Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi bakal bertolak ke Singapura untuk bertemu dengan para pemimpin negara ASEAN (organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara) pada 27 Juli 2015. Selain itu Jokowi bersama pemipin negara lainnya juga akan membahas mengenai solusi mengurangi kebakaran hutan.
"Pertemuan secara teknis membahas kebakaran hutan antarnegara ASEAN. Membahas kondisi dari masing-masing negara, bagaimana kerja sama, bagaimana mengukur tingkat berbahayanya," ujar Menteri Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Dia mengatakan, Indonesia akan tampil sebagai pemimpin dalam pertemuan tersebut. Diharapkan akan ada kesepakatan mengenai kerja sama antara negara-negara ASEAN dalam meminimalisir kebakaran hutan. Â
"Menteri Lingkungan dari masing-masing negara akan hadir, kita yang akan memimpin pertemuan itu," ucap Siti.
Menurut politikus Partai Nasdem itu, Jokowi berharap dapat meminimalkan kebakaran hutan yang terus terjadi. Saat ini titik api di beberapa wilayah justru semakin bertambah akibat musim kemarau yang masih melanda wilayah Indonesia.
"Tadi saya melapor ke Presiden tentang kondisi kebakaran lahan yang kami pantau dari aspek indikator hot spot. Pada 22 Juli ada sekitar 70 hot spot, kemarin sudah ada 153, dan hari ini menjadi 158," kata dia.
Siti mengakui, setiap hari titik api bertambah di sejumlah daerah. Selain masalah cuaca kemarau berkepanjangan. Faktor kesalahan manusia juga menjadi penyebab semakin bertambahnya titik api.
"Ada hot spot di provinsi yang baru muncul, seperti di Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, yang sebelumnya tidak ada di catatan saya," pungkas Siti.
6 Working Group
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, Jokowi juga bakal bertemu dengan Kepala Negara Singapura untuk membahas mengenai hasil 6 working group yang telah didiskusikan hingga level menteri. Dia serta Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Lim Hng Kiang telah bertemu untuk saling melaporkan kemajuan dari 6 working group antar-kedua negara.
"Enam working group ini adalah tentang Batam-Bintan-Karimun, transportation and connectivity, tourism, investment, tenaga kerja, serta agriculture," ujar dia
Sofyan menjelaskan, hasilnya nanti akan menjadi bahan pertemuan kedua pimpinan negara di Singapura. Karena itu dia enggan membeberkannya.
"Kita enggak akan bicarakan dulu, karena bahan ini akan dibicarakan saat pertemuan Presiden Jokowi dengan Kepala Negara Singapura," pungkas Sofyan. ‎ (Ndy/Sss)