Pesta Mantu ala Jokowi

Sampai saat ini sudah 200 media yang diperkirakan akan mengabadikan pernikahan Gibran-Selvi pada 11 Juni mendatang.

oleh Luqman RimadiFajar Abrori diperbarui 01 Jun 2015, 00:05 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 00:05 WIB
[Bintang] Iriana Jokowi
Iriana Jokowi didampimngi Gibran, Selvi Ananda dan Anggit selaku jubir keluarga. (M. Akrom Sukarya/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dengan Putri Solo Selvi Ananda tinggal hitungan hari. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan, menjelang perhelatan yang akan berlangsung 11 Juni mendatang.

Berbeda dengan pejabat negara lain yang kerap menggelar di hotel-hotel mewah, Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu akan menghelat pesta pernikahan Gibran lebih sederhana di tempat miliknya, Gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah pada 11 Juni 2015.

Persiapan mulai dari berkas di KUA, undangan, konsumsi, pengukuran busana atau fitting, hingga perhiasan pun sudah rampung. Ibu Negara Iriana Jokowi yang menangani pernikahan putranya menyebutkan, semua persiapan sudah selesai.

"Undangan ‎sudah beres. Terus jumlahnya secukupnya saja," ucap Iriana saat ditanya jumlah undangan oleh sejumlah awak media, ketika pulang kampung di Solo, Jawa Tengah Solo, Sabtu petang 23 Mei 2015.

Busana Jawa Klasik telah dipilih sebagai pakaian pesta pernikahan Gibran-Selvi. Waktu libur Jokowi dimanfaatkan bersama Iriana untuk mengukur busana pada Senin 4 Mei lalu.

Fitting busana resepsi berlangsung tertutup, namun seluruh keluarga hadir, yaitu Jokowi beserta Ibu Negara, kedua calon mempelai, dan 2 adik Gibran yakni Kahyang Ayu, serta si bungsu Kahesang Pangarep.

Tak hanya busana kebaya dan beskap, keluarga Presiden pun turut mencoba blangkon dan selop guna menyempurnakan busana adat Jawa klasik yang akan dikenakan.

Bicara soal selop, Jokowi tak mewah-mewah. Puluhan alas kaki tradisional Jawa itu dipesan di toko sepatu lawas bernama Toko Bakti Solo, yang beralamat di Jalan Hanggowongso 117 Solo, Jawa Tengah.

Keluarga Jokowi dan calon besan akan memakai sandal selop kulit hitam polos. Sedang khusus pengantin, selopnya berbahan beludru sesuai busana mereka.

"Pengantinnya sebenarnya sama saja. Kita buatkan selop beludru pada umumnya. Dari pihak Mbak Anifnya sendiri mau diberikan motif payet," ungkap Sulistyo Agung Nugroho, pemilik Toko Sepatu Bakti Solo, Jawa Tengah, Selasa 12 Mei lalu.

Harga selop pesanan keluarga Jokowi tergolong tak mahal, yaitu antara Rp 195 hingga Rp 205 ribu per pasang. Selain percaya kualitas produk dalam negeri, alasan keluarga Jokowi memilih sandal selop buatan Solo untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat.

Salah satu hal penting yang tidak boleh ketinggalan yakni perhiasan. Untuk urusan yang satu ini, Iriana menyerahkan pembuatan perhiasan kepada desainer aksesori asal Solo, Lia Taufiq. Lia yang memiliki brand Lia Taufiq Jewelry ini merupakan teman lama Iriana.

"Saya kan teman pengajian Ibu Iriana. Udah lama kenal dengan Bu Iriana. Saya kenal sudah sejak sebelum Pak Jokowi jadi walikota. Ibu Iriana juga sudah biasa pesan aksesori di sini," ujar Lia di Solo, Kamis 28 Mei lalu.

Lia mengaku tidak kaget mendapat pesanan dari keluarga Presiden. Sebab, Iriana sudah sering memesan perhiasan kepadanya. Untuk pernikahan Gibran-Selvi, Iriana sudah memesan perhiasan sejak dua bulan lalu. "Jumlah seluruh perhiasan ada 15 biji," ungkap dia.

Menurut Lia, pesanan perhiasan itu untuk digunakan Ibu Negara Iriana, calon pengantin perempuan Selvi Ananda, dan putri bungsu Jokowi-Iriana, Kahiyang Ayu. Perhiasan itu akan digunakan saat resepsi dan seserahan.

Terkait berkas pernikahan, Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarsari, Solo juga menyatakan pasangan Gibran-Selvi resmi terdaftar, setelah keluarga Jokowi menyerahkan dokumen Maret lalu ada kekurangan.

"Kemarin perwakilan keluarga Pak Jokowi ada yang ke sini (KUA) untuk menyerahkan semua berkas persyaratan. Berkas itu meliputi, syarat-syarat, slip pembayaran bank dan surat keterangan imunisasi tetanus," ujar Kepala KUA Banjarsari Mukhtaroji di ruang kerjanya, Solo, Jawa Tengah, Jumat 22 Mei lalu.    

Informasi rencana pernikahan Gibran-Selvi pun terpampang di pengumuman kehendak nikah. Calon pengantin ini terdaftar dengan nomor urut 001/VI/2015 dan nomor pemeriksaan 0261/11/2015. Gibran berprofesi sebagai pengusaha katering itu akan melaksanakan akad nikah dengan Selvi Ananda pada 11 Juni 2015 di Graha Sabha Buwana.

Mukhtaroji yang rencananya akan menjadi penghulu pernikahan Girban-Selvi, mengaku senang sekaligus deg-degan. Karena selain bangga, juga pernikahan kali ini akan dihadiri tokoh nasional, bahkan internasional.

"Saya sudah harus mempersiapkan segalanya untuk memimpin akad pernikahan itu. Meskipun saya setiap hari pekerjaannya seperti ini, tapi kalau di hadapan tokoh nasional serta internasional pasti perasaannya beda," ucap Mukhtaroji.

Chili Pari dipercaya sebagai event organizer royal wedding atau yang mengurusi acara pernikahan Gibran-Selvi. Mereka yang dilibatkan adalah orang-orang dekat calon pasangan pengantin. Seperti teman putra putri Solo, teman kuliah serta kerabat di Chili Pari. Bisa dikatakan, perhelatan ini melibatkan keluarga Jokowi sendiri.

Becak Penjemput Tamu

Salah satu sesi dalam pernikahan yang akan melibatkan rakyat biasa ini, yakni menjemput tamu undangan dengan becak. Rencananya dari tempat parkir, para tamu undangan akan dikirab menggunakan becak menuju Gedung Graha Saba Buana, lokasi resepsi Gibran-Selvi.

Untuk kepentingan ini, keluarga Jokowi telah memesan 200 becak di Solo, Jawa Tengah. Dipilihnya becak sebagai salah satu angkutan jemputan untuk para tamu, karena alat transportasi tiga roda itu merupakan angkutan khas di Kota Solo.

Becak-becak akan parkir di kantong-kantong parkir yang lokasinya jauh dari gedung tempat resepsi digelar, yakni di Lapangan Sumber dan Lapangan Banyuanyar.

"Para tamu dipersilahkan memilih angkutan jemputan, mau becak atau shutlle bus. Kalau mau lebih memilih becak ya silakan," ucap Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Senin 25 Mei lalu.

Tak lupa, lahan parkir 2237538 untuk para tamu VIP menuju tempat resepsi di gedung Graha Sabha Buana juga telah disiapkan. Yakni di Lapangan Sumber, Lapangan Banyuanyar, dan halaman STM BK menjadi alternatif lokasi parkir para tamu khusus.

"Jadi nanti ‎tamu VVIP seperti menteri, duta besar akan ditempatkan dalam satu hotel agar mudah dalam penjemputan. Kemudian tamu itu dijemput dengan bus khusus. Setelah sampai di lokasi parkir akan diantar dengan becak ke gedung resepsi, " jelas Rudy, sapaan akrab Walikota Solo itu.

Pihak Pemkot akan melakukan rekayasa lalu lintas terkait hal ini. Lantaran akan ada beberapa jalur yang akan dilalui tamu negara dan tamu kehormatan. "‎Kami juga menyiapkan jalur alternatif biar tidak macet, mengingat lokasi resepsi sempit, " tutur Rudy.

Sebagai orang nomor satu di Tanah Air, tentu perhelatan ini akan menjadi konsumsi media nasional. Karena itu Jokowi telah menyiapkan media center khusus bagi awak media yang akan meliput hari bahagia ini.

Bagi para awak media yang meliput, keluarga Jokowi juga memberikan busana khusus secara cuma-cuma. Yakni kemeja batik khas Solo. Batik bermotif parang dan berwarna cokelat itu wajib dikenakan para wartawan saat meliput resepsi pernikahan ini.

Sampai saat ini sudah 200 media yang diperkirakan akan mengabadikan pernikahan Gibran-Selvi. Perhelatan yang akan berlangsung selama 3 hari ini, juga tak luput dari pengamanan berlapis. Karena presiden tak lepas dari aturan protokoler.

Terbuka untuk Warga

Hal yang beda lagi dalam pesta pernikahan Gibran-Selvi terbuka untuk umum. Warga Solo atau masyarakat lainnya dapat menghadiri resepsi pernikahan ini.

Rudy yang diminta membantu persiapan mengatakan, Jokowi ingin resepsi pernikahan Gibran-Selvi berlangsung sederhana dan bukan open house. Sehingga tamu yang tak mendapat undangan pun boleh masuk ke lokasi resepsi.

"Rencana tamu undangan masyarakat umum waktunya sudah diatur," ujar Rudy di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 3 Mei lalu.

Prosesi pernikahan sendiri, menurut Rudy, akan berlangsung selama 3 hari berturut-turut, yang dimulai 9 Juni. Pada hari itu, akan dilakukan proses siraman Gibran-Selvi. Selanjutnya 10 Juni midodareni dan puncak resepsi dilakukan 11 Juni.

Karena keterbatasan ruangan, pihak panitia akan membagi waktu kedatangan tamu undangan dalam beberapa sesi pada acara resepsi. "Puncak acara resepsi 11 Juni, akan ada pembagian waktu hadirnya undangan."

"Terbagi atas 3 sesi. Pada pukul 10.00-11.00 akan dihadiri 1.500 tamu. Berikutnya pukul 11.00-12.00 dihadiri 1.000 orang. Terakhir pukul 12.00-13.00 dihadiri 1.500 tamu," sambung Rudy.

Rudy mengatakan, untuk tamu mana saja yang datang dalam waktu-waktu tersebut, nanti dibedakan. Namun, masalah waktu soal siapa saja tamu yang diundang, Jokowi yang tahu.

"Pasti hadir juga duta-duta besar. Saya urus yang di Solo," pungkas Rudy.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanPAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, penyelenggaraan pesta pernikahan Jokowi mencerminkan pola kesederhanaan dan melibatkan warga sekitarnya.

‎"Jadi beliau mengambil keputusan yang bijak. Kalau beliau lakukan di hotel, dia terikat pada pembatasan 400 orang dan rakyat tidak bisa masuk, dan yang datang hanya pejabat, oleh karenanya beliau lakukan katakanlah resepsi rakyat ini," ujar Yuddy di kediamannya Widya Candra, Jakarta, Jumat 22 Mei lalu.

Melihat pesta pernikahan Jokowi, Yuddy mengaku akan menerapkan acara yang sama jika dirinya kelak akan mengadakan acara yang serupa untuk anaknya.

"Saya juga kalau ngawinin anak saya nanti di rumah saya saja di Tebet, di sana kan ada masjid besar, biar semua orang datang. Macet-macet tidak apa-apa, tapi semua orang senang‎," kata dia.

Menurut Yuddy, Jokowi tak menyalahi aturan yang sudah ia buat mengenai penyelenggaraan pesta bagi para pejabat. "Presiden itu sangat paham, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintahannya."

"Termasuk juga kesederhanaan pejabat, sangat paham, jadi yang dilakukan resepsi itu sudah sesuai dengan pedoman kesederhanaan dan aturan yang ada," sambung Yuddy.

Hal yang tidak boleh dilakukan para pejabat, kata Yuddy, dalam mengadakan resepsi yaitu bernuansa mewah dengan acara resepsi di hotel-hotel berbintang, dan hanya mengundang para pejabat-pejabat tertentu.

Dengan begitu, lanjut Yuddy, sebagian warga yang berada di sekitar lokasi hotel akan merasa terganggu dan tidak bisa menikmati pesta resepsi tersebut.‎ Kalaupun para pejabat akan menyelenggarakan resepsi di hotel-hotel berbintang, jumlah undangan hanya dibatasi maksimal 400 undangan.

Berbeda dengan apa yang dilakukan Presiden ke-7 RI ini, meski pesta besar-besaran namun penyelenggaraan dilakukan di rumah pribadi dan melibatkan seluruh rakyat, terutama yang berada di Solo dan sekitarnya.

‎"Pak Jokowi ini akan melakukan resepsi di rumah sendiri, beliau sekeluarga memiliki semacam aula yang dulu disewa-sewakan untuk orang lain. Masak sekarang yang punya aula tidak boleh pakai, kan tidak apa-apa, yang penting setiap orang yang datang dan mengucapkan selamat turut merasakan kebahagiaan," papar Yuddy. (Rmn/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya