Gubernur Bali: Jika Foto Kapolres Disengaja itu Tidak Patut

Foto Kapolres Denpasar Kombes Pol Djoko Hari Utomo dengan terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan menuai protes dari warga Australia.

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Mar 2015, 15:48 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2015, 15:48 WIB
Made Mangku Pastika
(Antara)

Liputan6.com, Denpasar - Foto Kapolres Denpasar Djoko Hari Utomo bersama terpidana mati 'Bali Nine' Andrew Chan di dalam pesawat jelang dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah menyisakan masalah. Salah satunya, kecaman warga Australia bahwa foto itu tidak patut dimuat.

"Kalau disengaja sangat tidak patut," tegas Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat berbincang dengan Liputan6.com sebelum mengikuti rapat pleno Partai Demokrat, di Grand Bali Beach Sanur, Sabtu (7/3/2015).

Pastika menduga, pariwisata di Bali akan berpengaruh bila eksekusi mati terhadap eksekusi mati duo Bali Nine yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dilakukan. "Tapi, tidak akan signifikan. Jadi tidak perlu ditakutkan," tutur Pastika

Foto Kapolres Denpasar Kombes Pol Djoko Hari Utomo dengan terpidana mati gembong narkoba Bali Nine, Andrew Chan menuai protes dari warga Australia.

Sejumlah orang di Australia menilai foto dalam perjalanan dari Lapas Kerobokan, Bali ke Lapas Nusakambangan, Cilacap di pesawat Wings Air itu sebagai pose diri dengan ekspresi 'bahagia'.

Ekspresi Djoko dalam foto yang diambil jurnalis Kompas TV itu dianggap tidak memahami apa yang dirasakan sang terpidana mati dan warga Negeri Kanguru.

Djoko Hari Utomo membantah keras hal tersebut. Dia menegaskan foto itu bukanlah foto selfie bahagia. Dia menjelaskan, apa yang ia lakukan dalam foto tersebut ialah menepuk punggung sebagai bentuk dorongan agar Andrew Chan tetap kuat menjelang eksekusi mati.

"Jadilah orang yang kuat dan menatap ke depan," Djoko mengaku mengatakan kalimat itu kepada Andrew Chan. (Mvi/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya