Pemerintah Akui Ada WNI ke Luar Negeri untuk Gabung ISIS

Menko menegaskan, pihaknya akan berupaya menangkal mereka-mereka yang berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan gerakan radikal itu.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Mar 2015, 12:27 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2015, 12:27 WIB
Tedjo Edhy Purdijatno
Tedjo Edhy Purdijatno (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mensinyalir, saat ini ada warga negara Indonesia (WNI) yang secara diam-diam berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan gerakam radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"Memang ada WNI yang keluar negeri, tetapi mereka menghilang. Ini sudah kita waspadai data-data dari Polri sudah masuk, data dari BIN (Badan Intelijen  Negara)," kata Tedjo usai menghadiri Rapimnas TNI-Polri di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa (3/3/2015).

Menko menegaskan, pihaknya akan berupaya menangkal mereka-mereka yang berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan gerakan radikal itu.

Mengenai data yang pernah diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Aqil Siraj bahwa sudah ada 514 WNI yang menjadi anggota ISIS, dia mengemukakan adanya modus baru berangkat melalui perusahaan wisata ke tempat tertentu lalu menghilang.

"Ini salah satu modus, data ini ada di kepolisian maupun BIN. Sampai kapan mereka kembali itu kan ada dari tour travel, kita cek siapa saja yang tidak kembali," terang Tedjo.

Ia menyebutkan, dalam upaya mewaspadai ancaman terorisme, pemerintah menempuh banyak jalur untuk melakukan pencegahan, baik melalui agama, budaya, dan pendidikan.

Namun dia menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan pembatasan WNI terutama pelajar yang akan berangkat ke negara-negara di Timur Tengah. "Tidak. Jelas kalau mereka di sana memang pelajar terdata dengan baik menurut kedutaan yang ada di sana," pungkas Tedjo. (Ado/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya