Liputan6.com, Jakarta - Dalam sepekan ini masyarakat disuguhkan kisah Nenek Asyani yang berjuang dari jeratan hukum, akibat tuduhan mencuri sejumlah batang kayu jati dari lahan Perhutani.
Nenek Asyani berulang kali memohon dibebaskan di hadapan majelis hakim. Berkali-kali pula nenek berusia 63 tahun ini meyakinkan hakim bahwa dirinya tidak pernah mencuri batang-batang kayu milik Perum Perhutani.
Namun apa daya, Nenek Asyani alias Ibu Muaris ini tetap menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur.
Kisah Nenek Asyani pun mengundang perhatian publik, termasuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Di hadapan menteri, sang nenek kembali meminta pengampunan.
Jika Nenek Asyani sedang berjuang agar terbebas dari tuduhan pencurian kayu, di Nias, Sumatera Utara seorang pemuda bernama Yusman Telaumbanua justru telah divonis hukuman mati dengan tuduhan pembunuhan berencana.
Nasib Yusman sangat tragis. Ia divonis hukuman mati oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara saat masih berusia 16 tahun. Padahal sesuai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012, tentang peradilan pidana anak seharusnya anak di bawah umur tidak boleh dihukum lebih dari 10 tahun atau setengah dari hukuman orang dewasa.
Nasib Nenek Asyani dan Yusman Telaumbanua bagaikan bumi dan langit dengan kasus Aiptu Labora Sitorus. Anggota Polres Sorong, Papua ini justru sempat hidup bebas di rumahnya, meksipun telah divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar atas kepemilikan rekening gendut senilai Rp 1,5 triliun.
Polisi kejaksaan hingga Kementerian Hukum dan HAM tak berkutik menangkap hingga Labora akhirnya menyerahkan diri. Ironisnya, beberapa waktu lalu justru muncul wacana untuk memberikan remisi alias keringanan hukuman bagi para koruptor.
Jadi benarkah hukum itu tajam di bawah, namun tumpul di atas? berpihak pada si kaya namun kerap menyudutkan si miskin?
Sejatinya setiap orang sama di mata hukum. Tapi apa jadinya jika hukum bukan berpihak kepada siapa yang benar, namun siapa yang kaya.
Saksikan Kopi Pagi (Komentar Lilihan Liputan 6 Pagi) selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (22/3/2015), di bawah ini. (Dan/Riz)
Beginilah Wajah Hukum di Negeri Ini...
Benarkah hukum itu tajam di bawah, namun tumpul di atas? berpihak pada si kaya namun kerap menyudutkan si miskin?
diperbarui 22 Mar 2015, 08:30 WIBDiterbitkan 22 Mar 2015, 08:30 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Trik Rebus Singkong Agar Empuk dan Matang Sempurna dalam Waktu Kurang Dari 30 Menit
Sepekan Masa Nataru, 40.781 Wisatawan Datang ke Banyuwangi Naik Kereta Api
MMA Innovate Indonesia 2025 Menanti Peserta, Bahas Seputar AI untuk Memaksimalkan Kampanye Ramadan
9 Kuliner Blok M yang Bikin Ngiler, Harga Murah Meriah
8,6 Juta Penumpang Naik Layanan KAI Selama Libur Natal 2024
Pesan Ustadz Das'ad Latif: Jangan Jadikan Menantu Orang Seperti Ini, Allah Saja Ditipu
Memutar Ulang Ingatan Kuat dan Ganasnya Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu
Indeks Nikkei Menguat Setelah Jepang Bakal Siapkan Anggaran Jumbo
BRI Buka Layanan Terbatas Selama Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Cek Detail Lengkapnya!
Menteri PKP: Kebijakan Perumahan Prorakyat Bantu Rakyat Miliki Hunian
5 Model Outfit untuk Wanita Gemuk yang Bikin Body Tampak Lebih Ramping, Percaya Diri Dijamin Naik Drastis
Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter