Polri: Ancaman ke Jokowi Bentuk Propaganda ISIS Supaya Eksis

Rikwanto mengatakan, Polri tengah melakuka‎n pengembangan paham ISIS di Indonesia.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 22 Mar 2015, 16:42 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2015, 16:42 WIB
Kombes Pol Rikwanto Hadiri Ulang Tahun Kontras
Kombes (Pol) Rikwanto (kiri) saat menghadiri acara ulang tahun Kontras yang ke-17, Jakarta, Jumat (20/3/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima ancaman tertulis, berupa SMS dari pihak yang mengaku anggota kelompok ISIS. SMS tersebut dinilai sebagai taktik agar kelompok ISIS eksis di Indonesia.

"Paling gampang ancam orang terkenal. Itu membuktikan mereka ada dan eksis, walau pun mungkin kenyataannya hanya 2-3 orang saja anggotanya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Rikwanto, ‎dalam Talkshow Bincang Senator bersama Liputan6.com bertema 'ISIS dan Upaya Deradikalisme', di Brewerkz Restaurant & Bar, Senayan City, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2015).

"1 SMS saja ke Presiden atau Kapolri itu cukup propaganda apa yang mereka maksud. Bukan hanya paham mau perang, tapi paham mereka ada dan eksis," tambah dia.

Rikwanto mengatakan, Polri tengah melakukan pencegahan paham ISIS di Indonesia. Paham tersebut diduga bisa berkembang di Indonesia karena banyak 'stok' penganut aliran radikal.

"Kami lakukan dalam kaitan mengembangkan paham ISIS. Bicara stok yang bicara radikalisme dan masuk surga cepat, stoknya banyak. Maka mereka cepat ke sini," tutur dia.

Atas ancaman yang beredar itu, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti pun menegaskan pihaknya akan menelusuri kasus tersebut.

Berikut isi SMS ancaman yang diduga dikirimkan kelompok militan ISIS pada Jumat 20 Maret lalu;

"Semua Kepolisian mau kami habisi. Tinggal tunggu waktu. Kami anggota ISIS sudah sakit hati… juga Jokowi harus mati. Kami tidak main2. Kami ISIS, akan menghancurkan Polri, Jaksa Agung dan Presiden kurus. Telah memvonis bahwa narkoba perusak generasi, padahal narkoba ini membuat orang bersemangat, kalau orang mau mati ya mati dong bukan narkobanya. Juga ISIS, kami telah di jelek2an bahwa kami pemberontak, tapi kami hanya merekrut untuk bekerja sama, toh mereka kami gaji. Seolah2 kalian paling benar. Liat tuh pengeruk uang rakyat, kok nyantai aja. Kami telah instruksi anggota kami untuk bersiap2 menghancurkan kalian. Kami dari Lampung Timur, markas kami di Sumur Kucing Lampung Timur."

(Rmn/Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya