Pantau Pintu Air Karet, Ahok Heran Lihat Posisi CCTV Menyimpang

Ahok bertanya pada salah seorang penjaga pintu air mengapa CCTV tersebut tidak mengarah ke pintu air.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 21 Mar 2015, 16:58 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2015, 16:58 WIB
Ahok Jadi Saksi Penandatangan Kontrak MRT
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.(Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan ke Pintu Air Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kedatangan Ahok untuk melihat kamera closed circuit television (CCTV) pintu air yang menurutnya menyimpang dan tidak mengarah ke pintu air.

"Ini saya selalu pantau di HP saya, yang lain CCTV mengarah ke pintu airnya, CCTV di sini saya lihat nggak pas. Ngarahnya nggak ke situ (pintu air), tapi justru ini ketutup sama seng, makanya ini harus dibenerin nih," ujar Ahok setibanya di lokasi, Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (21/3/2015).

Ahok kemudian bertanya pada salah seorang penjaga pintu air mengapa CCTV tersebut tidak mengarah ke pintu air. Namun penjaga pintu air yang mengaku bernama Geri tidak mengetahuinya.

Dia hanya tahu, kamera CCTV tersebut telah diatur langsung pengendali dari Dinas Kominfo. "Itu sudah disetting dari sananya Pak, saya juga tidak tahu," kata dia.

Selain masalah CCTV, Ahok juga heran mengapa Pintu Air Karet menjadi pintu air yang selalu berada pada posisi Siaga I bila terjadi hujan deras, padahal di pintu air lainnya ada pada posisi Siaga III atau IV.

"Ini makanya kita heran, kenapa di Karet ini selalu Siaga I, sepertinya air ini diarahin ke kanal Barat semua. Kenapa tidak ke Pluit padahal ketinggian air di sana minus," ucap Ahok.

Ahok menilai, bila air diarahkan seluruhnya ke Kanal Banjir Barat, maka volume air yang tinggi dapat membuat tanggul jebol. Untuk itu, Ahok akan segera memanggil Kepala Dinas terkait untuk mempertanyakan hal tersebut.

"Ini besok Senin saya mau minta penjelasan, pertama kenapa itu CCTV kok diarahinnya salah, apa sengaja supaya saya nggak lihat dan juga minta penjelasan di sini kenapa selalu Siaga I. Kalau ini beban tinggi, harusnya sana ditutup supaya bebannya di sini berkurang," kata Ahok. (Mvi/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya