Batik Air Ambon-Jakarta Dinyatakan Steril dari Bom

Setelah disisir, Tim Jihandak Gegana Polda Sulselbar tidak menemukan bom dan pesawat dinyatakan steril.

oleh Ilyas Istianur PradityaEka Hakim diperbarui 17 Apr 2015, 11:45 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2015, 11:45 WIB
Batik Air Resmi Beroperasi di Halim Perdanakusuma
Penumpang Batik Air menaiki pesawat yang akan membawa mereka dari bandara Halim Perdanakusuma menuju Kualanamu Medan, Jakarta, Kamis (2/4/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, setelah mendapat teror bom melalui pesan singkat atau SMS. Setelah disisir, Tim Jihandak Gegana Polda Sulselbar tidak menemukan bom dan pesawat dinyatakan steril.

"Jadi itu cuma ancaman saja, hasil penyisiran nihil. Pesawat sudah di apron biasa, di tempat steril," tegas Humas AP 1 Makasar Rio Hendarto saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Marsekal Pertama Tamsil Gustari Malik juga menyatakan, dari hasil pemeriksaan tim tak ada ditemukan benda bom yang dimaksud. "Intinya hanya sebuah SMS palsu," ujar Gustar.

Setelah dinyatakan steril, pesawat yang membawa 122 penumpang dan 6 orang kru pesawat itu sudah bisa kembali terbang menuju Jakarta.

"Penerbangannya tinggal menunggu arahan selanjutnya dari pihak PT Angkasa Pura mengenai ‎waktunya (slot)," ucap dia.

Gustari mengatakan, saat ini pihaknya tengah melacak identitas pengirim SMS teror itu. "Kita belum mengetahui identitas pelaku yang mengirim SMS gelap itu. Tapi tim sedang melacaknya."

Staf Batik Air Ambon, Linda menerima pesan ancaman bom dari nomor telepon genggam 085211686682 pada pukul 07.08 WIT. Bunyi pesan singkat itu adalah, "ada bom siap meledak di batik air tgl 17 pagi Amq Jkt."

Pihak Batik Air Ambom langsung melaporkan ancaman tersebut kepada otoritas bandara Internasional Pattimura Ambon dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Pesawat ID 6171 lalu diarahkan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Pilot Luther yang menjadi kapten dalam penerbangan Batik Air itu lalu memutuskan untk mendarat darurat di Makassar. Pada pukul 07.30 Wita, 122 penumpang, 6 kru pesawat, dan 3 kru tambahan dievakuasi ke ruang tunggu bandara dengan pengawalan keamanan PT Angkasa Pura. Para penumpang akan dibawa ke ruangan karantina untuk pemeriksaan barang-barang di bagasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya