Komjen Budi Gunawan Dukung Kerja 9 Srikandi Pansel KPK

Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan berpesan agar pimpinan KPK nanti memiliki komitmen kuat memberantas korupsi.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 08 Jun 2015, 19:37 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 19:37 WIB
Temui Kapolri Jenderal Badrodin, Pansel KPK Datang ke Mabes Polri
Ketua Pansel Pimpinan KPK Destry Damayanti (kiri) dan anggota Pansel KPK Yenti Ganarsih memberikan keterangan usai melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/6). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komjen Budi Gunawan Dukung Kinerja Pansel KPK Ketua tim panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK Destry Damayanti dan 5 anggotanya menemui Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan. Dalam pertemuan itu, Destry meminta bantuan Polri melacak rekam jejak para capim KPK.

Salah satu anggota Pansel Capim KPK, Yenti Garnasih, mengatakan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan berpesan agar pimpinan KPK nanti memiliki komitmen kuat memberantas korupsi.

"Enggak spesifik. Ya intinya beliau (Budi) mendukung kinerja Pansel mencari komisioner yang baik dan korupsi bisa ditekan pencegahannya itu saja," kata Yenti di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Menurut dia, korps Bhayangkara itu juga setuju dan satu suara dalam mendorong pemberantasan korupsi. Sebab korupsi dinilai sudah menyusahkan rakyat. "Satu suara semua. Ya, karena disadari korupsi menyengsarakan rakyat," ujar Yenti.

Ia menuturkan kunjungan ini sebagai rangkaian kerja tim Pansel KPK untuk mendengarkan banyak masukan dari para penegak hukum. Rencananya tim Pansel KPK juga akan meminta hal yang sama kepada Kejagung, BIN dan instansi terkait lain seperti PPATK untuk mendapat rekam jejak Capim KPK.

"Berharap didukung karena kepentingan bangsa yang besar. Ketemunya mungkin minggu depan," tambah Yenti.

Pendaftaran calon pimpinan KPK dibuka sejak Jumat 5 Mei kemarin. Hingga kini sudah masuk 15 orang nama yang resmi mendaftar. Menurut Yenti, kelima belas yang mendaftar dengan beragam latar belakang, mulai aktifis, PNS, akademisi sampai pengusaha.

"Ada 15 orang ya itu tadi ada PNS, aktivis, pengusaha. (Parpol) belum," ujar Yenti. (Mut/Yus)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya