Liputan6.com, Surabaya - Tak hanya di Ibukota, perayaan May Day atau Hari Buruh juga berlangsung di berbagai kota di Tanah Air. Di Surabaya, misalnya, ada 10 ribu buruh dari berbagai kota di Jawa Timur yang masuk. Ada 2 titik yang dituju, yakni gedung gubernuran di Jalan Pahlawan dan Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) Irjen Pol Anas Yusuf telah menyiapkan 12 drone. Belasan pesawat tak berawak yang dilengkapi kamera itu diterbangkan di beberapa titik di Surabaya. Terutama buat memantau pergerakan ribuan buruh yang merayakan May Day.
Drone helicam tersebut disebar di 5 titik rawan. Di antaranya sekitar Gedung Grahadi, Kantor DPPRD Jatim, gedung gubernuran, serta pintu masuk Kota Surabaya dan jalan-jalan protokol tempat berdirinya gedung pusat ekonomi yang akan dilewati buruh menuju titik demo.
"Jadi drone helicam ini, fungsinya untuk melihat dari sisi udara. Selain untuk melihat pergerakan buruh, juga untuk melihat jumlah massa yang bergerak," tutur Kapolda Anas Yusuf, Jumat (1/5/2015).
Dia menambahkan, drone helicam merupakan bentuk kerja sama antara Polrestabes Surabaya dengan Komunitas Drone Surabaya.
"Ini juga dimanfaatkan untuk memantau kondisi arus lalu lintas yang macet akibat pergerakan buruh," pungkas Anas Yusuf.
Koordinator Komunitas Drone Surabaya Agung Surya Dewanto mengatakan, drone helicam ini diperbantukan ke kepolisian karena mempunyai kamera dengan kemampuan jarak pandang mencapai 1 kilometer. Dengan demikian, pemantauan pergerakan massa buruh yang merayakan May Day.
"Hanya saja, untuk bisa menghasilkan resolusi dengan kualitas bagus pada video, maksimal mencapai 500 meter," ucap Agung Surya.
Polda Sulselbar Juga Terbangkan Drone...
Polda Sulselbar Juga Terbangkan Drone
Polda Sulselbar Juga Terbangkan Drone
Drone atau miniatur pesawat berpengendali jarak jauh tak hanya dijadikan hobi oleh banyak orang. Drone pun memiliki peran memperlancar tugas kepolisian saat memantau kondisi sebuah daerah.
Seperti pada hari ini, saat perayaan Hari Buruh Internasional yang kerap disebut May Day, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) memanfaatkan drone untuk merekam berbagai unjuk rasa yang digelar para buruh di Kota Makassar di beberapa titik berbeda.
Menurut seorang staf teknologi informasi (IT) Polda Sulselbar, drone tersebut memiliki kemampuan terbang tinggi. Bukan hanya bisa menjepret kejadian dari atas, melainkan sudah difasilitasi video.
"Agar bisa merekam kejadian yang ada di bawahnya seperti aksi oleh mahasiswa yang mengatasnamakan Ampera di depan Kantor DPRD Makassar dalam rangka peringati Hari Buruh dengan menyandera sebuah mobil truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM)," beber Cua, panggilan akrab staf IT tersebut, saat ditemui di dekat lokasi unjuk rasa buruh.
Cara kerja drone, lanjut Cua, dikoneksikan dengan telepon selulernya yang bersistem operasi android. Kemudian drone diterbangkan menggunakan remote control dan berkeliling di atas untuk merekam segala kejadian yang ada di bawahnya. Termasuk aksi penyanderaan terhadap truk pengangkut BBM di depan Kantor DPRD Makassar oleh massa mahasiswa yang turut dalam unjuk rasa perayaan May Day.
"Untuk mendapatkan keseluruhan kegiatan yang ada di bawah tinggal menggerakkan remote control-nya saja. Kebetulan yang saya gunakan tadi itu drone jenis Phantom 2 Vision yang tak hanya bisa merekam foto melainkan bisa terekam dengan bentuk video," terang Cua. (Ans/Sss)
Advertisement