakit. Didukung pula dengan metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

"Dari data tersebut, sudah tidak terbantahkan jenazah berlabel B 063 teridentifikasi atas nama Michelle Clemency Ardhi, perempuan, usia 13 tahun, asal Surabaya, warga negara Indonesia," beber Budiyono.

Jasad kedua atas nama Rony Handoyo, laki-laki, usia 28 tahun, warga Malang. Jasad berlabel B076 itu berhasil teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan sampel DNA dari barang pribadi korban, yaitu kaos warna biru yang masih belum dicuci. Didukung pula dengan metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

"Dua body part yang ditemukan oleh nelayan Majene (Sulawesi Barat) yang berlabel B 091 dan B 092, setelah diperiksa oleh Tim DVI, ternyata merupakan bagian tubuh dari Rony Handoyo yang berupa kaki kanan dan kaki kirinya," ucap Budiyono.

Jasad ketiga berlabel B 078 berhasil teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan DNA pembanding ibu kandung korban, diperkuat pula dengan pemeriksaan gigi yang terdapat kesamaan antara dental record (rekam medis gigi) semasa hidupnya dengan foto dental jenazah korban. Didukung pula dengan metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

"Dari data tersebut, jasad berlabel B 078 sudah tidak terbantahkan atas nama Reggy Ardhi, laki-laki, usia 42 tahun, asal Surabaya, warga negara Indonesia," kata dia.

Jasad Keempat Hingga Keenam

Jasad keempat berlabel B 080 berhasil teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan DNA pembanding ibu dan ayah kandung korban, diperkuat pula dengan pemeriksaan gigi yang terdapat kesamaan antara dental record semasa hidupnya dengan rontgen gigi pada jenazah korban. Didukung pula dengan metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Serta ada bekas operasi sesar.

"Dari data tersebut, jasad berlabel B 080 sudah tidak terbantahkan teridentifikasi atas nama Juliana Ho, perempuan, usia 38 tahun, asal Surabaya, warga negara Indonesia," papar dia.

Jasad kelima berlabel B 081 berhasil teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan DNA pembanding ibu dan ayah kandung korban yang juga menjadi korban Air Asia yang teridentifikasi sebelumnya atas nama David Gunawan.

"Dari data tersebut, jasad berlabel B 081 sudah tidak terbantahkan atas nama Kenneth Matthew Gunawan, laki-laki, usia 10 tahun, asal Surabaya, warga negara Indonesia," jelas Budiyono.

Jasad keenam berlabel B 081 berhasil teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan DNA pembanding ayah kandung korban dan barang pribadi korban berupa sikat gigi korban. Diperkuat temuan medis dan antropologi berupa kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

"Dari data tersebut, jasad berlabel B 081 sudah tidak terbantahkan teridentifikasi atas nama Kayla Audrey  Gunawan, perempuan, usia 7 tahun, asal Surabaya, warga negara Indonesia," urai dia.

Jasad Ketujuh Hingga Kesepuluh

Jasad ketujuh berlabel B 083 berhasil teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan DNA pembanding anak kandung korban yang teridentifikasi sebelumnya atas nama Inggrid Jessica Winata. Diperkuat temuan medis dan antropologi berupa kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

"Berdasarkan data tersebut, maka jasad berlabel B 083 sudah tidak terbantahkan teridentifikasi atas nama Fransisca Lanny Winata Liem, perempuan, usia 47 tahun, asal Surabaya, warga negara Indonesia," ucap Budiyono.

Jasad kedelapan berlabel B 084 berhasil teridentifikasi melalui metode primer DNA yang dicocokkan dengan DNA pembanding ibu kandung korban, serta terdapat kesamaan antara dental record dengan rontgen gigi jenazah. Diperkuat temuan medis dan antropologi berupa kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

"Berdasarkan data tersebut, maka jasad berlabel B 084 sudah tidak terbantahkan teridentifikasi atas nama Vincencia Sri Andrijany, perempuan, usia 44 tahun, asal Probolinggo, warga negara Indonesia," ungkap Budiyono.

Dan hingga saat ini, total ada 101 jasad dan bagian tubuh yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Jatim, Surabaya. Sedangkan 88 dari 101 jasad (korban AirAsia) itu, sudah berhasil teridentifikasi Tim DVI.

"13 Sisanya, masih dilakukan proses pendalaman oleh tim, karena proses rekonsiliasinya berlangsung sangat alot," pungkas Ketua Tim DVI Kombes Pol Budiyono. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya