Akibat Demo Pekerja JICT, Puluhan Truk Kontainer Tertahan 12 Jam

Yuan (40), yang mengaku sudah menunggu sejak Rabu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 28 Jul 2015, 16:46 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 16:46 WIB
Ini Penyebab Ekspor Indonesia Merosot
Suasana aktifitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT), akhirnya mengakhiri unjuk rasa di depan Gedung JICT, Pos 9, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Demo ini dilakukan lantaran ada 2 karyawan JICT yang diduga diberhentikan secara sepihak pada Senin kemarin.

"Semalam ada aksi pemberian PHK 2 orang pegawai JICT, Iqbal dan Ermanto dengan alasan yang belum jelas. Untuk itu, kami melakukan aksi solidaritas atas kezaliman rekan kami tersebut," kata Sekretaris Jenderal SP JICT Firmansyah di depan Gedung JICT, Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Menurut Firmansyah, pihak Pelindo tiba-tiba saja melayangkan pemutusan kerja melalui email Iqbal dan Ermanto. Namun sampai siang ini pihak Pelindo tidak ada yang bersedia memberi penjelasan terkait PHK 2 karyawan itu.

"Itu PHK tidak jelas. Ada klaim sepihak dari Pelindo II. PHK dilayangkan pukul 21.00 WIB via email ke mereka (Iqbal dan Ermanto). Selanjutnya mereka lapor ke kami, dan kami langsung melakukan aksi ini. Kami tidak tahu kenapa Pelindo melakukan PHK, padahal kedua karyawan itu bekerja dengan baik," lanjut dia.

Firmansyah mengatakan, seharusnya Pelindo tidak seenaknya memecat pegawainya. Karena ada prosedur yang harus dilewati bagi setiap perusahan, sebelum memecat karyawan sesuai yang tertera dalam undang-undang.

Melalui unjuk rasa ini, SP JICT juga meminta pihak Pelindo II membatalkan perjanjian konsensi dengan PT Hutchison Port Holdings (HPH). Mereka menilai, perjanjian tersebut tidak sesuai undang-undang dan aturan pemerintah.

"Kami minta surat PHK ditarik dan perjanjian konsensi juga dibatalkan. Perjanjian itu tidak sesuai dengan undang-undang, serta tidak dapat diimplementasikan sebelum persyaratan pendahuluan dipenuhi, seperti pertujuan dari Menteri BUMN atau dari Kementerian Perhubungan," jelas dia.

Firmansyah menyebutkan, selama ini yang mendatangkan kapal-kapal di pelabuhan adalah pihaknya. Sehingga, tidak perlu bekerja sama dengan HPH. Artinya, Pelindo dan JICT bisa bekerja secara mandiri.

"16 Tahun JICT beroperasi, pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia ini telah dikelola murni anak bangsa. Secara kemampan serta teknologi pelabuhan sudah memadai. Sehingga perpanjangan JICT kepada asing tidak diperlukan lagi," tegas dia.

Menurut Firmansyah, pihaknya tak akan segan-segan mogok kerja sampai 2 tuntutannya dipenuhi pihak JICT. "Kami tidak akan melakukan kegiatan operasional sampai mereka penuhi kedua tuntutan tersebut," tutup Firmansyah.

Antrean Truk Kontainer

Ditemui terpisah, sopir truk kontainer jasa ekspedisi mengeluhkan adanya aksi demo yang berlangsung sejak pukul 04.00 WIB itu. Di antaranya Yuan (40), yang mengaku sudah menunggu 12 jam sejak Rabu dini hari.

"Dari pukul 02.30 pagi tadi. Ya pasrah saja, kata orang ada demo. Saya dari Bandung anter barang. Harusnya sih dah bongkar, neh," keluh Yuan.

Sementara menurut Dirut Pelindo RJ Lino, demo ini sudah mengarah ke aksi kriminalitas. Sebab tiba-tiba sistem IT server dimatikan. "Tiba-tiba pukul 04.00 listrik dimatikan, sehingga operasional pelabuhan terhenti. Ini aksi kriminal," ucap dia.

Menanggapi aksi demo tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, aksi demo tidak boleh merugikan orang lain, apalagi ketertiban umum.

"Kami sebagai mediator saja. Artinya, kami imbau agar berjalan baik-baik," kata Tito saat menghadiri lokasi demo.

Tito menegaskan, pihaknya akan menggunakan langkah-langkah persuasif menyudahi unjuk rasa damai ini. "Langkah-langkah persuasif kita dengarkan aspirasi dari serikat pekerja. Yang penting tidak boleh ada gangguan keamanan," pungkas Tito.

Pantauan Liputan6.com, antrean truk kontainer yang akan bongkar muat sudah mulai terurai. Aktifitas pun beranjak normal di pelabuhan JICT. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya