2 Menteri Jokowi Sambangi BNN Bahas Lapas Khusus Gembong Narkoba

Keduanya, yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Mei 2015, 12:07 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 12:07 WIB
kantor BNN
Kantor BNN Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - 2 Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK menyambangi kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Keduanya, yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Dalam pertemuan itu, kedua menteri Kabinet Kerja tersebut akan membahas mengenai penanganan jaringan narkotika yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Ini merupakan buntut dari maraknya peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas.

"Pertemuan ini bagaimana menangani jaringan narkotika yang ada di lapas. Masalah jaringan narkoba di lapas ini bisa diselesaikan dengan baik," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar di kantornya, Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Anang mengakui, banyak menemukan narapidana narkotika yang masih mengontrol bisnis narkoba dari dalam lapas. Padahal, kata dia, para narapidana itu sudah divonis hukuman mati oleh pengadilan.

"Karena selama ini memang banyak jaringan narkotika ada hubungannya dengan mereka yang mendapatkan vonis, baik hukuman penjara maupun hukuman mati," ujar Anang.

Lapas Khusus Gembong Narkoba

Sementara itu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, pertemuan dengan BNN sengaja dilakukan. Salah satunya membahas pengadaan lapas khusus bagi para terpidana mati kasus narkoba. Sehingga nantinya para terpidana tidak dapat menjalankan bisnis haram itu dari dalam lapas.

"Kita sepakati bandar-bandar narkoba yang terindikasi punya jaringan-jaringan itu, semuanya yang hukuman-hukuman maksimal pengedar, kita akan tempatkan di tiga atau empat lapas secara khusus dengan maksimum security," jelas Yasonna.

Dia menambahkan, pihaknya masih menyeleksi sejumlah lapas yang akan digunakan khusus bagi para terpidana mati narkoba. Nantinya di dalam lapas itu, tingkat keamanan akan lebih diperketat dari lapas lainnya.

"Itu sedang kita cari, nanti akan kita lihat di lapas-lapas mana. Jaringannya betul-betul kita awasi secara ketat. Barang masuk kalau belum ada x-ray bila perlu dipinjamkan, kemudian pakai anjing pelacak kita tempatkan di dalam untuk memutus mata rantai jaringan," tutur dia.

"Jadi semuanya yang ada data di BNN, termasuk nanti data yang terindikasi, yang punya jaringan ataupun yang potensial punya jaringan kita tempatkan ke tiga atau empat lapas ini," pungkas Yasonna. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya