Jokowi-JK Hadiri Buka Puasa di Rumah Ketua DPR Hari Ini

Jokowi akan meninggalkan Istana Negara pada pukul 17.00 WIB nanti.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Jun 2015, 07:59 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 07:59 WIB
Jokowi-JK
Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hari keenam puasa Ramadan, Presiden Jokowi akan kembali mengikuti acara buka puasa bersama para pejabat negara dan anggota legislatif. Kali ini, Jokowi dijadwalkan berbuka puasa bersama di kediaman dinas Ketua DPR RI Setya Novanto di Jalan Widya Chandra III Nomor 10, Jakarta Selatan.

‎Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Biro Pers dan Protokoler Istana Kepresidenan, Selasa (23/6/2015), Jokowi akan meninggalkan Istana Negara pukul 17.00 WIB.

Selain dihadiri oleh Presiden Jokowi, acara ini akan didatangi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan MPR/DPR dan DPD RI juga para pimpinan partai politik. Datang pula sejumlah menteri dan pimpinan TNI serta Polri.

Selain jamuan makan malam, acara diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh ulama.

Ibu Negara Iriana rencananya mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut.
‎
Sebelum acara buka puasa bersama digelar, Presiden Jokowi memiliki beberapa agenda. Pukul 11.00 WIB, Jokowi melakukan pertemuan dengan Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (REI) di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan. Setelah itu pukul 11.30, dia bertemu Dewan Pimpinan Pusat Posko Perjuangan Rakyat Tuna Rungu Indonesia (POSPERA).

Kegiatan Presiden berlanjut pada pukul 13.00 WIB dengan menggelar rapat terbatas mengenai manajemen pengelolaan sampah dengan beberapa kementerian terkait. Rapat terbatas rencananya dilakukan di kantor Presiden.

Jokowi sebelum juga menghadiri acara bukber di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan. Kedatangan dalam acara itu menuai pujian dari sang tuan rumah. Zulkifli memuji Jokowi dan JK yang rajin dalam melakukan silaturahmi. Dengan bekal silaturahmi maka semua masalah bangsa bisa teratasi.‎

"Tadi teman-teman bercerita, katanya pemerintah, eksekutif akan sukses kalau eksekutif mampu membina hubungan dengan pimpinan lembaga negara lainnya," tutur Zulkifli.
‎
"Eksekutif mampu membina hubungan baik dengan lembaga pimpinan negara. Juga eksekutif mampu membina dengan partai pendukung maupun tidak. Hadir Pak ARB, Pak Prabowo," tambah Ketua Umum PAN ini.
‎
Menurut dia, bila di masa mendatang ada perbedaan pendapat antara legislatif dan eksekutif, maka hal tersebut hanya wujud demokrasi. Dia mengibaratkannya sebagai orkestra dengan beragam alat musik. Berbeda tapi mampu menghasilkan musik yang indah.

"Kita punya presiden dan wapres yang kuat silaturahminya. Apa pun perbedaan kita seperti alat musik yang akan hasilkan suara indah. Dengan silaturahmi, apa pun persoalan bangsa yang berat dan ringan di bawah pimpinan presiden dan wapres bisa dilalui," tandas Zulkifli. (Bob/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya